Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
Mendag Keliling 31 Provinsi Cek Harga Pangan, Bagaimana Hasilnya?
12 Mei 2017 19:29 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengaku telah berkeliling 31 provinsi untuk mengecek sekaligus memastikan stok bahan pangan menyambut Ramadhan dan Lebaran. Pengecekan stok pangan di 31 provinsi dilakukan Enggar bersama dengan tim Satgas Pangan, termasuk di dalamnya Kepolisian. Lalu bagaimana hasilnya?
ADVERTISEMENT
"Sudah lebih dari 31 provinsi didatangi, tiap provinsi kita melakukan pertemuan dengan Kadisperindag (Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan) tingkat kabupaten kota di provinsi itu dan seluruh pelaku usaha untuk menjelaskan sikap pemerintah dan dihadiri oleh Diskrimsus (Dinas Kriminal Khusus) dan dari BI (Bank Indonesia)," ungkap Enggar saat ditemui di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Jumat (12/5).
Ia pun memaparkan mengenai kondisi pasokan bahan-bahan pokok terkini, misalnya beras. Dia menyatakan, stok beras cukup untuk 8-9 bulan mendatang.
"Harganya stabil," ujar Enggar.
Kemudian untuk gula pasir, harga maksimum merek apapun telah dipatok oleh Kementerian Perdagangan sebesar Rp 12.500 per kg dan saat ini kondisinya terkendali. Ketentuan ini memang sudah diatur Kemendag yang mewajibkan seluruh ritel modern menjual dengan harga tersebut setelah pengecekan stok di gudang mereka.
ADVERTISEMENT
"Bulog juga akan segera masuk, menjual gula dalam kemasan 50 kg dan 1 kg. Bulog akan menjual ke pasar kemasan 50 kg seharga Rp 11.300 per kg dan untuk kemasan per kg dengan harga Rp 11.900," tuturnya.
Sementara itu, soal minyak goreng, saat ini pihaknya sedang dalam proses untuk meningkatkan produksi minyak goreng kemasan sederhana. Harga jual konsumen sekarang Rp 11.000 per liter, dan dengan adanya minyak goreng kemasan sederhana ini, akan mendorong harga minyak curah (tanpa merek) turun ke Rp 10.500 per liter.
Begitu juga untuk daging. Menurutnya, daging beku sudah stabil di Rp 80.000 per kg, yang telah tersedia baik di pasar ritel dan modern. Terakhir cabai, menurutnya sangat terkendali, bahkan saat ini harganya harga turun dan diprediksi akan menjadi pemicu deflasi.
ADVERTISEMENT
"Cabai rawit dan merah, kontribusi deflasi 2 bulan berturut-turut ada pada cabai. Tadi kita lihat cabai merah harganya di bawah Rp 20.000. Cabai rawit merah harga Rp 40.000, pernah sampai Rp 160.000. Jadi tolong dibandingkan antara Rp 160.000 sampai Rp 40.000, ini jauh turunnya," sebutnya.