Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Loncat-loncat Setelah Berhubungan Seks Bisa Cegah Kehamilan, Benarkah?
22 Oktober 2018 13:04 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Saking populernya pernyataan ini, akhirnya jadi kabur antara mitos atau fakta. Terutama bagi pasangan yang ingin menunda kehamilan, tapi enggan memakai alat kontrasepsi. Metode ini dianggap lebih sederhana, aman, dan alami. Tapi benarkah mencegah kehamilan bisa semudah itu?
Nah, nyatanya Anda tidak perlu memercayai hal ini, Moms, sebab saat pembuahan, yakni ketika sel sperma dan sel telur bertemu di dalam rahim, itu bisa terjadi sangat cepat atau bahkan beberapa hari. Bisa terjadi 3 menit hingga 5 hari setelah berhubungan seks.
Sperma harus berenang menuju sel telur, setidaknya sepanjang 18 cm dari leher rahim menuju tuba falopi. Umumnya, sperma berenang dengan kecepatan 2,5 cm per 15 menit. Nah menariknya, sperma bisa bertahan di dalam uterus dan tuba fallopi hingga lima hari!
ADVERTISEMENT

Loncat-loncat setelah berhubungan seks tidak akan menghalangi laju renang sperma, seperti yang dipercaya sebagian orang. Dilansir Reports Health Care, melompat-lompat juga tidak akan membuat sperma jatuh dari vagina.
Sperma merupakan sel yang cukup kuat. Ia bisa berenang melawan gravitasi. Jadi meski Anda berdiri atau loncat-loncat setelah berhubungan seks, sperma tetap bisa melaju menuju tuba falopi.

Tak hanya itu, sperma juga perenang yang handal dan cepat. Bisa jadi sebelum Anda melompat-lompat pun, jutaan sperma sudah berenang dekat dengan sel telur.
Jadi pernyataan bahwa loncat-loncat setelah berhubungan seks dapat mencegah kehamilan adalah mitos yang tidak perlu dipercaya, Moms. Jika Anda dan pasangan memang ingin menunda kehamilan, sebaiknya temui dokter kandungan untuk konsultasi tentang metode kontrasepsi yang paling cocok untuk Anda.
ADVERTISEMENT