Mengenal Lokia, Darah yang Keluar Pada Masa Nifas Usai Melahirkan

2 Desember 2018 17:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi darah nifas atau lokia (Foto: Thinkstockphotos)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi darah nifas atau lokia (Foto: Thinkstockphotos)
ADVERTISEMENT
Beberapa hari setelah melahirkan, setiap wanita akan memasuki masa nifas. Apa maksudnya? Kondisi saat Anda akan mengalami pendarahan dari vagina yang disebut lochia atau lokia, dan umumnya terjadi hingga 6 minggu berikutnya. Mirip seperti menstruasi, namun jumlah darahnya lebih banyak.
ADVERTISEMENT
Lokia atau yang kerap disebut darah nifas mengandung darah, lendir, dan jaringan plasenta yang terlepas dari lapisan rahim. Hal ini merupakan mekanisme tubuh dalam membersihkan diri usai bersalin. Setelah plasenta berhasil keluar, pembuluh darah yang terobek tersebut akan tertutup kembali dan pendarahan akan berkurang.
Menurut laman Baby Center, warna dan tampilan lokia akan berbeda seiring berjalannya waktu. Dua sampai tiga hari pasca melahirkan, lokia akan berwarna merah gelap dan teksturnya lebih kental. Cairan yang berwarna merah gelap ini dinamakan lochia rubra.
Ilustrasi menstruasi  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menstruasi (Foto: Thinkstock)
Saat 4 hari setelah melahirkan, cairan lokia akan lebih encer dan berwarna merah terang seperti darah menstruasi. Cairan ini dinamakan lochia serosa, yang akan berlangsung sampai usia 10 hari ke depan.
ADVERTISEMENT
Warna lokia akan berubah menjadi putih atau putih kekuningan. Itu karena adanya sel-sel darah putih dan sel-sel kulit rahim di sana. Banyaknya lokia akan terus berkurang sampai waktu 4 minggu setelah melahirkan. Bau cairannya pun juga tidak akan terlalu menyengat seperti pada saat pertama hari melahirkan, yang mirip bau darah menstruansi.
Ilustrasi tampon, panty liners, dan pembalut wanita (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tampon, panty liners, dan pembalut wanita (Foto: Shutterstock)
Saat Anda mengalami lokia, pastikan Anda menggunakan pembalut yang sudah punya izin edar dari Kementerian Kesehatan RI. Hindari penggunaan pembalut yang mengandung pewangi, serta jangan gunakan tampon karena justru dapat meningkatkan risiko infeksi selama nifas.
Ganti pembalut setiap 3-4 jam sekali, Moms. Jangan tunggu sampai pembalut penuh. Tujuannya agar daerah vagina tetap bersih dan terhindar dari kuman atau bakteri yang dapat menyebabkan infeksi.
ADVERTISEMENT
Selama masa nifas, pastikan menjaga pola makan yang sehat dan seimbang. Agar kondisi fisik tetap terjaga dan kualitas ASI tetap terjaga.
Istirahat yang cukup juga perlu, Moms. Minta bantuan suami dan orang-orang di rumah untuk bersama mengurus si kecil. Tujuannya agar Anda bisa mendapat cukup istirahat, terutama pada masa-masa awal usai melahirkan seperti ini. Segera hubungi dokter jika darah nifas keluar semakin banyak tiap harinya, berbau aneh, diikuti demam, rasa nyeri pada bagian bawah perut, hingga pingsan.
Penulis: Nanda Saputri