Arsenal vs Cardiff: Kans Memarakkan Meriam yang Sempat Mejan

28 Januari 2019 15:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cardiff City vs Arsenal (Foto: Reuters/Andrew Couldridge)
zoom-in-whitePerbesar
Cardiff City vs Arsenal (Foto: Reuters/Andrew Couldridge)
ADVERTISEMENT
Arsenal lagi-lagi antiklimaks. Kemenangan dua gol tanpa balas atas Chelsea nyatanya tak menjamin apa-apa. Sepekan kemudian, Arsenal dipaksa Manchester United bertekuk lutut di hadapan para pendukungnya pada babak keempat Piala FA.
ADVERTISEMENT
Hangus sudah harapan The Gunners untuk menggondol trofi turnamen domestik di musim ini karena mereka juga sudah tersingkir dari pentas Piala Liga. Masalahnya, kans Arsenal untuk menggamit Liga Europa juga bukan perkara mudah, sementara mengejar mahkota Premier League pun mereka terengah-engah.
But, show must go on. Arsenal mesti buru-buru bangkit dari hasil buruk. Setidaknya, agar mereka tetap finis di posisi empat besar pada klasemen akhir Premier League.
Kebetulan "cuma" Cardiff City yang akan jadi lawan terdekat Arsenal. Pada ajang Premier League pekan 24 Rabu (30/1/2019) dini hari WIB, mereka dijadwalkan bersua dengan klub yang berbasis di Wales tersebut. Bila dihitung-hitung, duel yang digelar di Emirates Stadium itu bakal berjalan mudah bagi Pierre-Emerick Aubameyang dan kawan-kawan.
ADVERTISEMENT
Pertama, Cardiff adalah tim semenjana yang nangkring di zona degradasi. Mereka sedang mengalami tren buruk usai gagal menang dalam empat laga terakhirnya di semua ajang --tiga kalah dan sekali imbang.
Produktivitas Cardiff juga tergolong rendah, cuma rata-rata 0,8 gol per laga yang mampu mereka bikin --terendah kedua setelah Huddersfield Town. Fakta demikian bakal sedikit menenangkan Unai Emery yang kehilangan para personel di belakang.
Hector Bellerin dan Rob Holding cedera hingga akhir musim. Baru-baru ini, Laurent Koscielny serta Sokratis juga ikut-ikutan terjangkit virus cedera. Praktis hanya Nacho Monreal, Sead Kolasinac, Stephan Lichtsteiner, dan Konstantinos Mavropanos stok bek yang tersisa.
Namun, Emery tak bisa mengabaikan persoalan di barisan pertahanan. Kolasinac, Lichtsteiner, dan Mavropanos bukanlah nama yang ideal untuk mengisi pos bek sentral. Lebih-lebih lagi mengutus Granit Xhaka untuk mengisi jantung pertahanan, itu bakal menjadi riskan.
ADVERTISEMENT
Perlu diingat, Cardiff dengan segala kesederhanaannya mampu dua kali menjebol gawang Arsenal pada pertemuan sebelumnya di Cardiff City Stadium. Padahal, kala itu Emery menurunkan komposisi terbaiknya: Shkodran Mustafi, Sokratis, Bellerin, dan Monreal.
Tim medis Arsenal sedang memeriksa Koscielny. (Foto: Reuters/Matthew Childs)
zoom-in-whitePerbesar
Tim medis Arsenal sedang memeriksa Koscielny. (Foto: Reuters/Matthew Childs)
Masalah belum selesai, sebab keran produktivitas Arsenal masih terpampat. Cuma rata-rata 1 gol yang mampu mereka ukir dalam tiga laga ke belakang.
Oke, Cardiff memang baru saja menelan kekalahan 0-3 dari Newcastle United pekan lalu. Ini kebangetan, mengingat The Magpies berada di peringkat ke-19 di antara kontestan Premier League lainnya soal produktivitas. Kendati begitu, tak lantas membuat Arsenal bakal mampu mendulang banyak gol ke gawang Neil Etheridge.
Neil Warnock menerapkan skema bertahan yang unik. Bukannya menjaga kedalaman dengan menumpuk para pemain di area pertahanan, arsitek berusia 70 tahun itu intens menggerakkan departemen back-four ke arah tepi.
ADVERTISEMENT
Selebrasi gol pemain Cardiff. (Foto: REUTERS/Rebecca Naden)
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi gol pemain Cardiff. (Foto: REUTERS/Rebecca Naden)
Terhitung hanya Sol Bamba yang statis di sentral pertahanan, sedangkan Sean Morisson, Bruno Ecuele Manga, dan Greg Cunningham cenderung bergerak melebar untuk mematikan serangan sayap lawan--sebagaimana yang sukses mereka terapkan kala memukul Leicester City akhir bulan lalu. Nah, ini yang nantinya bakal menyulitkan Arsenal yang notabene aktif dalam menggunakan sisi tepi sebagai jalur utama serangan mereka.