Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.0
Djarot Makan Jengkol di Warteg saat Kampanye di Penjaringan
17 Maret 2017 11:28 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT
![Djarot makan di warteg Penjaringan. (Foto: Nadia Riso/kumparan)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1489724408/zji5trioiknvzkpzrerx.jpg)
Calon Wakil Gubernur Petahana DKI, Djarot Saiful Hidayat hari ini berkampanye di Penjaringan, Jakarta Utara. Kedatangan Djarot disambut oleh warga Penjaringan dan Ketua Paguyuban Warteg Jakarta, Nurul Hakim.
ADVERTISEMENT
Begitu tiba di Jalan Bhakti Tanggul RT/RW 01/07 Penjaringan, Jumat (17/3), Djarot langsung masuk ke salah satu Warung Tegal yang ada di lokasi. Di dalam warung, ia melihat menu yang dihidangkan.
"Di sini menu andalannya apa?" tanya Djarot kepada pelayan warteg.
"Orek pak," jawab pelayan itu.
![Djarot makan di warteg Penjaringan. (Foto: Nadia Riso/kumparan)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1489724411/k8yhg9iqzliexjrzkdoj.jpg)
Setelah melihat-lihat, Djarot kemudian memilih menu makan paginya. Mulai dari nasi, jengkol, terong, dan ikan cue.
"Kasih nasi sama jengkol. Nasinya jangan banyak-banyak. Terongnya juga, ikan cue boleh," pinta Djarot.
Djarot kemudian langsung menyantap hidangannya begitu tersedia. Djarot memuji masakan yang dihidangkan di warteg bernama Sari Rasa ini.
"Enak masakannya," imbuh Djarot tersenyum.
ADVERTISEMENT
Baca juga: Djarot Blusukan di Pasar Ayam Pulogadung
![Djarot makan di warteg Penjaringan. (Foto: Nadia Riso/kumparan)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1489724405/wdplt5nk2iagisyvxnof.jpg)
Kepada Nurul Hakim, Djarot sempat bergurau karena Nurul tidak memberitahunya untuk makan di Warteg Sari Rasa. Karena Djarot sudah sarapan di rumah.
"Kamu kok enggak ngasih tahu saya suruh makan dulu di sini?" canda Djarot.
Untuk menghormati, Djarot pun akhirnya makan di warteg itu. Setelah makan di warteg, Djarot mengunjungi salah satu warga yang sakit.
Warga itu bernama Sumiati. Nenek Sumiati sudah terbaring lemah selama dua bulan karena jantung yang bengkak.
"Aduh sakit apa ibu?" tanya Djarot kepada Nenek Sumiati yang terbaring di kasur.
"Jatuh pak," jawab Nenek Sumiati lirih.
Baca juga: Djarot Sesalkan Masih Ada PNS DKI Tak Netral
ADVERTISEMENT
![Djarot dan Nenek Sumiati di Penjaringan (Foto: Nadia Riso/kumparan )](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1489725375/yax4qkydm6vnpxjtqcsc.jpg)
Mendengar jawaban Nenek Sumiati, Djarot pun berjanji akan membantunya untuk berobat. Dia pun kemudian bertanya ke warga rumah sakit terdekat dari rumah Nenek Sumiati.
"Yang deket rumah sakit di sini mana? Yang punya pemda? Koja deket nggak? Lebih deket? Atau Atmajaya?" tanya Djarot lagi.
Sebelum meninggalkan lokasi, Nenek Sumiati sempat berbisik kepada Djarot. Ia mendoakan agar Basuki Tjahja Purnama (Ahok) dan Djarot dapat terpilih kembali di Pilgub putaran kedua.
"Dia minta didoakan supaya jangan meninggal dulu, biar nanti tanggal 19 bisa pilih Ahok-Djarot. Coba sampai segitunya," ungkap Djarot ketika ditanya mengenai bisikkan Sumiati padanya.