8 Buku Budhhis Terbaik untuk Anak

29 Mei 2018 14:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak belajar dan membaca.  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak belajar dan membaca. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Buku anak yang khusus ditulis untuk menyampaikan ajaran Buddha pada anak mungkin tidak banyak. Setidaknya, bila Anda mencarinya di toko-toko buku umum yang bisa ditemui di pusat-pusat perbelanjaan atau di daftar koleksi buku-buku anak dari penerbit lokal.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, sekarang ada banyak cara lain untuk memperoleh buku bermutu, Moms. Termasuk buku-buku anak yang menyampaikan ajaran Buddha dari luar negeri. Anda bisa memesan buku melalui online shop global yang menjual dan mengirim buku ke berbagai negara, atau memesan buku melalui beberapa akun di media sosial yang khusus menjual buku-buku impor.
Pilihannya pun cukup beragam dengan topik yang cukup luas dan menarik, hingga dapat dinikmati juga oleh pembaca yang tidak beragama Buddha. Nah, pada hari Waisak ini, kumparanMOM sengaja memilihkan 8 buku Buddhis terbaik untuk anak sebagai referensi Anda.
1. I Once Was a Monkey: Stories Buddha Told
I Once Was a Monkey Stories Buddha Told (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
I Once Was a Monkey Stories Buddha Told (Foto: Dok. Istimewa)
Penulis: Jeanne M. Lee
Buku penuh warna ini berisi dongeng-dongeng Buddha yang sangat menarik. Seekor monyet, yang tertangkap di musim hujan, menemukan tempat berlindung di gua di tengah reruntuhan sebuah kuil. Monyet itu tidak sendirian. Singa, serigala, kura-kura, dan burung merpati juga ada dan berdesakan di sana. Sampai rupang Buddha hidup dan berkata, "Hush, anak-anak, diam. Aku akan memberitahu kalian sebuah cerita untuk melewatkan waktu."
ADVERTISEMENT
Ceritapun mengalir. Ada kisah monyet pandai yang mengalahkan buaya yang lapar, seekor burung dan kura-kura yang menyelamatkan seorang teman dan empat cerita lainnya.
Enam cerita yang 'diceritakan' oleh Sang Buddha ini akan memperkenalkan para anak kepada siklus dari dongeng dalam literatur Buddhis yang dikenal sebagai Jataka, atau kelahiran cerita, yang awalnya Buddha sampaikan pada murid-muridnya untuk mengilustrasikan ajarannya.
Bergabung dengan ilustrasi yang memukau, buku ini tidak hanya menghibur tapi juga dapat memukau pembaca dengan keindahan dan kebijaksanaan kisahnya. Bahkan untuk pembaca umum yang bukan beragama Buddha.
2. Zen Ties
Zen Ties (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Zen Ties (Foto: Dok. Istimewa)
Penulis: Jon J. Muth
Di musim panas, si Panda Stillwater dikunjungi keponakannya yang bernama Koo. Uniknya, Koo berbicara Haiku, puisi pendek khas Jepang yang mirip pola pantun dalam budaya Indonesia.
ADVERTISEMENT
Ketika Stillwater mendorong Koo dan teman-temannya untuk membantu tetangga yang membutuhkan, upaya mereka dihargai dengan cara yang tidak terduga. Apa, ya?
Cerita yang hangat ini tambah menarik dengan ilustrasi cat air yang ringan, segar dan ramah untuk anak. Pembaca dari segala usia akan disapa dengan kisah penuh belas kasih dan persahabatan yang menegaskan kembali pentingnya hubungan harmonis manusia satu sama lainnya.
Buku ini merupakan seri, sehingga Anda dapat menemukan buku-buku lain dengan tokoh yang sama. Antara lain: Zen Socks dan Zen Shorts.
3. The Three Questions
Three Questions Front Page (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Three Questions Front Page (Foto: Dok. Istimewa)
Penulis: Jon J. Muth (dari kisah Leo Tolstoy)
Seorang anak bernama Young Nikolai sedang mencari jawaban atas tiga pertanyaan penting: Kapan waktu terbaik untuk melakukan sesuatu? Siapa yang paling penting di dunia ini? Apa hal yang benar untuk dilakukan?
ADVERTISEMENT
Tanpa diduga, apa yang dilakukan Young Nikolai saat mendengar orang asing yang membutuhkan bantuan justru mengarahkannya langsung ke jawaban atas pertanyaan-pertanyaannya ini.
Buku yang luar biasa ini dapat mengilhami pembaca dari segala usia maupun agama tentang belas kasih, nilai-nilai kebenaran dan kebaikan yang universal dan peran manusia dalam setiap peristiwa.
4. Samsara Dog
Samsara Dog (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Samsara Dog (Foto: Dok. Istimewa)
Penulis: Helen Manos
Buku ini ditulis berdasarkan konsep Buddha tentang Samsara (siklus kelahiran kembali) dan Nirvana (pemenuhan, atau lebih secara harfiah, kepunahan dari keinginan duniawi). yang sarat pesan tentang cinta, kehidupan maupun kematian.
