Hidup Suram Anak-anak PSK

13 September 2018 12:04 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konten Eksklusif: Nestapa Anak PSK. Foto: Mahatmanara M Sophiaan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konten Eksklusif: Nestapa Anak PSK. Foto: Mahatmanara M Sophiaan/kumparan
ADVERTISEMENT
"Anak-anak mereka (PSK) ada yang dikasih orang, dititip orang tua, ada yang dikasih ke panti," ucap laki-laki berkulit putih itu sambil menghisap rokoknya.
ADVERTISEMENT
Laki-laki berkulit putih itu adalah germo bagi puluhan PSK di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat. Dia meminta namanya disamarkan. Sebut saja namanya Putra (23).
Putra bercerita, di lokalisasi tempat dia ‘berdagang’ bukan hanya PSK single atau anak remaja yang diburu para pelanggan. Tetapi ada juga PSK hamil dan menyusui.
Kehamilan para PSK itu bukan disengaja. Mereka dihamili oleh pacar atau pelanggannya karena tidak pakai pengaman. Kehamilan yang tidak diinginkan ini membuat banyak PSK memilih untuk menggugurkan kandungannya.
Meski begitu ada juga PSK yang merawat kandungan mereka hingga melahirkan bayinya di tempat lokalisasi. Bayi itu dirawat hingga berusia beberapa bulan, kemudian dititipkan ke orang tua di kampung. Ada juga yang diberikan ke orang atau diserahkan ke panti asuhan.
Konten spesial lokalisasi Gang Semen Megamendung, Puncak, Bogor. (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
Alasan para PSK tersebut tidak mengasuh anak dan menyusui anaknya adalah karena tak ingin payudara kendor dan akan mempengaruhi 'harga jual' mereka di mata pelanggan. Pilihan tersebut akhirnya membuat nestapa bagi anak-anak PSK.
ADVERTISEMENT
Kondisi ini mengundang keprihatinan Psikolog Anak dan Remaja, Vera Itabiliana Hadiwidjojo. Menurutnya, dalam situasi seperti ini, si anak terjebak dalam kehidupan yang pelik.
"Kalau kita lihat dari kepentingannya si anak sendiri, banyak hal yang sebenarnya kebutuhan si anak tidak terpenuhi," ujar Vera saat ditemui kumparan pada Senin (10/9).
Kebutuhan yang dimaksud ialah kebutuhan mendapatkan ASI selama 2 tahun, menjalin kelekatan dengan ibu, mendapat perlakuan baik serta kasih sayang dari lingkungan tempat ia dilahirkan.
"Nah kalau misalnya kondisinya anak ini langsung diserahkan pada orang lain, ditinggalkan begitu saja oleh ibunya, untuk diserahkan pengasuhannya ke panti asuhan. Nah kelekatan ini ada kemungkinan tidak terjalin dengan baik," lanjut Vera.
Konten spesial lokalisasi Gang Semen Megamendung, Puncak, Bogor. (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
Bila kebutuhan utama tersebut tidak terpenuhi, besar kemungkinan anak akan merasa tidak dicintai dan tidak diterima oleh lingkungan sekitar. Hal ini bisa berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak juga psikisnya.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, apabila anak dibesarkan di lingkungan yang tidak baik, yakni lokalisasi PSK, maka akan berpengaruh juga terhadap kondisi seksual anak.
"Kalau dia tinggal di lingkungan yang memang sangat terbuka untuk hal-hal seksualitas, sehingga anak ini menerima dan mendengar atau melihat hal-hal yang sebetulnya bukan untuk usianya tentu akan mempengaruhi tumbuh kembang si anak," tuturnya.
Meski begitu, Vera tak menampik, bila lingkungan si anak tak mendukung untuk memberikan kehidupan yang layak dan baik, maka pilihan untuk memberikan hak asuh kepada orang lain atau panti asuhan adalah tepat.
Karena lingkungan tempat tinggal yang baik dan mendukung, penting untuk keseimbangan psikis dan mental anak saat proses pertumbuhan.
ADVERTISEMENT
"Jika memang si ibu tidak melihat adanya pilihan lain ya, di mana dia bisa memberikan suatu kehidupan yang lebih baik untuk anak-anaknya. Ya mungkin menyerahkan kepada orang lain, ke panti itu dianggap suatu pilihan yang lebih baik bagi si ibu saat itu," kata Vera.
Konten spesial lokalisasi Gang Semen Megamendung, Puncak, Bogor. (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
Sebaliknya, apabila si ibu masih bekerja sebagai PSK dan merawat anaknya di lingkungan yang sama, maka harapan untuk anak tumbuh menjadi pribadi yang baik, penuh kasih sayang dan sehat secara psikis adalah hal yang sulit.
"Nah ini terulang lagi pada si ibu sendiri, dia ingin anaknya belajar tentang nilai-nilai perilaku seperti apa nih. Jika ada pilihan lain yang bisa diusahakan ya berjalanlah ke arah sana," ujar Vera.
ADVERTISEMENT
Selain itu masyarakat juga berperan penting dalam tumbuh kembang anak PSK ini. Masyarakat jangan melabeli si anak yang lahir dari ibu berprofesi PSK dengan hal-hal negatif.
"Masyarakat hendaknya memandang setiap anak punya hak untuk tumbuh lebih baik daripada orang tuanya. Tumbuh lebih baik daripada lingkungan sekitarnya sehingga masyarakat bisa membantu hal itu," tutur Vera.
Simak selengkapnya konten spesial Nestapa Anak PSK melalui tautan di bawah ini: