Sering Dihindari, 6 Makanan Ini Mengandung Lemak Baik Buat Tubuh

20 Agustus 2019 11:32 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
alpukat Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
alpukat Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Makanan berlemak sering jadi kambing hitam atas naiknya berat badan. Tak mengherankan, makanan yang mengandung lemak masuk daftar teratas makanan yang paling dihindari, apalagi saat sedang berdiet.
ADVERTISEMENT
Padahal, tidak semua makanan berlemak berdampak buruk bagi kesehatan, lho. Di balik lemak jenuh yang dikenal jahat, sebenarnya ada juga lemak baik yang justru dibutuhkan tubuh.
Disebut lemak tak jenuh yang justru bisa menurunkan kolesterol jahat sekaligus meningkatkan kadar kolesterol baik. Berdasarkan jurnal Polyunsaturated Fatty Acids and Their Effects on Cardiovascular Disease, asupan lemak tak jenuh bisa menurunkan risiko penyakit yang berkaitan dengan jantung dan pembuluh darah.
Bahkan makanan yang mengandung lemak baik cocok untuk diet. Ini dia enam makanan berlemak baik yang punya banyak manfaat kesehatan:
1. Alpukat
Ilustrasi alpukat Foto: Pixabay
Kandungan lemak pada buah alpukat mencapai 77 persen, dan didominasi asam lemak tak jenuh tunggal bernama oleat. Menurut jurnal dari Evanston Northwestern Healthcare Research Institute, asam oleat berfungsi menurunkan inflamasi, dan memperlambat perkembangan sel kanker.
ADVERTISEMENT
Kandungan potasium di dalam buah bertekstur lembut ini juga tak kalah tinggi dari pisang. Dalam 100 gram alpukat bisa memenuhi kebutuhan potasium harian sebanyak 15 persen yang berfungsi menjaga kestabilam tekanan darah.
2. Keju
Jenis-jenis keju Foto: Shutterstock
Produk turunan susu ini juga tinggi kandungan lemak tak jenuh, yakni sekitar 7-10 gram dalam setiap mangkuknya. Penelitian dari Harvard Medical School tahun 2010 mengemukakan bahwa, mengonsumsi makanan tinggi asam lemak seperti keju, bisa menurunkan risiko terserang diabetes tipe 2. Lemak juga berguna menyimpan cadangan energi, dan nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh.
3. Telur
telur mata sapi Foto: Shutterstock
Banyak orang menghindari makan telur karena dipercaya bisa meningkatkan kadar kolesterol. Meski kandungan kolesterol pada satu butir telur mencapai 212 mg, menurut jurnal Balancing Cholesterol Synthesis and Absorption in the Gastrointestinal Tract, konsumsi telur tidak akan meningkatkan kolesterol di dalam darah.
ADVERTISEMENT
Justru telur akan meningkatkan kadar kolesterol baik atau HDL (low density lipoprotein). Peningkatan kadar kolesterol baik di dalam darah ini memiliki efek positif untuk menurunkan risiko terkena penyakit jantung.
4. Biji chia
Biji chia mampu mencegah inflamasi. Foto: Thinkstockphotos
Biji chia kini jadi idola pegiat pola hidup sehat karena kandungan seratnya yang tinggi. Tak hanya itu, kandungan lemaknya ternyata juga tinggi. Dilansir data nutrisi SELF, 28 gram biji chia rata-rata mengandung 9 gram lemak.
Kandungan asam lemak Omega-3 pada makanan yang mirip wijen ini punya sifat anti-inflamasi yang berfungsi menurunkan tekanan darah.
Chia juga kaya protein yang bisa mempertahankan rasa kenyang lebih lama sehingga asupan kalori bisa dikontrol.
5. Minyak zaitun
Ilustrasi minyak zaitun Foto: Shutter Stock
Selain alpukat, minyak zaitun juga mengandung asam oleat bersifat anti-inflamasi. Dikenal pula sebagai sumber vitamin E dan K, konsumsi minyak zaitun dapat mencegah kerusakan sel hingga menurunkan kadar kolesterol jahat.
ADVERTISEMENT
Menurut jurnal yang diterbitkan PubMed tahun 2009, konsumsi minyak zaitun bisa meningkatkan antioksidan dalam darah, yang akan berpengaruh pada turunnya bobot tubuh. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, minyak zaitun paling cocok diolah sebagai dressing salad atau pasta.
6. Minyak kelapa
Minyak kelapa. Foto: thinkstockphotos
Minyak kelapa punya kandungan lemak bernama MCT (Medium Chain Triglyceride) yang proses metabolisme berbeda dari lemak lainnya. Asupan MCT yang masuk ke tubuh, langsung diproses di dalam hati dan berubah menjadi keton.
Berdasarkan jurnal Medium-chain Triglyceride (MCT) Ketogenic Therapy tahun 2008, jenis lemak ini akan menurunkan nafsu makan sehingga asupan kalori lebih terkontrol. Selain itu, MCT bisa menurunkan risiko terkena Alzheimer pada usia lanjut.
ADVERTISEMENT