Tentu saja, semua tetap disampaikan dalam kisah manis tentang seekor anjing, yang telah menjalani banyak kehidupan. Beberapa hidupnya panjang. Beberapa hanya bertahan beberapa hari. Maklum, anjing tidak pernah mengingatnya. Dia hanya menjalani setiap kehidupannya sampai akhirnya ia mengabdikan diri pada seoang anak laki-laki, menyelamatkan nyawa anak itu dan mencapai nirwana.
ADVERTISEMENT
5. Buddha at Bedtime
Buddha at Bedtime (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Buddha at Bedtime (Foto: Dok. Istimewa)
Penulis: Dharmachari Nagaraja
Anak-anak saat ini, mungkin saja menghadapi tantangan dan rintangan jauh melampaui apa yang kita sebagai orang tua mereka bayangkan. Meski begitu, 20 kisah Buddhis kuno dalam buku ini dapat membantu memberi orang tua cara yang sederhana dan menyenangkan untuk menanamkan kebijaksanaan serta bimbingan moral pada anak tanpa perlu berkhotbah.
Setiap cerita di dalamhya menampilkan karakter yang menarik, petualangan yang memikat dan menyoroti dilema moral atau etika yang mungkin saja menggemakan apa yang dihadapi anak dalam kehidupannya sendiri. Tidak hanya itu, cerita-cerita di dalamnya juga akan memberikan wawasan dan pencerahan yang dapat anak gunakan untuk mengatasi berbagai situasi.
Pada akhir setiap cerita, ajaran Buddha yang terkait dengan cerita tersebut akan dibahas. Pas untuk membantu anak-anak melepaskan stres, meraih pencapaian akademik dan sosial yang lebih besar, serta menikmati hidup dengan pandangan yang lebih positif.
ADVERTISEMENT
6. Anh's Anger
Anhs Anger (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Anhs Anger (Foto: Dok. Istimewa)
Penulis: Gail Silver
Kisah yang indah dan menarik ini memberi anak-anak maupun orang tua praktik konkrit untuk menghadapi kemarahan dan emosi sulit lainnya. Dalam Anh's Anger, Anh yang berusia lima tahun menjadi marah ketika kakeknya meminta dia untuk berhenti bermain dan datang ke meja makan. Lalu Kakek menyarankan agar Anh pergi ke kamarnya dan, "Duduklah dengan rasa amarahmu," kata Kakek.
Tentu saja Anh tidak mengerti. Apa artinya duduk dengan kemarahannya sendiri?
Buku ini mengajari anak-anak dari agama apapun bahwa tidak apa-apa untuk merasa marah. Namun tidak sampai di situ, Anh's Anger juga menunjukkan cara untuk mengakui kemarahan ketika muncul, memahami penyebab kemarahan mereka, dan akhirnya merasa aman mengekspresikan diri mereka sendiri dan menerima pertanggungjawaban atas tindakan mereka bila perlu.
ADVERTISEMENT
Dengan mempelajari keterampilan ini, anak-anak, akan tumbuh nyaman dengan mereka dan membawa mereka ke masa dewasa dengan mudah dan percaya diri. Penting sekali kan, Moms?
7. Each Breath a Smile
Each Breath a Smile (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Each Breath a Smile (Foto: Dok. Istimewa)
Penulis: Thich Nhat Hanh, Nguyen Thi Hop, Nguyen Dong, Thuc Nghiem dan Sister Susan
Mindful Breathing adalah konsep yang ingin diperkenalkan melalui buku ini pada anak-anak usia prasekolah. Ini adalah cara paling dasar untuk melakukan memusatkan perhatian pada napas kita, serta menghirup dan menghembuskannya penuh dengan kesadaran.
Melalui ilustrasi penuh warna yang indah, anak-anak belajar untuk terhubung dengan pernapasan mereka sehingga pernapasan dapat membantu mereka menjadi lebih tenang maupun menikmati hubungan yang lebih dalam dengan teman atau keluarga. Ilustrasi pohon, katak, jangkrik, dan burung dalam buku ini juga akan mengingatkan anak-anak tentang banyak kesenangan sederhana yang tersedia di sekitar mereka.
ADVERTISEMENT
8. Is Nothing Something?
Is Nothing Something? (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Is Nothing Something? (Foto: Dok. Istimewa)
Penulis: Thich Nhat Hanh
Guru Zen, Thich Nhat Hanh, menjawab pertanyaan yang menyentuh hati, sulit, dan lucu dari anak-anak dari segala usia. Diilustrasikan dengan penuh warna oleh Jessica McClure, buku ini dapat membantu orang tua menanamkan nilai-nilai kebaikan pada anak.
Dimulai dengan pertanyaan paling mendasar, "Apa yang penting dalam hidup?" dan "Mengapa kakakku berarti bagiku?" hingga ke pertanyaan yang mungkin kita semua miliki, seperti "Berapa lama saya akan hidup?" dan "Seperti apakah Tuhan itu?". Semua dijawab dengan baik, mudah dimengerti, sesekali terkesan lucu namun tetap mendalam. Sempurna untuk anak-anak yang suka bertanya maupun orang dewasa.