Anak Tak Mau Makan Nasi, Harus Bagaimana?

28 Januari 2019 12:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak tidak mau makan nasi. (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak tidak mau makan nasi. (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pilih-pilih makanan adalah salah satu kebiasaan anak yang paling sering dikeluhkan orang tua. Tak hanya bikin repot, kebiasaan anak yang satu itu juga bikin para ibu khawatir, takut si kecil tak mendapat nutrisi yang cukup.
ADVERTISEMENT
Nah, Moms, meski Anda khawatir, sebenarnya dalam fase perkembangan anak, pilih-pilih makan atau picky eater normal saja terjadi. Menurut laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), picky eater seringnya terjadi pada anak usia 1-3 tahun dan merupakan mekanisme evolusi pertahanan yang bertujuan mencegah anak makan bahan beracun.
Tapi bagaimana jika anak tak mau makan nasi, apa yang mesti ibu lakukan?
Sebelum menjawabnya, Anda perlu mencari tahu dulu kenapa anak menolak makan nasi. Bisa jadi karena rasa dan tekstur nasi yang kurang ia sukai.
IDAI mendefinisikan picky eater sebagai kondisi di mana anak menolak mengkonsumsi makanan tertentu dalam jumlah yang cukup. Meski begitu, anak masih mau mengkonsumsi makanan lain dalam kategori yang sama. Misalnya saat anak menolak makan nasi, ia masih mau diberi roti atau mie.
ADVERTISEMENT
Lain lagi dengan selective eater. Anak menolak segala jenis makanan dalam kelompok yang sama. Contohnya ia tak mau mengkonsumsi semua jenis karbohidrat, mulai dari nasi, roti, mie, kentang, dan lain sebagainya.
Perlukah melarang anak makan mi instan (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Perlukah melarang anak makan mi instan (Foto: Shutterstock)
Nah jangan sampai kondisi picky eater berkembang menjadi selective eater. Sebab, jika dibiarkan berkepanjangan, kebiasaan selective eater dapat menyebabkan anak kekurangan makro dan mikronutrien tertentu.
Tak heran bila Anda khawatir saat si kecil menolak makan nasi. Apalagi jika nasi menjadi sumber karbohidrat utama yang selalu Anda sediakan di meja makan.
Selera makan anak, terutama balita, memang bisa naik turun. Saat menolak nasi bisa karena selera makannya turun, kemudian minggu depan, makannya jadi lahap karena ia sedang mengalami growth spurt atau percepatan pertumbuhan.
ADVERTISEMENT
Anda juga perlu mengingat nasi bukan satu-satunya sumber karbohidrat. Berikan substitusi karbohidrat lain seperti roti, mie, mash potato, atau oatmeal. Dengan takaran yang tepat, anak bisa mendapatkan karbohidrat yang cukup dari makanan pengganti nasi itu.
Buat nasi goreng yang lebih sehat untuk anak (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Buat nasi goreng yang lebih sehat untuk anak (Foto: Shutterstock)
Anda juga harus pintar-pintar berkreasi saat picky eater berulah. Nasi bisa diolah menjadi nasi goreng, bubur ayam, nasi bakar, nasi briyani, nasi hainan, dan lain sebagainya. Jika anak tak suka nasi polosan, cobalah memberikan nasi kreasi Anda yang telah diolah lezat. Siapa tahu si kecil lahap!
Tak perlu kecewa jika memang anak hanya mau menghabiskan nasi 3-4 sendok. Jangan dipaksa Moms. Dilansir Raising Children, balita tumbuh tak secepat saat bayi, jadi memang butuh makan tak terlalu banyak. Balita juga punya lambung yang kecil.
ADVERTISEMENT
IDAI juga mengingatkan bahwa kebiasaan makan anak seringnya terpengaruh oleh kebiasaan makan orang tua. Jangan-jangan ia menolak makan nasi karena Anda juga jarang makan nasi.
Ajaklah ia makan nasi bersama Anda. Tunjukkan betapa Anda lahap saat makan nasi yang dipadu dengan sayur dan lauk yang bergizi. Anak pasti akan tertarik mencoba.
Jangan menyerah ya, Moms!