Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
'Ghost Writer', Proyek Film Pertama Bene Dion Sebagai Sutradara
19 Februari 2019 14:35 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:04 WIB
ADVERTISEMENT
Bene Dion Rajagukguk mengawali karier sebagai seorang stand up comedian. Ia lantas mengembangkan diri dan merambah menjadi aktor juga comedy consultant untuk banyak film-film drama komedi Indonesia.
ADVERTISEMENT
Tahun ini, Bene akhirnya berkesempatan untuk menjadi sutradara di film 'Ghost Writer'. Bukan cuma sutradara, Bene juga menjabat sebagai penulis skenario dibantu oleh Nonny Boenawan.
Baru akan melakukan proses syuting pada 27 Februari mendatang, Bene beserta segenap tim dan cast film 'Ghost Writer' menggelar konferensi pers di kawasan Cipete, Jakarta Selatan, Selasa (19/2).
Bene mengutarakan perasaannya mendapat kesempatan untuk menjadi sutradara film untuk pertama kalinya.
"Antara excited, deg-degan, dan masih bingung mau gimana, tapi menyenangkan. Kan sebelum menjadi sutradara juga sudah biasa jadi comedy consultant yang menemani sutradara. Ya, saya sudah ada bekal sebenarnya, tapi belum paham 100% gitu lah," ungkap Bene.
ADVERTISEMENT
"Ketika Nonny bikin sinopsis di kelas menulis itu, gue merasa kayak, 'kok seru ya'. Ada premis ghost writer yang biasanya metafora tapi ini benar-benar ghost writer-nya itu hantu," ujarnya.
Ia lalu menduetkan Nonny dengan Bene untuk lebih lanjut menulis skenario film. Ernest percaya Bene punya kapasitas yang mumpuni untuk menjadi seorang sutradara.
"Sebenarnya Bene sudah pernah jadi director di 'Cek Toko Sebelah The Series'. Jadi, pengetahuan Bene sudah cukup banyak. Gue rasa ini waktu yang tepat untuk dia men-direct film pertamanya. Ini saatnya gue memunculkan bakat baru," kata Ernest.
Selain Bene dan Ernest, para pemain di film 'Ghost Writer' juga menghadiri konferensi pers, termasuk Tatjana Saphira (Naya), Ge Pamungkas (Galih), Deva Mahendra (Vino), Endy Arfian (Darto), dan Asmara Abigail (Bening).
ADVERTISEMENT
Meski senang, Tatjana merasa dijebak oleh Ernest ketika pertama kali menerima tawaran kerja.
"Saat di approach sama Ernest aku merasa film ini seru karena berat ke komedi kan. Aku itu takut banget sama film horor. Tapi, pas baca draft pertama, oke lucu, pas sudah reading dan tahu treatment-nya bagimana, kok jadi kayak dijebak ya," ujar Tatjana disambut gelak tawa Ernest.
"Ya, ini kesempatanku untuk bisa keluar dari zona nyaman. Mudah-mudahan bisa overcome my fear juga," tambahnya.
Lain dari Tatjana, Deva justru merasa 'Ghost Writer' adalah film yang mudah untuk dimainkan. Namun, ia punya alasan tersendiri mengapa mau menerima pinangan Ernest.
"Jadi, Vino ini ceritanya pemain sinetron. Nanti dalam film ada akting dalam akting. Ini next level lah," paparnya.
ADVERTISEMENT
Film 'Ghost Writer' memang bergenre horor komedi dengan porsi yang seimbang. Namun, Acho dan Arie Kriting tetap ditunjuk untuk menjadi comedy consultant. Hal itu dilakukan agar terjadi pembaharuan menarik di film horor Indonesia.
"Kita mau buat film horor yang bisa merangkul semua kalangan. Kan horor banyak ada yang menakutkan, ada yang dari scoring, ada yang dari jump-scare. Padahal, hantu itu bisa terlihat seram dan juga lucu, tergantung situasinya," ungkap Acho.
Film 'Ghost Writer' bercerita tentang seorang penulis bernama Naya (Tatjana Saphira) yang menemukan diary di rumah kuno.
Ketika Naya hendak mengangkat tulisan-tulisan di diary itu sebagai novel, hantu pemilik diary bernama Galih (Ge Pamungkas) merasa keberatan dan marah.
ADVERTISEMENT
Rencananya, proses syuting film 'Ghost Writer' akan berlangsung hingga pertengahan Maret 2019. Hingga saat ini, tanggal rilisnya belum bisa dipastikan.