Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
Ancelotti: Lebih Baik Napoli Malu Sekarang daripada di Kompetisi Resmi
6 Agustus 2018 11:03 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Langkah awal Carlo Ancelotti bersama Napoli tidak berjalan dengan mudah. Melawan Liverpool di laga persahabatan pada Minggu (5/8/2018) di Aviva Stadium, Irlandia, Napoli menelan kekalahan telak 0-5.
ADVERTISEMENT
Ancelotti menangani sesi wawancara usai laga selayaknya Ancelotti. Tanpa amarah dan tetap nihil omongan menggebu-gebu. Kalaupun ada emosi, itu hanya tergambar dari satu alisnya yang terangkat.
Dalam wawancara tersebut, Anceloti menjelaskan bahwa kekalahan Napoli menjadi tanggung jawabnya. Sebabnya, ialah yang menginstruksikan para pemainnya untuk bermain terbuka. Bahkan, masih menurut Ancelotti, Napoli bermain terlampau terbuka seolah-olah tak butuh bertahan.
“Kekalahan seperti ini akan selalu mengganggu, tapi tim ini juga perlu merasa terganggu. Kekalahan harus mengusikmu, bahkan membakar semangatmu. Namun, yang saya lihat, tim ini tetap punya keyakinan dan antusiasme. Kami akan tetap bekerja dengan menjaga keyakinan dan antusiasme itu," jelas Ancelotti , dilansir Football Italia.
“Kami ingin bermain terbuka. Ada beberapa kesulitan yang sebenarnya kami hadapi, terutama di awal-awal pertandingan, kami beberapa kali kehilangan bola di dekat kotak penalti kami sendiri. Kami melakukan beberapa upaya untuk mengatasinya, sayangnya, upaya itu bukan yang biasa dilakukan oleh tim ini.”
ADVERTISEMENT
“Makanya, kami butuh waktu untuk beradaptasi dengan ide dan sistem yang baru. Saya juga percaya kami juga sudah melakukan hal-hal yang benar di pertandingan itu. Terutama, ide atau konsep permainan yang kami bawa ke pertandingan tadi," papar mantan arsitek taktik AC Milan dan Real Madrid itu.
Bahwa Napoli mengalami kesulitan sejak awal laga, itu bukan pernyataan berlebihan. Pada menit keempat, gawang Napoli yang dikawal oleh Orestis Karnezis, berhasil dijebol oleh James Milner. Lantas, Liverpool hanya butuh waktu lima menit untuk menambah keunggulan menjadi 2-0 lewat gol Georginio Wijnaldum.
Alih-alih tampil menggigit, permainan super terbuka Napoli justru menjadi senjata makan tuan. Strategi bertahan counter pressing yang diusung oleh tim didikan Juergen Klopp ini sukses memaksa Napoli bermain dengan mengandalkan umpan-umpan lambung. Celakanya, lini pertahanan Liverpool kelewat brilian. Tak hanya Virgil van Dijk yang menjadi jenderal lini belakang, kiper baru mereka, Alisson Becker, juga menjadi tokoh yang berhasil mematahkan umpan-umpan lambung yang dilepaskan oleh Napoli.
ADVERTISEMENT
Idealisme Ancelotti yang dipegangnya dengan teguh di laga ini membuat strategi tak berubah walau mereka sudah kebobolan dua gol saat laga baru berjalan sembilan menit. Logikanya, dalam situasi macam ini, Ancelotti harus mulai merapatkan permainannya. Dalam situasi seperti itu, sepak bola yang diusung Ancelotti seharusnya beralih menjadi cara untuk mematahkan permainan Liverpool, bukannya membukakan pintu lebar-lebar bagi lawannya untuk melepaskan serangan.
“Setelah Liverpool unggul 2-0, seharusnya kami memainkan permainan yang lebih defensif. Tapi, saya tidak mau. Kami tidak harus melakukannya karena kami harus membangun serangan untuk melawan tim seperti Liverpool, walau risikonya menanggung malu akibat kekalahan," papar Ancelotti, dilansir Football Italia.
“Lebih baik Napoli malu sekarang daripada di kompetisi resmi. Ya, hasil ini seharusnya membuat kami lebih rendah hati dan menolong kami untuk berbenah. Kami harus berimprovisasi dan berkembang. Kami memiliki masalah teknik dan taktik, yang mana terlihat jelas di sepanjang pertandingan. Namun, kami akan menyelesaikannya sesegera mungkin."
ADVERTISEMENT
"Kami harus bekerja lebih keras, terlebih persoalan membangun serangan. Pemain-pemain harus lebih cepat dan jelas dengan visinya masing-masing. Kalau tidak, para penyerang akan kesulitan karena peluangnya lenyap begitu saja. Intinya, semua pemain sudah bekerja di laga ini. Saya dan tim ini tidak akan saling menyalahkan, kami akan bekerja,” pungkas Ancelotti .