Atalanta ke Liga Champions? Tak Perlu Kaget

27 Mei 2019 9:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perayaan Atalanta lolos ke Liga Champions. Foto: Twitter/Squawka
zoom-in-whitePerbesar
Perayaan Atalanta lolos ke Liga Champions. Foto: Twitter/Squawka
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Berakhir sudah Serie A musim 2018/19 dan dari sana muncul satu jagoan baru bernama Atalanta Bergamasca Calcio. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Atalanta sukses lolos ke Liga Champions setelah mengakhiri musim di peringkat tiga dengan koleksi 69 angka.
ADVERTISEMENT
Pada pertandingan pekan ke-38, Senin (27/5/2019) dini hari WIB, Atalanta berhadapan dengan Sassuolo. Mereka sempat tertinggal ketika Domenico Berardi mencetak gol di menit ke-19. Akan tetapi, Atalanta kemudian bangkit dan mencetak tiga gol balasan, masing-masing melalui Duvan Zapata, Alejandro Gomez, dan Mario Pasalic.
Lolosnya Atalanta ke Liga Champions ini memang baru yang pertama kalinya. Namun, semenjak ditangani Gian Piero Gasperini pada 2016/17, mereka selalu mampu menembus zona Liga Europa. Pada musim 2017/18, Atalanta bahkan berhasil mencapai fase gugur turnamen antarklub level dua di Eropa tersebut. Jadi, apa yang mereka capai ini sebenarnya tak begitu mengejutkan.
Pada tulisan ini kumparanBOLA berniat untuk memberi apresiasi bagi Atalanta atas prestasi yang mereka bukukan musim ini. Catatan-catatan 'mencengangkan' yang ditorehkan klub berjuluk La Dea itu bakal kami tumpahkan di sini.
ADVERTISEMENT
1) Finis Terbaik Sepanjang Sejarah
Perayaan Atalanta lolos ke Liga Champions. Foto: Twitter/Squawka
Sudah 112 tahun Atalanta eksis sebagai sebuah klub, tetapi selama ini kelas mereka mentok di level semenjana. Mereka tidak gurem, tetapi tidak juga bisa dibilang sebagai klub hebat. Musim ini, Atalanta akhirnya sukses menyandang status elite berkat keberhasilan mereka finis di zona Liga Champions.
Sepanjang musim, Atalanta memetik 20 kemenangan, 9 hasil imbang, dan 9 kekalahan. Satu kemenangan atas Inter pada November tahun lalu membuat mereka unggul head-to-head dan berhak mengakhiri musim di urutan ketiga. Ini merupakan posisi finis tertinggi Atalanta sepanjang sejarahnya.
Prestasi di Serie A itu dibarengi pula dengan pencapaian apik di ajang Coppa Italia. Mereka sukses lolos ke final dan dalam perjalanannya sukses menghabisi juara bertahan Juventus dengan skor telak 3-0. Sayangnya, pada partai puncak, Atalanta harus mengakui keunggulan Lazio.
ADVERTISEMENT
2) Budget Terbatas Bukan Masalah
Gasperini memimpin Atalanta di laga melawan Genoa. Foto: AFP/Miguel Medina
Berdasarkan catatan La Gazzetta dello Sport, Atalanta adalah tim dengan budget gaji terendah ketujuh di Italia. Hanya Empoli, SPAL, Chievo, Frosinone, Parma, dan Udinese yang anggarannya lebih kecil dari mereka. Akan tetapi, budget rendah itu rupanya bukan masalah bagi Atalanta.
Anggaran Atalanta, menurut Gazzetta, ada di kisaran 28 juta euro per tahun. Dengan kata lain, gaji Cristiano Ronaldo lebih tinggi dari gaji seluruh pemain Atalanta dikombinasikan. Dengan kata lain pula, anggaran gaji Atalanta ini hanya sekitar seperempat dari anggaran milik Milan, Inter, Roma, serta Napoli.
Namun, sepak bola dimainkan di lapangan, bukan di kantor akuntan. Di bawah asuhan Gasperini, Atalanta memainkan sepak bola oktan tinggi yang mampu membuat lawan-lawan kerepotan. Di akhir cerita, mereka pun jadi yang tersenyum belakangan.
ADVERTISEMENT
3) Produktivitas Lini Depan yang Mengerikan
Duvan Zapata melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Sassuolo. Foto: Twitter/Squawka
Atalanta mengakhiri musim dengan menempatkan dua pemain di jajaran elite pencetak gol dan assist Serie A. Duvan Zapata, striker Kolombia yang didatangkan pada awal musim dari Sampdoria, berhasil mengemas 23 gol selama satu musim. Catatan itu membuatnya jadi pemain paling produktif kedua di Serie A, di bawah Fabio Quagliarella.
Sementara itu, di kalangan para pembuat assist, Alejandro Gomez jadi yang terdepan. Catatan 11 assist pemain asal Argentina itu hanya bisa disamai oleh penyerang Napoli, Dries Mertens. Gomez sendiri membuat satu assist untuk Pasalic pada pertandingan menghadapi Sassuolo tadi.
Oh, dan sudahkah kami menyebutkan bahwa Atalanta adalah tim terproduktif di Serie A musim ini? Ya, dengan torehan 77 gol, mereka mampu mengungguli Juventus (70) dan Napoli (74) dalam urusan produktivitas.
ADVERTISEMENT
4) Rentetan Tak Terkalahkan
Papu Gomez merayakan gol ke gawang Sassuolo. Foto: Twitter/Squawka
Jangan heran jika Atalanta sukses finis di urutan tiga klasemen Serie A. Sebab, dalam 13 pertandingan terakhirnya di liga, mereka sama sekali tak tersentuh kekalahan.
Terakhir kali Atalanta menelan kekalahan adalah pada Februari silam. Kala itu mereka menderita dua kekalahan beruntun dari Milan dan Torino. Namun, setelah itu mereka melaju kencang. Tim-tim seperti Lazio dan Napoli berhasil mereka kalahkan. Juventus dan Inter sukses mereka tahan imbang. Konsistensi inilah yang membuat Atalanta tak tergoyahkan di akhir musim.
5) Stadion Milik Sendiri yang Sedang Direnovasi
Kandang Atalanta yang tengah direnovasi, Stadio Atleti Azzurri d'Italia. Foto: Wikimedia Commons
Pada pertandingan melawan Sassuolo, Atalanta berlaku sebagai tim kandang. Akan tetapi, mereka memainkan laga itu di kandang Sassuolo. Lho, kok, bisa?
ADVERTISEMENT
Well, begini... Pada Agustus 2017, Atalanta resmi membeli Stadio Atleti Azzurri d'Italia dari pemerintah kota Bergamo dengan harga 11,2 juta euro. Pada Oktober 2018, manajemen klub mendapatkan izin untuk membangun ulang stadion yang sudah mereka gunakan sejak 1928 tersebut.
Nah, pembangunan itu resmi dimulai pada 29 April lalu setelah pertandingan melawan Udinese. Pembangunan ini dilangsungkan dalam tiga tahap dan bakal rampung pada 2021 mendatang. Total, biaya yang dikeluarkan adalah 40 juta euro dan hasilnya nanti kapasitas stadion akan bertambah dari 21.300 menjadi 24.000 penonton.
Ya, selain berprestasi di lapangan, Atalanta kini tengah membangun masa depan dengan revitalisasi stadion. Ini membuktikan bahwa mereka selangkah lebih maju ketimbang klub Serie A kebanyakan.
ADVERTISEMENT