Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tapi, bagaimana dengan olahraga? Apakah lebih baik kalau ibu hamil berhenti berolahraga sementara demi keamanan kandungannya?
Ketahuilah Moms, olahraga punya banyak manfaat untuk ibu hamil. Salah satunya agar fisik Anda siap menghadapi persalinan.
Hal itu dipaparkan oleh Adianti Reksoprodjo, prenatal dan postnatal trainer dari Fit Mum and Bub. Menurutnya, olahraga merupakan investasi bagi tubuh ibu hamil agar selalu bugar.
Meski begitu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan ibu hamil sebelum berolahraga. Misalnya, Anda harus tahu kapan waktunya untuk berhenti. Ya, ibu hamil harus beristirahat ketika mulai tersengal-sengal saat berolahraga.
“Ibu hamil tidak boleh tersengal-tersengal. Harus berhenti sebentar untuk menurunkan detak jantung. Selalu dengarkan badan ibu ketika berolahraga. Jika pusing, deg-degan, sakit di dada, jangan diteruskan. Sebaiknya istirahat,” papar Adianti saat ditemui kumparanMOM beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Pernyataan senada juga dipaparkan oleh dr N.B. Donny A.M., Sp.OG, dokter spesialis kandungan RS Hermina Kemayoran. Ibu hamil memang boleh berolahraga, asal tahu batasannya.
“Ibu hamil sebenarnya kan bukan pasien. Dia bukan orang sakit, jadi boleh saja beraktivitas, bekerja pun boleh. Namun tidak berlebihan aktivitas fisiknya. Disarankan dalam satu minggu maksimal 150 menit untuk berolahraga,” jelas dr Donny kepada kumparanMOM.
Jika dalam seminggu Anda punya jatah 150 menit, dibagi saja ke dalam 7 hari. Kira-kira Anda bisa berolahraga sekitar 21 menit tiap hari. Jalan kaki sekitar komplek perumahan di pagi hari juga bisa dianggap sebagai olahraga lho, Moms.
Mengutip What to Expect, Anda juga bisa memilih beberapa olahraga lain yang aman untuk ibu hamil, seperti berenang, yoga, senam atau bersepeda statis.
ADVERTISEMENT
Perlu diingat juga, tak semua ibu hamil disarankan berolahraga. Ada beberapa kondisi di mana ibu hamil sebaiknya menghindarinya. Misalnya ibu hamil yang punya kelainan jantung atau paru-paru, punya riwayat melahirkan prematur, mengalami preeklampsia atau plasenta previa, mengandung bayi kecil atau bayi kembar.
Jika ragu, sebaiknya periksakan dulu kondisi kandungan Anda ke dokter sebelum memutuskan berolahrga.