JK: Masih Banyak Menteri Belum Capai Target Termasuk Sri Mulyani

25 April 2017 16:53 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Jusuf Kalla Ratas Persiapan Asian Games 2018 (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jusuf Kalla Ratas Persiapan Asian Games 2018 (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Wakil Presiden HM Jusuf Kalla angkat bicara soal isu reshuffle di Kabinet Kerja. Menurut dia, perombakan kabinet biasanya dilaksanakan di tahun pertama atau kedua pemerintahan. Saat usia pemerintahan sudah mencapai setengah jalan, biasanya kabinet sudah berjalan mantap.
ADVERTISEMENT
JK menegaskan target yang sudah ditetapkan wajib dicapai oleh para menteri. Wapres juga menanggapi pernyataan Presiden Jokowi soal penyebab reshuffle. Menurut dia, jika alasan reshuffle berdasarkan target, maka akan ada banyak menteri yang digeser. Sebab, banyak menteri yang masih gagal mencapai targetnya.
"Target itu harus dicapai? Iya. Tapi keadaan hari ini, kalau (bicara) target, tidak banyak menteri hari ini (sudah) mencapai targetnya," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jalan Veteran No IV, Jakarta Pusat, Selasa (25/4).
JK lalu mencontohkan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang tak mencapai target soal pajak. Lalu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono yang tak bisa memenuhi target membuat pembangunan jalan raya.
ADVERTISEMENT
"Tapi dalam keadaan hari ini, kalau target, itu tidak banyak menteri hari ini bisa mencapai targetnya. Jadi tidak berarti diganti semua. Menteri Keuangan, pajaknya pasti tidak bisa dicapai atau pun PU, karena anggaran target bikin jalan sulit juga," lanjut dia.
Sri Mulyani&Chelsea Islan bacakan surat Kartini (Foto: Antara/Wahyu Putro A)
zoom-in-whitePerbesar
Sri Mulyani&Chelsea Islan bacakan surat Kartini (Foto: Antara/Wahyu Putro A)
"Ekspor juga, tidak jalan, sulit dicapai. Begitu selanjutnya. Kalau terkecuali ada alasan yang kuat. Tapi kalau hanya target, nanti banyak sekali menteri yang banyak diganti kalau berdasarkan target," imbuh JK.
Namun, JK menyerahkan semua soal reshuffle kepada Jokowi. Karena menurutnya, Wapres tidak punya hak untuk merombak kabinet.
"Tapi kalau bicara target, wow banyak sekali orang tidak mencapai target, karena kondisi sekarang seperti itu. APBN pasti sulit dicapai," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Jokowi berkata bahwa ia bekerja selalu pakai target. Yang terpenting baginya, target itu harus diselesaikan oleh para menteri.
"Saya bekerja selalu memakai target. Jadi pak menteri tidak pernah bertanya kepada saya, targetnya terlalu besar atau gede, itu urusan menteri. Tahu saya, target itu harus bisa diselesaikan. Kalau tidak selesai urusannya akan lain, bisa diganti, bisa digeser, bisa dicopot dan lainnya," tegas Jokowi.