Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menanggapi soal protes yang dilayangkan Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) tentang kebijakan jalur satu arah atau one way di jalan Tol Trans Jawa. Pengusaha khawatir aturan ini berpotensi menghambat bus yang balik dari Jawa ke Jakarta untuk angkut pemudik lagi.
ADVERTISEMENT
Budi menjelaskan one way ini bersifat kondisional. Artinya, bakal disesuaikan dengan kondisi di lapangan saat mudik berlangsung.
Adapun tanggal yang ditetapkan untuk one way dari 30 Mei hingga 2 Juni 2019. Adapun arus baliknya pada 9-10 Juni 2019. Tapi Budi menyebut, bisa saja tanggal one way diperpanjang.
"Itu tidak harus 3 hari, bisa saja ada perubahan," kata dia dalam diskusi di Forum Merdeka Barat 9 di Gedung Kominfo, Jakarta, Senin (20/5).
Budi menyebut, secara teknis, aturan ini bakal dieksekusi oleh Korps Lalu Lintas Kepolisian RI (Kakorlantas RI). Kepala Bagian Ops Korlantas Polri, Kombes Benyamin mengatakan jika memang pada saat kondisi di lapangan membutuhkan one way lebih dari 3 hari, maka pelaksanaanya memang sangat memungkinkan diperpanjang.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, pelaksanaan one way dalam satu hari tidak harus 24 jam. Bisa saja tidak sampai seharian penuh alias ada jam-jam tertentu yang dibuka.
"Situasional, bisa 24 jam, bisa tidak. Ada waktu-waktu lenggang," timpal Kombes Benyamin dalam acara yang sama.
Penetapan satu jalur ini sudah dilakukan dari KM 29 di Cikarang Utama hingga KM 263 di Brebes Barat. Kombes Benyamin menyebut penetapan one way diberlakukan agar masyarakat mempersiapkan diri dalam mengatur waktu perjalanan ke kampung halaman.
Kata dia, tingkat keberangkatan mudik biasanya tinggi setelah sahur. Sementara saat berbuka puasa cenderung sedikit. Karena itu, menurut dia, jika di masa-masa lenggang, bisa saja one way diberhentikan dan cukup dengan contraflow.
ADVERTISEMENT
Hal yang sama pun berlaku pada tanggal arus mudik. Kombes Benyamin menyebut, jika pemudik balik sebelum 9 atau 10 Juni, jalanan mungkin masih lengang.
"Karena itu one way sebelum tanggal 9 Juni sudah ada lenggang, lalu kita buka dua arah sampai pagi," kata dia.
Opsi Contraflow
Adapun kekhawatiran IPOMI bahwa bus-bus dari Jawa akan terhambat kembali ke Jakarta untuk jemput pemudik lagi, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengaku bakal membahasnya dengan Direktorat Perhubungan Darat dan Korlantas Polri.
Salah satu opsinya, kata dia, bisa saja nanti bakal membuka jalan dua arah lagi selama 6 jam pada saat tanggal one way . Kata dia, apapun masukannya yang disampaikan IPOMI, sebisa mungkin bakal diakomodir oleh pemerintah.
ADVERTISEMENT
"Tadi saya bicara dengan Pak Benyamin, saya sarankan akomodasi apa yang menjadi pemikiran pemilik bus. Bisa kemungkinan diberikan ruang waktu katakanlah 6 jam atau berapa jam sehingga ada arus tertentu yang bisa timur ke barat. Tapi kami serahkan kepada Kakorlantas," jelas dia.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setiyadi, mengatakan nanti malam pihaknya akan membahas keberatan dan usulan IPOMI. Kata dia, nanti malam akan dicari skema yang tepat seperti apa bersama pengusaha bus. Salah satu usulannya adalah contraflow.
Adapun jalur yang dianjurkan dilewati bus saat balik ke Jakarta, kata Budi, bisa jalan biasa atau arteri. Rutenya mulai dari Brebes, Cirebon, Indramayu, lalu lewat Pantura yang lama.
ADVERTISEMENT
"Kan ada ide contraflow, tapi saya sudah ngomong sama Korlantas kalau contraflow bahaya jadi nanti saya masih mau cari skema seperti apa yang pas ya. Apakah contraflow tapi tidak harus dari barat, atau kemudian lewat ke jalur nasional tapi kemudian ada jalan khusus," ucapnya.