Konten dari Pengguna

Oh Tidak.. Harga Koin Ripple (XRP) Makin Tergerus

Wiji Nurhayat
Juru tulis mengenai perkucingan, digital marketing, aset kripto, dan perkeretaapian.
30 Desember 2020 16:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Wiji Nurhayat tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi XRP/Dok: Coinbase
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi XRP/Dok: Coinbase
ADVERTISEMENT
Bagi kamu yang memiliki Bitcoin pasti tengah senyum lebar karena harganya tengah melambung. Tetapi lain halnya bagi kamu yang pegang koin Ripple (XRP). Cemberut dan harap-harap cemas bukan?
ADVERTISEMENT
Yap, harga koin Ripple (XRP) yang memiliki kapitalisasi besar ini tengah jatuh ke level terendah. Sore ini di market Indodax, harga XRP hanya dibanderol Rp2.833.
Di Minggu ini, XRP tidak mampu keluar dari zona Rp2.800 hingga Rp3.400. Padahal performa XRP sempat apik karena pernah menyentuh level harga Rp8.000 hingga Rp9.000.
Lantas apa yang membuat harga XRP kian tergerus? Berikut ini penjelasannya.

Ripple Digugat Komisi Bursa dan Sekuritas (SEC) AS

Ini adalah salah satu akar masalah utama mengapa harga XRP kian tergerus. Komisi Bursa dan Sekuritas (SEC) Amerika Serikat resmi menggugat Ripple.
Melalui keterangan tertulisnya, pada 22 Desember 2020 lalu, SEC mengumumkan mengambil langkah hukum terhadap Ripple Labs, yang tidak lain adalah perusahaan penerbit XRP. Alasannya karena melanggar peraturan soal sekuritas. Kok bisa?
ADVERTISEMENT
Usut demi usut, SEC menuding Ripple Labs mengumpulkan lebih dari USD1,3 miliar melalui penawaran sekuritas aset digital pada tahun 2013. SEC menganggap penawaran itu ilegal dan dua orang pendirinya yaitu Christian Larsen yang merupakan Founder Ripple Labs dan Bradley Garlinghouse sebagai CEO Ripple Labs memiliki dan menyimpan XRP dengan jumlah yang banyak.
Tidak hanya itu, masalah tambah kompleks karena Christian Larsen dan Bradley Garlinghouse juga diduga melakukan penjualan XRP milik pribadi yang tidak terdaftar dengan total sekitar USD600 juta. Jumlah yang fantastis bukan!
Statistik harga XRP yang tergerus di market Indodax

Bursa Kripto Ramai-ramai Menghentikan Perdagangan XRP

Konflik serius yang terjadi antara Ripple Labs dengan SEC membuat bursa perdagangan khususnya yang berada di AS ramai-ramai menghentikan perdagangan. Sejumlah bursa perdagangan kecil di AS sudah memutuskan menghentikan sementara perdagangan XRP, sebut saja ada OSL dan Beaxy and CrossTower.
ADVERTISEMENT
Sejumlah bursa perdagangan lainnya juga memutuskan hal yang sama, meskipun baru akan dilakukan di tahun 2021. Seperti Coinbase mulai 19 Januari 2021 dan OKCoin mulai 4 Januari 2021.
Yang terbaru ada Bittrex yang memulai langkah itu pada 15 Januari 2021. Kendati demikian, bursa perdagangan di Asia khususnya di Indonesia, belum melakukan hal yang sama seperti bursa perdagangan di AS. Mereka masih melihat perkembangan kasus ini.

XRP Bukan Koin Kaleng-kaleng

Sidang praperadilan antara Ripple Labs dengan SEC memang dijadwalkan pada 22 Februari 2021. Para pemegang koin XRP pasti berharap ada hasil positif dari sidang praperadilan tersebut sehingga bisa mengangkat harga XRP.
ADVERTISEMENT
XRP sebenarnya bukanlah koin sembarangan. Di coinmarketcap, XRP merupakan koin dengan market cap terbesar nomor 4 di dunia di bawah Bitcoin, Ethereum, dan Tether.
Kenapa besar? ya karena banyak orang yang suka dengan XRP. XRP menawarkan teknologi open source yang dirancang untuk menciptakan proses transaksi yang lebih cepat dan murah. XRP juga berfungsi sebagai exchanger untuk mata uang fiat, komoditas, dan cryptocurrency.
Nah, tujuan diciptakannya XRP ini adalah sebagai alat pembayaran global berbasis internet protokol. Dengan begitu, XRP dapat digolongkan sebagai platform (teknologi) dan mata uang (currency).
Banyak perusahaan besar yang sudah bekerja sama dengan Ripple, salah satunya MoneyGram. Juni 2019 lalu, Ripple dan MoneyGram menjalin kerja sama strategis untuk melakukan pembayaran lintas batas.
ADVERTISEMENT
Sebagai bagian dari kolaborasi tersebut, Ripple melakukan investasi sampai USD50 juta untuk ditukarkan dengan saham MoneyGram. Pada bulan Februari 2020 lalu, MoneyGram juga mengungkapkan tambahan nilai investasinya sampai USD11,3 juta dari Ripple. Jadi sudah jelas, XRP bukan koin kaleng-kaleng.