Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Bila Anak Biduran, Ini yang Harus Anda Lakukan
8 Juli 2018 21:55 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Banyak ibu yang mengagumi kulit anaknya apalagi bila si kecil masih bayi. Kulitnya halus, lembut dan bersih. Jadi gemas ingin selalu membelai dan menciumnya kan, Moms? Namun bayangkan kalau kulit yang mulus itu tiba-tiba dipenuhi bentol kemerahan dengan rasa gatal akibat biduran! Aduh, pasti Anda tak tega ingin segera melakukan sesuatu menolongnya. Bagaimana sih, caranya? Tenang, Moms, semua akan dijelaskan di sini. Tapi sekarang, Anda perlu memahami dulu apa itu biduran.
ADVERTISEMENT
Biduran adalah area yang bengkak atau bentol di kulit yang biasanya disertai rasa gatal dan dapat muncul dalam berbagai bentuk dan ukuran pada satu area maupun seluruh bagian tubuh. Bila ditekan, area yang bentol tampak menjadi pucat. Biduran dikenal juga nama kaligata atau dalam bahasa medis: urtikaria.
Menurut Dr.dr.Zakiudin Munasir, Sp.A(K) dalam bukunya "Mengenal Alergi pada Anak", biduran dapat berlangsung dalam waktu singkayt atau beberapa jam, hari, minggu, bulan bahkan sampai tahunan. Ketua Divisi Alergi-Imunologi, Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI/RSCM ini juga menjelaskan, bahwa biduran atau urtikaria terjadi ketika tubuh melepaskan zat kimia yang disebut histamin dan terbagi menjadi dua bentuk.
Yang pertama adalah urtikaria akut. Ini adalah urtikaria atau biduran yang paling sering timbul pada anak dan dapat menghilang atau sembuh sendiri tanpa pengobatan. Tidak lama kok Moms, sembuhnya. Bisa dalam beberapa menit, hari atau paling lama sampai enam minggu saja.
Beberapa zat atau keadaan yang dapat mencetus terjadinya urtikaria akut adalah infeksi virus seperti salesma atau flu, obat-obatan pada seseorang yang alergi terhadap obat tersebut, beberapa jenis makanan tertentu yang bisa menimbulkan reaksi alergi , bahan-bahan dari lateks atau karet, gigitan dan sengatan serangga maupun olahraga, suhu maupun aktivitas fisik yang berlebihan.
ADVERTISEMENT
Bentuk kedua adalah urtikaria kronis. Seseorang dikatakan mengalami urtikaria bentuk ini bila kondisi biduran yang dialaminya berlanjut sampai lebih dari enam minggu hingga menahun. Pencetusnya bisa karena infeksi kronis (misalnya infeksi saluran kencing, infeksi atau karies gigi, sinusitis ) atau penyakit autoimun .
Sayangnya, penyebab urtikaria kronis biasanya sulit diketahui meskipun dengan melakukan pemeriksaan uji alergen seperti uji kulit alergi maupun pemeriksaan IgE spesifik. Tapi berita baiknya, urtikaria kronis jarang terjadi pada anak.
Bila si kecil atau anggota keluarga lain mengalaminya, cobalah lakukan 3 langkah ini, Moms.
Pertama, mandikan anak bersih-bersih untuk mengurangi alergen yang mungkin masih tersisa. Jangan gunakan air hangat, ya. Air dingin atau suhu ruang memberikan efek lebih nyaman pada bentol dan gatal. Begitu juga dengan kompres dingin. Anda juga dapat memberi losion yang mengandung Calamine pada area bentol.
ADVERTISEMENT
Kedua, hindari memakaikan anak pakaian yang ketat di area-area yang bentol. Ketiga, beri obat antihistamin oral untuk mengurangi rasa gatal dan bentolnya bila anak rewel dan resah karena merasa tidak nyaman.
Tapi segeralah membawa anak ke dokter bila menunjukkan gejala-gejala ini, Moms:
1. Anak mengalami gejala pernapasan seperti mengi atau sesak napas, jika wajah atau lidahnya membengkak, atau jika anak pingsan. Gejala-gejala ini dapat menandakan anak mengalami syok anafilaktik, reaksi alergi yang berpotensi fatal.
2. Jika Anda sudah memberi anak antihistamin oral dan anak masih mengeluh tidak nyaman atau jika tampaknya setelah diberi obat anak mengantuk sekali. Kadang-kadang dokter akan meresepkan steroid, seperti prednisone, untuk mengobati gatal-gatal yang tidak merespon antihistamin.
ADVERTISEMENT
3. Jika anak tidak merasa terganggu oleh gatal-gatal tapi biduran tidak hilang setelah lebih dari seminggu.