Pangeran William Pergi ke Selandia Baru untuk Jalani Misi Kemanusiaan

26 April 2019 13:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pangeran William saat mengunjungi Masjid Al Noor di Christchurch, Selandia Baru, Jumat (26/4). Foto: REUTERS/Tracey Nearmy
zoom-in-whitePerbesar
Pangeran William saat mengunjungi Masjid Al Noor di Christchurch, Selandia Baru, Jumat (26/4). Foto: REUTERS/Tracey Nearmy
ADVERTISEMENT
Kabar perselingkuhan Pangeran William tengah menjadi perbincangan hangat. Dia diduga berselingkuh dengan wanita bernama Rose Hanbury. Menurut kabar yang beredar, William dan Rose menjalin hubungan spesial sejak istri William, Kate Middleton, mengandung anak ketiganya, Louis, pada awal 2018.
ADVERTISEMENT
Dugaan perselingkuhan Wiliiam semakin kuat terdengar saat Kate kembali ke London usai merayakan Paskah, beberapa waktu yang lalu. Saat itu, ia hanya pulang bersama tiga anaknya, George, Charlotte, dan Louis, tanpa didampingi oleh William.
Lalu, ke manakah putra sulung mendiang Putri Diana tersebut?
Pangeran William saat mengunjungi Peringatan Nasional Gempa Bumi Canterbury Oi Manawa di Christchurch, Selandia Baru, Jumat (26/4). Foto: REUTERS/Tracey Nearmy
Dilansir The Guardian, Pangeran William terbang ke Selandia Baru untuk mengunjungi korban-korban penembakan di kota Christchurch. Pangeran William akan menetap di Selandia Baru selama dua hari untuk mengunjungi para korban.
Pangeran William menyempatkan diri untuk menemui seorang anak kecil berusia 5 tahun di Rumah Sakit Starship, Auckland. Anak kecil bernama Alen Alsati itu menderita banyak luka kritis dalam serangan Christchurch yang menewaskan sekitar 50 orang pada 15 Maret lalu.
Pangeran William saat mengunjungi Peringatan Nasional Gempa Bumi Canterbury Oi Manawa di Christchurch, Selandia Baru, Jumat (26/4). Foto: REUTERS/Tracey Nearmy
Hinggat saat ini, Alen tidak bisa melihat, berjalan, atau bergerak dengan benar. Dia menderita kerusakan otak yang belum diketahui apakah dampaknya akan permanen atau tidak. Alen juga baru terbangun dari koma minggu ini.
ADVERTISEMENT
Pangeran William tidak sendiri. Dia ditemani Pedarna Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern. Selain Auckland, Pangeran William bersama Jacinda juga mendatangi sebuah rumah sakit di Christchurch untuk menemui korban-korban penembakan. Mereka juga mengunjungi Masjid Al Noor dan Masjid Linwood di Christchurch.
Pangeran berusia 36 tahun itu sempat memberikan speech saat berada di Masjid Al Noor setelah sebelumnya, kedatangannya disambut baik oleh Imam Gamal Fouda. Dia membuka speech-nya dengan mengatakan 'Assalamualaikum', ucapan salam umat Muslim.
Pangeran William menyampaikan pidato saat mengunjungi Masjid Al Noor di Christchurch, Selandia Baru, Jumat (26/4). Foto: REUTERS/Tracey Nearmy
“Aku di sini untuk membantu kalian menunjukkan pada dunia bahwa dia (pelaku penembakan) telah gagal. Tindakan kebencian telah terjadi di Selandia Baru, negara yang damai. Kalian berdiri saat rasa sakit benar-benar terasa, dan kalian berdiri bersama. Sebagai reaksi terhadap tragedi, kalian mencapai sesuatu yang luar biasa," ucap Pangeran William,
ADVERTISEMENT
"Tindakan kekerasan (mungkin) dirancang untuk mengubah Selandia Baru. Tetapi sebaliknya, kesedihan suatu bangsa mengungkapkan betapa dalamnya empati, kasih sayang, kehangatan, dan cinta kalian yang benar-benar mengalir. Kalian menunjukkan cara bagaimana harus merespons kebencian, (yakni) dengan cinta," sambungnya.
Tak hanya itu, Pangeran William juga memuji beberapa pekerja yang telah banyak membantu dalam evakuasi korban serangan Christchurch.