Pratinjau Manchester City vs West Ham: Panggung para Pemeran Pengganti

26 Februari 2019 17:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Leroy Sane merayakan golnya. Foto: Reuters/Phil Noble
zoom-in-whitePerbesar
Leroy Sane merayakan golnya. Foto: Reuters/Phil Noble
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Agenda padat Manchester City berlanjut. Hanya empat hari setelah final Piala Liga Inggris menghadapi Chelsea atau tepatnya Kamis (28/2/2019) dini hari WIB, pasukan Pep Guardiola kembali menghadapi West Ham United di Premier League.
ADVERTISEMENT
Maka, menjadi prediksi lumrah apabila Guardiola merotasi sejumlah pemain kunci seperti Bernardo Silva dan Raheem Sterling. Karena keduanya sudah mentas selama 210 menit dalam dua partai terakhir. Selain itu, perubahan juga bisa terjadi di lini tengah seiring cederanya Fernandinho.
Jika benar Guardiola menepikan sejumlah penggawa, bukan berarti kans Manchester City meraup kemenangan tergerus. Masih tersedia opsi mewah di bangku cadangan. Untuk pos jangkar yang biasa ditempati Fernandinho saja, Guardiola bisa menurunkan Danilo atau Ilkay Guendogan.
Adapun, Leroy Sane dan Riyad Mahrez tersedia untuk beroperasi di winger. Kontribusi keduanya cukup signifikan menimbang kehadiran mereka di daftar lima besar pencetak gol terbanyak City musim ini. Sane tercatat menyumbangkan 13 gol, sedangkan Mahrez sudah mengemas 10 gol.
ADVERTISEMENT
Sterling (biru) berhadapan dengan Adrian. Foto: Getty Images
Dengan para pemeran pengganti itulah, City bakal berupaya menggenapkan catatan kemenangan mereka menjadi tujuh kali beruntun di lintas ajang. Sekaligus menajamkan superioritas atas West Ham yang selalu kalah dalam lima pertemuan terakhir di Premier League.
Menggempur Sisi Lapangan
Sisi pertahanan menjadi salah satu kelemahan terbesar West Ham musim ini. Area kanan kerap diekspos lawan karena Pablo Zabaleta sudah dimakan usia, begitu pula sisi kiri yang kerap menghadirkan lubang gara-gara naluri ofensif dan ketidakdisiplinan Aaron Cresswell dalam bertahan.
Pep Guardiola pasti memahami betul fakta tersebut. Terlihat jelas dari bagaimana permainan City saat meluluhlantakkan West Ham dengan skor 4-0 pada pertemuan pertama di London Stadium, 24 November 2018 lalu.
Seiring kehadiran Declan Rice sebagai breaker ulung, City kesulitan membuka rute serangan dari tengah. Oleh karenanya, para pemain City diinstruksikan mengirimkan bola ke tepi lapangan setiap mendekati sepertiga akhir lapangan.
ADVERTISEMENT
Taktik tersebut jitu. Semua gol yang bersarang ke gawang Lukasz Fabianski berawal dari serangan di tepi lapangan. Nah, yang menjadi menarik adalah aksi Sane yang menyumbangkan 2 gol dan 1 assist.
Dalam proses gol kedua, Sane mampu mencari celah melepaskan umpan, meski menerima kawalan dari Zabaleta. Bola kemudian disontek Sterling untuk menggetarkan jala West Ham. Duel juga hadir saat gol keempat tercipta, di mana Sane melepaskan tembakan voli dengan Zabaleta yang coba mengadangnya.
Jadi, sangat mungkin Sane mengambil lakon penentu dalam pertandingan nanti. Asalkan, Guardiola tetap mempertahankan pola memborbardir sisi pertahanan West Ham. Dari situlah dribel-dribel cepat Sane akan menjadi mimpi buruk Zabaleta yang tak lagi muda.
