Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Bentuk kepala bayi , kerap jadi salah satu hal yang dibahas ketika membicarakan pilihan ibu untuk melahirkan secara normal atau melalui operasi caesar. Bisa saja ibu hamil mendengar banyak orang berkata kepala bayi yang dilahirkan secara normal atau melalui vagina tidak akan sempurna. Kepalanya bisa jadi peyang, lonjong, datar, membenjol atau tidak rata!
ADVERTISEMENT
Benarkah hal ini?
Mengutip laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) proses persalinan memang bukan hal yang mudah bagi ibu maupun bayi. Setiap ibu melalui perjuangan yang luar biasa hingga dapat mengeluarkan bayi dari rahimnya. Begitu pula dengan bayinya.
Selama proses persalinan, bayi juga harus berusaha keras untuk bisa melalui jalan lahir yang sempit hingga akhirnya bisa melihat dunia. Karena perjalanan yang harus dilewati ini pula, tengkorak kepala bayi ‘dirancang’ khusus agar cukup lembut dan lentur pada awalnya, agar mampu menyesuaikan bentuk saat melewati tulang panggul ibu pada proses persalinan.
Jika kepala bayi keras dan kaku, tentunya proses ini justru akan lebih menyulitkan untuk ibu maupun bayi. Namun karenanya, tidak heran jika bayi keluar dengan kulit atau bentuk kepala yang tidak seindah bayangan Anda.
Tapi tak perlu khawatir, Moms. Kondisi ini benar-benar normal dan bukan merupakan tanda kerusakan pada otak atau tengkorak maupun kondisi abnormal lainnya.
ADVERTISEMENT
Bentuk kepala bayi yang tak 'sempurna' ini perlahan-lahan juga akan kembali ke bentuk normal. Sebab, memar pada kulit kepala bayi yang terjadi saat persalinan biasanya akan menghilang pada akhir minggu pertama atau kedua.
Perubahan ini seiring dengan pertambahan lingkar kepala yang menggambarkan pertumbuhan otak. Tulang –tulang kepala bayi biasanya tumbuh lebih cepat pada empat bulan pertama.
Anda juga dapat memantaunya. Lingkar kepala pada saat lahir sekitar 35 sentimeter dan mencapai 37,75 sentimeter dalam satu bulan. Sebagai catatatn, kepala bayi laki- laki biasanya lebih besar dengan perbedaan kurang dari satu sentimeter dengan bayi perempuan.
Sementara menunggu bentuk kepala bayi Anda berubah, hindari saja terlalu sering menidurkan atau membaringkan kepala bayi pada satu titik datar.
ADVERTISEMENT
Jika Anda memperhatikan hal ini, coba pegang bayi di tangan Anda lebih banyak, atau sering-sering tengkurapkan bayi saat ia terbangun. Posisi yang biasa disebut tummy time ini baik untuk mengajaknya bermain sekaligus melatih otot perutnya. Anda juga dapat sering-sering menggendong bayi dengan menyangga kepalanya pada telapak tangan Anda sehingga membentuk posisi bulatan.
Lalu, kapan ibu harus khawatir?
Jika Anda sudah mencoba segalanya dan kepala bayi tetap rata di beberapa tempat. Temui dokter anak Anda untuk membicarakan hal ini. Beberapa bayi membutuhkan semacam helm khusus yang dipakai sementara untuk memperbaiki bentuk kepalanya. Helm ini paling efektif jika dipakai pada usia 4 sampai 6 bulan, jadi jangan menunggu terlalu lama untuk berkonsultasi jika Anda merasa ada yang salah, ya.
ADVERTISEMENT