Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Nanopartikel Perak Berpotensi Untuk Terapi Kanker dan Antimikroba
12 Juni 2024 13:10 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Muhammad Zakir Anugrah Syahrir tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Peran Nanoteknologi dalam Meningkatkan Efikasi Terapi Kanker
ADVERTISEMENT
Nanopartikel merupakan partikel berukuran sangat kecil dengan dimensi antara 1 hingga 100 nanometer. Karena ukurannya yang sangat kecil, nanopartikel memiliki sifat fisik, kimia, dan biologi yang berbeda dari material dalam bentuk bulk atau makroskopik. Perbedaan ini dapat mencakup peningkatan luas permukaan, reaktivitas kimia yang lebih tinggi, serta sifat optik dan magnetik yang unik.
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa dekade terakhir, penelitian dan aplikasi nanopartikel telah berkembang pesat dalam berbagai bidang, termasuk kedokteran, elektronik, energi, lingkungan, dan material. Di bidang kedokteran, nanopartikel digunakan untuk pengiriman obat, pencitraan medis, dan terapi kanker. Dalam teknologi elektronik, nanopartikel membantu dalam pembuatan komponen yang lebih kecil dan efisien. Selain itu, dalam sektor energi, nanopartikel berperan penting dalam pengembangan baterai dan sel surya yang lebih efisien.
Dalam dunia medis yang terus berkembang, inovasi merupakan sebuah kunci dari kemajuan teknologi. Kemajuan dalam nanoteknologi telah membuka peluang baru dalam bidang pengobatan, membawa kita ke era yang menjanjikan dalam upaya meningkatkan kesehatan. Saat ini, nanomedis menjadi sorotan karena memiliki potensi yang tinggi dalam mengatasi penyakit-penyakit yang sulit diobati salah satu contohnya yaitu Kanker.
ADVERTISEMENT
Kanker memiliki ciri-ciri patologis seperti pertumbuhan abnormal, invasi, dan metastasis sel sehat karena merupakan penyakit yang kompleks. Proliferasi sel yang tidak terkendali menyebabkan lonjakan sel-sel menyimpang, yang dapat menembus sirkulasi, merusak sel-sel sehat, dan menyebabkan tumor jinak. Mayoritas obat kemoterapi digunakan untuk mengobati kanker menyebabkan toksisitas sistemik karena terakumulasi secara non-spesifik pada sel normal. Oleh karena itu, sinergi dan keamanan kemoterapi yang digunakan dalam monoterapi harus ditingkatkan untuk mengobati kanker.
Dalam penelitian terbaru dengan nanopartikel perak, telah dilaporkan bahwa penggunaan nano partikel dalam sistem obat pembawa meningkatkan penekanan tumor dan mengurangi terkait efek samping obat. Sekaligus kombinasi pengobatan tradisional dengan nanoteknologi memberikan peluang untuk mengembangkan agen antimikroba baru. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui aktivitas antikanker, antimikroba dan pro-apoptosis efek nanopartikel perak (AgNPs), dan nanopartikel perak yang mengandung karboplatin (AgNPs-Car).
ADVERTISEMENT
Nanopartikel perak telah diselidiki secara luas di bidang farmasi dan medis karena aktivitas antimikroba dan sitotoksisitasnya terhadap berbagai lini sel kanker. Terapi kanker menggunakan nanopartikel seperti AgNPs memainkan peran penting dalam meningkatkan kemanjuran terapi melawan kanker dengan menggabungkan nanopartikel dan agen kemoterapi. Terapi ini meningkatkan farmakokinetik dan pemberian obat-obatan yang ditargetkan, mencapai pengendalian tumor yang lebih baik, dan mengurangi efek samping yang tidak diinginkan.
Carboplatin banyak digunakan untuk mengobati berbagai jenis kanker seperti kanker payudara, paru-paru, otak, kepala, dan leher. Dengan menggunakan pendekatan terapeutik baru untuk meningkatkan kemanjuran terapeutik, obat ini akan memberikan pilihan terapi baru yang beragam. Ketepatan sasaran target dari agen penyalur dapat membantu nanopartikel melewati pembatas darah-otak dengan lebih efektif dan menghasilkan jumlah karbonplatin yang lebih tinggi ke jaringan tumor.
ADVERTISEMENT
Aktivitas penting dari nanopartikel logam adalah penggunaannya sebagai agen antimikroba. Overdosis logam esensial dan logam non-esensial mempunyai efek mikrobisida yang mematikan bahkan dalam dosis minimal, membuktikan bahwa penggunaan logam sebagai agen antimikroba mempunyai efek yang kuat. Untuk itu perlu dilakukan penelitian tentang zat antimikroba pada skala nano menggunakan logam seperti titanium, tembaga, emas, magnesium, dan perak. Di antara logam nanopartikel, Nanopartikel perak (AgNPs) dinyatakan memiliki antimikroba yang kuat. Partikel nano ini menghambat pertumbuhan mikroorganisme melalui berbagai mekanisme yang mempengaruhi dinding sel dan proses metabolisme.
Namun, dengan penelitian yang terbaru ini masih belum bisa mencapai kesuksesan yang signifikan. Maka dari itu perlu adanya penelitian-penelitian lebih lanjut mengenai Nanopartikel perak untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan tingkat berbahaya nya bahan-bahan nano logam yang berpotensi sebagai agen terapi kanker dan antimikroba.
ADVERTISEMENT