Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Mana Lebih Baik, Menggunakan AC atau Kipas Angin untuk Bayi?
5 Maret 2019 11:31 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:02 WIB
ADVERTISEMENT
Bagi Anda yang tinggal di Jakarta, Surabaya, atau kota-kota lain yang terkenal karena suhu udaranya yang panas, menggunakan alat pendingin udara terutama saat tidur sudah seperti kebutuhan sehari-hari. Tanpa menggunakan alat pendingin, baik itu AC ataupun kipas angin, mungkin Anda bisa sulit tidur.
ADVERTISEMENT
Begitu juga pada bayi . Suhu ruangan yang panas bisa membuat bayi sulit tidur bahkan menjadi rewel. Kalau sudah begini, biasanya orang tua akan menyalakan AC atau kipas angin untuk membuat anak bisa tidur dengan nyenyak.
“Lingkungan panas memang bisa membuat bayi sulit tidur karena menyebabkan keringat berlebihan dan tidak nyaman,” kata dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Brawijaya, dr. Bernie Endyarni Medise, Sp.A(K) saat dihubungi kumparanMOM pada Kamis (28/8).
Agar bayi tetap nyaman, maka Bernie mengatakan memasang alat pendingin untuk saat bayi tidur tidak masalah.
“Pada keadaan seperti ini boleh saja menggunakan AC atau kipas angin.”
Lalu, mana yang sebaiknya dipasang di kamar si kecil: AC atau kipas angin?
ADVERTISEMENT
“Mana saja boleh digunakan," kata dr.Bernie.
Tapi ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan saat memasang alat pendingin di kamar tidur bayi Anda. Menurutnya, orang tua sebaiknya meletakkan alat pendingin tidak terlalu dekat dengan bayi dan suhu disesuaikan jangan terlalu dingin.
Selain itu, pastikan agar Anda membersihkan AC dan kipas angin yang Anda gunakan di rumah Anda secara rutin. Sebab saat sedang mendinginkan udara, AC membuat udara di sekitar menjadi lembab dan menyebabkan jamur tumbuh. Bila tidak dibersihkan dengan maka jamur-jamur tersebut bisa menyebabkan masalah pernapasan.
Begitu juga dengan kipas angin yang bisa saja menjadi berdebu. Tidak mau kan, bayi tidur sambil menghirup debu yang terbang bersama dengan hembusan angin?
ADVERTISEMENT