Kegagalan yang Membawa Giampaolo Sampai di Milan

9 Juli 2019 12:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelatih anyar AC Milan, Marco Giampaolo. Foto: MARCO BERTORELLO / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih anyar AC Milan, Marco Giampaolo. Foto: MARCO BERTORELLO / AFP
ADVERTISEMENT
Marco Giampaolo merasa lega karena pengorbanan besar yang telah dia lakukan beberapa musim silam telah terbayar. Kini, pelatih kelahiran Bellinzona, Swiss, itu dipercaya untuk menjadi pelatih tim dengan sejarah besar seperti AC Milan.
ADVERTISEMENT
"Saya merasa saya cukup berani, atau sebenarnya cukup gila, ya? Hahaha," kelakar Giampaolo, sebagaimana dilansir Football Italia. "Saya mengulang karier kepelatihan saya di Serie C bersama Cremonese dengan harapan bisa segera kembali ke Serie A."
"Saya mengambil keputusan itu supaya saya bisa belajar dari kesalahan saya. Sepanjang perjalanan, saya menikmati naik-turunnya. Sekarang saya di sini, penuh percaya diri karena saya merasa usia saya sudah tepat untuk melatih klub sebesar ini," ucap pelatih berusia 51 tahun itu.
Tepatnya pada November 2014, Giampaolo memutuskan untuk 'mengulang' karier kepelatihannya bersama Cremonese -- yang saat itu berada di Serie C. Keputusan ini diambil akibat Giampaolo dipecat Catania, Cesena, dan Brescia secara beruntun dari 2011 hingga 2013. Musabab pemecatannya pun sama: Rentetan hasil negatif.
ADVERTISEMENT
Jika menilik hasil akhir, Cremonese di bawah bimbingan Giampaolo tak terlihat begitu istimewa. Mengingat persentase kemenangan I Grigiorossi di musim 2014/15 hanya sebesar 37%. Namun, toh, Empoli yakin bahwa Giampaolo merupakan pelatih yang tepat untuk membuat mereka tetap bertahan di Serie A.
Maka, pada musim panas 2015 Giampaolo pun direkrut menjadi pelatih Azzurri. Siapa sangka, Empoli finis di peringkat ke-10 pada 2015/16? Inilah yang membuat Sampdoria merekrutnya pada musim panas berikutnya.
Selayaknya Empoli, Sampdoria lebih suka dekat dengan zona degradasi sebelum Giampaolo datang. Namun, di tangan sosok yang sempat menjadi gelandang sejumlah tim Serie C ini , La Samp menjadi penghuni setia papan tengah Serie A.
Pada akhir musim 2018/19, Milan datang memberikan tantangan lebih besar kepada Giampaolo. Yakni, membawa I Rossoneri kembali mentas di Liga Champions. Tawaran ini kemudian diterima Giampaolo dengan penuh optimisme.
ADVERTISEMENT
"Telepon dari Milan membuat saya menjadi pria yang bahagia. Terutama, setelah apa yang terjadi dalam lima tahun terakhir. Bagi saya, ini sebuah kehormatan. Saya siap untuk menerima tawaran ini," tutur Giampaolo.
Terkait dengan negosiasi dengan pihak Milan, Giampaolo menuturkan ada cerita menarik di baliknya. Jadi, ketika Paolo Maldini, yang kini menjadi Direktur Teknis Milan, meneleponnya, Giampaolo tengah menempuh perjalanan ke Kroasia via laut untuk berlibur. Lantas, bagaimana, dong?
"Saya dan teman saya baru saja baru saja naik ke kapal dan menuju Kroasia. Eh, tiba-tiba ada telepon dari Maldini di tengah perjalanan. Ya, sudah. Setibanya di Kroasia, saya langsung putar balik ke Milan menggunakan pesawat," kenang Giampaolo.
Sebagai informasi, Giampaolo bakal menjadi pelatih Milan hingga Juni 2021. Jika memuaskan, Milan dapat mengaktifkan opsi perpanjangan kontrak satu musim. Hmm... menarik ditunggu apakah Giampaolo bisa mengukir kesuksesan juga di Milan, seperti di Sampdoria dan Empoli.
ADVERTISEMENT