ADVERTISEMENT
Mengantisipasi Ketidakhadiran Fernandinho
Seharusnya tidak cuma Guardiola yang melihat lubang besar di pertahanan lawan untuk pertandingan nanti. Pellegrini juga bisa mengendus kelemahan di tubuh City. Pasalnya, selepas kemenangan atas Chelsea di Piala Liga Inggris, Guardiola sempat mengumumkan bahwa Aymeric Laporte dan Fernandinho mengalami cedera.
Peran keduanya memang tak terlalu mencolok seperti David Silva dan Kevin De Bruyne sebagai kreator serangan, atau trisula lini depan City. Namun, perlu dicatat bahwa Laporte serta Fernandinho merupakan dua pemain yang kerap mengawali serangan bola City.
Dengan lakon tersebut, tak heran jika keduanya masuk daftar pemain yang melepaskan operan terbanyak di City. Laporte menempati posisi ketiga dengan 85,6 per laga, sedangkan Fernandinho membukukan 75,3 per partai untuk menduduki tempat kelima.
ADVERTISEMENT
Sementara jika City kehilangan bola, Fernandinho bertugas untuk menangkal serangan lawan sedini mungkin dan mencegah potensi serangan balik. Jadi, jangan heran apabila gelandang Brasil tersebut begitu sibuk dalam aksi bertahan lewat rataan tekel mencapai 2,1 per partai.
Yang bakal sedikit memusingkan Guardiola, Fernandinho adalah satu-satunya gelandang bertahan murni di skuat City. Sang juru taktik praktis harus memodifikasi posisi pemain lain ketika Fernandinho absen.
Hal tersebut sempat dilakukan Guardiola pada akhir Desember 2018 atau ketika Fernandinho melewatkan dua pertandingan Premier League. Tampak begitu rapuh pertahanan City dengan Ilkay Guendogan sebagai jangkar tunggal. Mereka kalah 2-3 dari Crystal Palace dan 1-2 dari Leicester City.
Lantas, tanpa Fernandinho, apakah City kembali menelan kekalahan dari West Ham?
ADVERTISEMENT
Fernandinho, sosok penting untuk lini tengah City. Foto: Andrew Yates/Reuters
Eits, tunggu dulu. Guardiola sudah belajar dari kasus pada akhir tahun lalu. Dia lantas mencari opsi lain. Pilihan anyar jatuh kepada Danilo yang masuk menggantikan Fernandinho saat cedera dalam laga kontra Chelsea.
Keputusan terbukti jitu karena bersama Danilo, City menuntaskan babak tambahan tanpa kebobolan. Statistik pemain yang berposisi natural sebagai full-back itu juga cukup apik. Dalam kurun 20 menit, dia membukukan empat tekel.
Semakin lengkap atribut Danilo untuk menempati pos gelandang bertahan karena kemampuan distribusinya. Dialah pelontar umpan tertinggi di City dengan 91 per partai. Jadi, Guardiola tak perlu khawatir bagaimana serangan dimulai sebelum bola mencapai kaki Silva atau De Bruyne.
Kendati begitu, tak cukup satu laga tentunya untuk mengonfirmasi kepiawaian Danilo di posisi jangkar. Diperlukan ujian lanjutan agar Guardiola semakin yakin akan kemampuan eks pemain Real Madrid tersebut.
ADVERTISEMENT
Pembuktian itu bisa dilakukan Danilo dalam pertandingan menghadapi West Ham. Pasalnya, tim tamu memiliki Felipe Anderson yang kerap digantung sendirian di depan saat The Hammers hendak melakukan serangan balik. Begitu licin pemain Brasil ini lewat torehan 2 dribel dan memicu pelanggaran 2 kali per partai.
Kalau mampu mematikan kompatriotnya tersebut, Danilo sangat mungkin meningkatkan jatah tampil bersama Manchester City ke depannya. Karena tak cuma sebagai full-back, dia bisa mentas sebagai jangkar pula. Sementara, Guardiola tak perlu pusing lagi jika Fernandinho absen.