5 Makanan yang Tercipta di Masa Penjajahan

17 Agustus 2019 13:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi nasi tumpeng Foto: dok.shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi nasi tumpeng Foto: dok.shutterstock
ADVERTISEMENT
Kekuasaan Belanda atas Indonesia selama 3,5 abad sedikit banyak memberikan pengaruh dalam berbagai aspek —mulai dari budaya, sampai ke hal yang paling sederhana sekalipun; yaitu makanan. Selama era kolonial berlangsung, bangsa Indonesia mengenal berbagai bahan makanan yang terbilang baru.
ADVERTISEMENT
Misalnya saja, jagung dan ubi yang berasal dari Hindia Barat yang dibawa oleh bangsa Spanyol. Saat itu, popularitas umbi-umbian makin meningkat. Bahkan, bisa dibilang, sebagian besar makanan yang disantap berupa hasil pertanian.
Meski hidangan mewah hanya bisa dinikmati oleh bangsawan Eropa saja, namun banyak juga makanan tradisional yang bisa dinikmati oleh kelompok pribumi. Cita rasanya pun tak kalah istimewa.
Mengutip dari buku "Pusaka Cita Rasa Indonesia" yang ditulis oleh Murdijati Gardjito, Umar Santoso, dan Eni Harmayani, berikut lima makanan Nusantara yang tercipta di era kolonial:
1. Tiwul
Nasi tiwul Foto: Shutterstock
Umbi-umbian merupakan bahan baku yang populer di kalangan masyarakat Indonesia ketika masa pendudukan Belanda. Umbi tersebut berhasil diolah menjadi makanan pokok bercita rasa nikmat dan mengenyangkan, salah satunya tiwul.
ADVERTISEMENT
Hidangan ini terbuat dari olahan ketela yang dipadukan dengan kelapa parut. Umbi seperti singkong atau ubi memang sangat mudah tumbuh di Indonesia. Pengolahannya pun cukup gampang, membuatnya jadi menu andalan di zaman gerilya.
2. Nasi kuning
Nasi Kuning Foto: Safira Maharani/ kumparan
Hidangan nasi berbentuk kerucut dengan warna kuning ini, kerap disajikan sebagai simbol rasa syukur setelah terjadi suatu peristiwa yang membahagiakan.
Tak hanya nikmat, nasi kuning juga sarat akan makna. Bentuknya yang kerucut pada nasi tumpeng merupakan representasi dari kondisi geografis Indonesia yang memiliki banyak gunung dan perbukitan. Selain itu, menurut keterangan dari pakar kuliner Arie Parikesit, tumpeng yang mengerucut juga bermakna sebagai harapan agar hidup selalu sejahtera dan penuh berkah.
3. Lalap
Ilustrasi lalapan Foto: dok.shutterstock
Lalap atau lalapan sudah dikonsumsi oleh masyarakat pribumi, terutama di daerah Sunda pada masa kolonial. Lalap ini biasa dikonsumsi bersama sambal terasi dan nasi. Selain itu, sayur podomoro, pindang, dan semur juga lazim menjadi lauk pada masa itu.
ADVERTISEMENT
4. Telur asin
Ilustrasi Telur Asin Foto: Flickr/mat_gebu
Di era kolonial, garam sudah banyak dihasilkan di daerah pantai Nusantara. Produksi garam yang melimpah ini menjadi alasan terciptanya hidangan telur asin. Terbuat dari telur bebek yang diperam bersama garam, telur asin memiliki umur lebih awet. Sehingga, bisa dikonsumsi dalam waktu lama, dan cocok untuk perbekalan saat perang.
5. Nasi jagung
Ilustrasi nasi jagung Foto: dok.shutterstock
Tanaman jagung sejatinya berasal dari Amerika, dan baru masuk ke Indonesia setelah dibawa oleh bangsa Spanyol. Pembudidayaan yang dilakukan besar-besaran di tanah Jawa, membuat popularitas jagung sebagai makanan pokok makin meningkat.
Tak cuma disantap langsung, jagung juga dapat diolah menjadi nasi jagung. Sebagai sumber karbohidrat yang kaya nutrisi, nasi jagung tak cuma dikonsumsi masyarakat awam saja, tapi juga dijadikan sebagai perbekalan perang.
ADVERTISEMENT