Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Sigurdsson dan Para Pencipta Keajaiban untuk Islandia
22 Juni 2018 18:18 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
ADVERTISEMENT
Islandia adalah keajaiban. Bayangkan saja, negara mereka hanya punya 330 ribu penduduk. Dan mungkin saja jumlah pria di sana hanya berkisar setengah dari jumlah tersebut.
ADVERTISEMENT
Gamblangnya, bagaimana bisa negara dengan jumlah penduduk paling sedikit di Piala Dunia kali ini, bisa begitu bersinar, dan sampai-sampai mampu menahan imbang Argentina dengan Lionel Messi -nya itu.
Langkah Islandia makin lempeng saja andai mereka mampu menumbangkan Nigeria pada Jumat (22/6/2018). Bukan hal yang mustahil mengingat keberhasilan Islandia menembus perempat final Piala Eropa perdananya dua tahun silam.
Itulah mengapa kami langsung mendekatkan Islandia dengan keajaiban. Di lain hal, kontribusi para pemain pilar juga tidak bisa dikesampingkan, sebab keajaiban tak datang begitu saja. Lantas, siapa saja penggawa Islandia yang paling bertanggung jawab atas keajaiban-keajaiban itu? Berikut kumparanBOLA mencoba memilahnya. Silakan...
Gylfi Sigurdsson
Tentu saja nama Gylfi Sigurdsson tercantum dalam daftar ini. Kreativitasnya bak oase di padang gurun di tengah kecenderungan kekuatan fisik yang identik dengan Islandia.Selain diberkahi visi yang mumpuni, pengalaman Sigurdsson bermain bersama Swansea, Tottenham Hotspur, dan Everton di Premier League jadi nilai plus tersendiri. Figur yang tepat untuk memimpin rekan-rekan setimnya yang rata-rata tampil di luar lima liga top Eropa.
ADVERTISEMENT
Bukan cuma mahir menginisiasi serangan, Sigurdsson juga klinis dalam menyelesaikan peluang. Nyatanya ia muncul sebagai topskor bagi tim asuhan Heimir Hallgrimsson di babak kualifikasi lalu. Secara keseluruhan, eks penggawa Tottenham itu menjadi pencetak gol terbanyak ketiga sepanjang sejarah Islandia.
Alfred Finnbogason
Sebagus-bagusnya daya imaji Sigurdsson, tetap saja ia butuh sosok algojo di lini depan. Nah, inilah gambaran pentingnya eksistensi Alfred Finnbogason. Jika tak pecaya, tengok saja torehan tiga golnya di babak kualifikasi lalu, hanya satu gol lebih sedikit dari Sigurdsson. Selain itu, Finnbogason juga sukses menunjukkan tajinya di aras klub lewat 12 gol yang dibukukannya bersama Augsburg di Bundesliga musim lalu.
Untuk bukti teraktual, satu gol yang dilesakkannya ke gawang Argentina bisa dijadikan acuan. Ketepatan posisi dalam memanfaatkan bola liar di mulut gawang bukanlah kebetulan semata, tapi juga insting.
ADVERTISEMENT
Hannes Thor Halldorsson
Jika ada satu nama yang membenamkan nama Messi di Piala Dunia kali ini, Hannes Thor Halldorsson adalah orangnya. Ya, kiper berusia 34 tahun sukses menggagalkan eksekusi penalti La Pulga. Tak berhenti sampai di situ, Halldorsson juga berjasa kala mementahkan peluang Cristian Pavon di pengujung laga.
Jika ditotal, ada enam penyelamatan yang dilakukan oleh pria yang sempat berprofesi sebagai mantan sutradara itu di laga tersebut. Betul, Anda tak salah dengar, Halldorsson pernah menggeluti profesi sebagai sutradara selama sembilan tahun lamanya. Ajaib bukan? Ya, itulah Islandia.
Kari Arnason
Nama Kari Arnason mungkin sedikit asing di bandingkan kandidat lainnya. Hal yang wajar mengingat ia belum pernah mencicipi atmosfer salah satu dari liga top Eropa. Mentok cuma kontestan Liga Primer Skotlandia, Aberdeen, dan Rotherham United yang bermain di Divisi Championship.
ADVERTISEMENT
Namun, kontribusi Arnason tak bisa dikesampingkan begitu saja. Meski usianya sudah menginjak 35 tahun, ia jadi pilar penting dalam rancangan skema pelatih Heimir Hallgrimsson. Penampilannya terbilang ciamik saat Islandia sukses menjinakkan Argentina di pertandingan pertama. Arnason mencatatkan tiga tekel sukses dan menjadi pemain yang paling intens melakukan sapuan dan duel udara dibanding rekan-rekan setimnya.
Eits, bukan cuma itu saja kelebihan Arnason. Catatan golnya juga mentereng karena sukses mengemas sepasang gol di fase kualifikasi, salah satunya kala menjebol gawang Turki di kandang mereka Oktober lalu.