Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Selain Bawaan Genetik, Lahir Caesar Juga Bikin Anak Punya Bakat Alergi
7 Desember 2018 13:42 WIB
Diperbarui 20 Maret 2020 23:59 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Anak-anak memang lebih rentan terkena alergi daripada orang dewasa. Mulai dari alergi makanan, alergi obat, alergi debu, dan lain sebagainya. Hal itu disebabkan anak-anak memiliki sistem imun yang belum sempurna.
Tapi tak semua anak mudah terkena alergi. Hanya anak yang punya bakat alergilah yang mudah terkena dan untuk itu perlu perhatian ekstra. Kenapa ada anak yang punya bakat alergi, dan ada pula yang tidak?
Menurut buku Mengenal Alergi pada Anak yang ditulis Dr. dr Zakiudin Munasir, Sp.A (K), penyakit alergi adalah kondisi yang dapat diturunkan . Adapun bakat alergi atau disebut juga dengan atopik yang diturunkan dapat dari salah satu atau kedua orangnya.
Alergi adalah suatu reaksi kekebalan yang menyimpang dari normal dan dapat menimbulkan gejala yang merugikan tubuh.
ADVERTISEMENT
Ketika penyakit alergi belum muncul, dan Anda belum mengetahui apa alergen atau pencetus alerginya, inilah yang disebut dengan bakat alergi atau atopik.
Namun selain faktor genetik , bakat alergi juga dirangsang oleh faktor lain, yakni dilahirkan lewat persalinan caesar.
Menurut analisis yang dilakukan Bager, Wohlfahrt, dan Westergaard (2008) pada 26 penelitian, anak yang dilahirkan lewat operasi caesar lebih berisiko terkena alergi serbuk bunga atau rhinitis, asma, masuk rumah sakit karena asma, dan mungkin alergi makanan.
Kenapa itu terjadi?
Dilahirkan melalui operasi caesar membuat anak kehilangan kesempatan emas untuk mendapat transfer bakteri baik dari vagina ibu. Koloni pertama dari bakteri baik atau probiotik itu berguna untuk membentuk sistem daya tahan tubuh yang akan mempengaruhi kesehatan seumur hidup individu.
ADVERTISEMENT
Namun meski memiliki bakat alergi, kondisi itu bisa dicegah menjadi penyakit alergi melalui perawatan tentu. Lewat intervensi medis yang tepat, risiko anak untuk terkena alergi yang mengganggu jelas bisa dikurangi.