Lebih Baik Mana, Ibu Hamil Tetap Olahraga atau Berhenti Sementara?

28 Juni 2019 16:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ibu hamil kepanasan Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ibu hamil kepanasan Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ibu hamil biasanya akan membatasi ruang geraknya untuk menjaga keamanan dan keselamatan bayi. Misalnya saja, jika sebelum hamil Anda suka lembur dan pulang malam dari kantor, mungkin saat hamil Anda akan lebih sering pulang tepat waktu untuk mencegah kelelahan.
ADVERTISEMENT
Tapi, bagaimana dengan olahraga? Apakah lebih baik kalau ibu hamil berhenti berolahraga sementara demi keamanan kandungannya?
Ilustrasi ibu hamil jalan kaki. Foto: Shutterstock
Ketahuilah Moms, olahraga punya banyak manfaat untuk ibu hamil. Salah satunya agar fisik Anda siap menghadapi persalinan.
Hal itu dipaparkan oleh Adianti Reksoprodjo, prenatal dan postnatal trainer dari Fit Mum and Bub. Menurutnya, olahraga merupakan investasi bagi tubuh ibu hamil agar selalu bugar.
Meski begitu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan ibu hamil sebelum berolahraga. Misalnya, Anda harus tahu kapan waktunya untuk berhenti. Ya, ibu hamil harus beristirahat ketika mulai tersengal-sengal saat berolahraga.
“Ibu hamil tidak boleh tersengal-tersengal. Harus berhenti sebentar untuk menurunkan detak jantung. Selalu dengarkan badan ibu ketika berolahraga. Jika pusing, deg-degan, sakit di dada, jangan diteruskan. Sebaiknya istirahat,” papar Adianti saat ditemui kumparanMOM beberapa waktu lalu.
Ilustrasi Ibu Hamil Foto: Thinkstock
Pernyataan senada juga dipaparkan oleh dr N.B. Donny A.M., Sp.OG, dokter spesialis kandungan RS Hermina Kemayoran. Ibu hamil memang boleh berolahraga, asal tahu batasannya.
ADVERTISEMENT
“Ibu hamil sebenarnya kan bukan pasien. Dia bukan orang sakit, jadi boleh saja beraktivitas, bekerja pun boleh. Namun tidak berlebihan aktivitas fisiknya. Disarankan dalam satu minggu maksimal 150 menit untuk berolahraga,” jelas dr Donny kepada kumparanMOM.
Jika dalam seminggu Anda punya jatah 150 menit, dibagi saja ke dalam 7 hari. Kira-kira Anda bisa berolahraga sekitar 21 menit tiap hari. Jalan kaki sekitar komplek perumahan di pagi hari juga bisa dianggap sebagai olahraga lho, Moms.
Ibu hamil olahraga. Foto: Shutterstock
Mengutip What to Expect, Anda juga bisa memilih beberapa olahraga lain yang aman untuk ibu hamil, seperti berenang, yoga, senam atau bersepeda statis.
Perlu diingat juga, tak semua ibu hamil disarankan berolahraga. Ada beberapa kondisi di mana ibu hamil sebaiknya menghindarinya. Misalnya ibu hamil yang punya kelainan jantung atau paru-paru, punya riwayat melahirkan prematur, mengalami preeklampsia atau plasenta previa, mengandung bayi kecil atau bayi kembar.
ADVERTISEMENT
Jika ragu, sebaiknya periksakan dulu kondisi kandungan Anda ke dokter sebelum memutuskan berolahrga.