Lawan Sassuolo, Roma Mainkan Laga Terbaik Sepanjang Musim

27 Desember 2018 6:26 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perayaan gol Nicolo Zaniolo. (Foto: AFP/Filippo Monteforte)
zoom-in-whitePerbesar
Perayaan gol Nicolo Zaniolo. (Foto: AFP/Filippo Monteforte)
ADVERTISEMENT
Akhir November sampai pertengahan Desember lalu Roma sempat mengalami krisis. Pada periode itu mereka menelan tiga kekalahan dan dipaksa dua kali bermain imbang dalam lima pertandingan. Tren buruk itu mereka putus kala bersua Genoa dengan kemenangan 3-2. Akan tetapi, sesudah itu Roma harus bertemu Juventus.
ADVERTISEMENT
Menghadapi Juventus di Allianz Stadium, Roma kalah tipis 0-1. Meski demikian, Roma bisa dibilang beruntung hanya kalah dengan margin satu gol. Sebab, Juventus mampu menciptakan jauh lebih banyak peluang (20 tembakan, 6 tepat sasaran) dibanding mereka (7 tembakan, 4 mengarah ke gawang).
Pada pertandingan Boxing Day, Kamis (27/12/2018) dini hari WIB, menghadapi Sassuolo, Roma kembali ke jalur kemenangan. Diego Perotti, Patrik Schick, dan Nicolo Zaniolo mengantarkan Roma menang dengan skor 3-1. Pada laga ini, Roma mampu mencatatkan 19 tembakan dengan tiga di antaranya mengarah ke gawang dan menjadi gol. Sassuolo, sementara itu, 'hanya' menembak 10 kali.
Kemenangan ini membawa Roma kembali mendekat dengan zona Liga Champions. Saat ini mereka ada di urutan tujuh dengan koleksi 27 poin. I Lupi hanya tertinggal empat angka dari Lazio yang berada di posisi empat. Seusai pertandingan pelatih Roma, Eusebio Di Francesco, mengaku puas dengan penampilan anak-anak asuhnya.
ADVERTISEMENT
Di Francesco saat memimpin comeback vs Barcelona. (Foto: Reuters/Alberto Lingria)
zoom-in-whitePerbesar
Di Francesco saat memimpin comeback vs Barcelona. (Foto: Reuters/Alberto Lingria)
"Dari segi teknis, ini adalah salah satu penampilan terbaik kami sepanjang musim, kalau bukan yang terbaik, mengingat banyaknya kans yang berhasil kami ciptakan," ujar Di Francesco kepada Sky Italia.
"Kami berada di trek yang benar dan aku melihat banyak hal menarik hari ini. Memang sulit ketika kamu kehilangan banyak pemain kunci dalam waktu lama, terutama karena aku lebih suka membangun konsistensi dari satu laga ke laga lainnya. Namun, sekarang ini semua pemain sudah menyatu dan bekerja untuk tujuan yang sama," lanjutnya.
Di Francesco sebelumnya sempat digosipkan bakal dipecat, terutama ketika Roma berada di periode sulit tadi. Namun, pelatih yang juga mantan pemain Roma ini mengungkapkan bahwa dia tidak pernah kekurangan dukungan dari para petinggi klub.
ADVERTISEMENT
"Ya, wajar saja apabila Roma mendapat hasil buruk lalu pelatih disalahkan. Seperti yang sudah aku bilang sebelumnya, aku ini selalu berada di bawah pengawasan khusus," tutup Di Francesco.
Bicara soal kemenangan Roma atas Sassuolo berarti bicara soal Zaniolo. Di laga inilah eks pemain Internazionale itu mencetak gol perdananya bagi Roma. Gol itu pun istimewa karena dicetak melalui proses yang mirip dengan aksi Francesco Totti tahun 2004.
Menerima umpan dari Cengiz Uender, Zaniolo mendribel bola masuk ke kotak penalti Sassuolo. Setibanya di mulut gawang, Zaniolo tidak langsung menembak, melainkan melakukan gerak tipu sebanyak dua kali untuk membuat bek dan kiper lawan termangu. Baru setelah itu dia mencungkil bola melewati kepala kiper Andrea Consigli.
ADVERTISEMENT
Zaniolo secara khusus merasa senang bisa mencetak gol perdananya untuk Roma. Akan tetapi, pemuda 19 tahun itu tidak mau dibanding-bandingkan dengan legenda seperti Totti.
"Aku merasa sangat gembira dengan gol tadi, terutama karena kami menang dan hasil itu sangatlah penting bagi kami. Sekarang kami harus menang juga di kandang Parma supaya bisa kembali ke zona Liga Champions. Tapi, tolonglah, jangan bandingkan aku dengan Totti karena itu mustahil bagiku," tutur Zaniolo.