Ragam Cara PSK Perlakukan Anak

13 September 2018 10:55 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konten Eksklusif: Nestapa Anak PSK. Foto: Mahatmanara M Sophiaan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konten Eksklusif: Nestapa Anak PSK. Foto: Mahatmanara M Sophiaan/kumparan
ADVERTISEMENT
Banyak anak PSK yang terlahir tanpa direncanakan karena hasil hubungan dengan pelanggan. Para PSK menyebutnya 'bocor'.
ADVERTISEMENT
Ada yang tanpa pikir panjang memilih menggugurkan janin dalam kandungan, namun ada juga yang memutuskan untuk tetap melahirkan si jabang bayi. Walaupun pada akhirnya belum tentu para PSK itu mau merawat anaknya, atau setidaknya memberikan ASI eksklusif.
Tapi hal ini tak berlaku bagi PSK di kawasan Kota Bogor. Sebut saja namanya Debi. Dia memilih melahirkan dan merawat anaknya serta memberikan ASI.
"Kalau saya lebih sayang sama anak ya. Karena ASI itu lebih bagus ketimbang susu formula. Lebih baik saya yang berkorban untuk anak," ujar Debi saat ditemui kumparan di Jalan Pajajaran, Bogor, Jawa Barat, Jumat (7/9).
Anak yang dilahirkan Debi adalah hasil hubungan resmi dengan mantan suami yang sudah bercerai sejak 2016. Perceraian itulah yang membawa Debi menjadi PSK.
ADVERTISEMENT
Tak seperti PSK lain, Debi memilih merawat anaknya dan memberikan ASI. Jika bekerja melayani pelanggan, Debi menitipkan sang anak kepada ayahnya. Saat menemui kumparan, Debi juga mengajak serta anaknya.
Konten spesial lokalisasi Gang Semen Megamendung, Puncak, Bogor. (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
Namun perempuan berusia 24 tahun itu mafhum dengan teman-temannya yang memilih tak merawat anak mereka. Debi menyebut teman-temannya takut penghasilan mereka menurun jika menyusui anak.
"Takut (payudara) turun mungkin, karena kan kalau misalnya payudara turun harga jual berpengaruh," tambah Debi.
Jika dibanding PSK di kawasan Puncak, tarif Debi dan teman-temannya jauh lebih tinggi, yakni mencapai Rp 1 juta. Sambil menghisap sebatang rokok, Debi menceritakan kehidupan dia dan teman-temannya sesama PSK.
“Biasanya sih kalau yang kayak gitu harga jualnya bisa Rp 700 ribu ya yang kurang bagus. Yang sudah turun itu biasanya 700. Kalau yang masih fresh sekitar Rp 1 juta,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Pada umumnya, bayi yang dilahirkan oleh PSK tersebut merupakan hasil hubungan dengan pelanggan. Maka tak jarang mereka bingung siapa ayah dari anak yang dikandung. Karena itu beberapa PSK memilih menggugurkan kandungan mereka.
“Mereka enggak yang begitu apa ya, kebanyakan sih dikeluarin lagi (digugurkan),” ujarnya.
Konten spesial lokalisasi Gang Semen Megamendung, Puncak, Bogor. (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
PSK lain yang tetap melahirkan anak mereka, memilih menyerahkan bayinya kepada orang lain atau ke panti asuhan. Mereka memutuskan untuk fokus bekerja tanpa mengurus anak.
“Sepengalaman teman aku itu dikasih ke salah satu panti asuhan biar dididik dengan benar biar enggak kayak ibunya. Ya kalau ke panti sama dikasih ke orang iya karena dia enggak mau anaknya ikut-ikutan sama dia ya,” ujarnya.
Parahnya, beberapa PSK tersebut juga memiliki suami. Kebanyakan para suami tak keberatan istrinya menjual diri demi kelancaran ekonomi keluarga.
ADVERTISEMENT
“Kalau suaminya ya karena emang suaminya yang menjual ya terima-terima aja. Banyak lho yang kayak gitu. Si suaminya itu enggak mau kerja sama sekali, itu dia ngandelin si istrinya,” kata Debi.
Debi bercerita, salah satu temannya pernah berlibur ke Bali bersama suami, anak, dan seorang pria pelanggan. Di Bali, suami dan anak mereka tidur di salah satu kamar hotel, sementara teman Debi melayani pria hidung belang di kamar lain.
“Waktu itu teman aku yang ke Bali sama gadunnya dan dipisah ruangan itu sama suaminya. Si istri tidur sama gadunnya, suaminya terpisah. Punya anak dijaga suaminya,” tuturnya.
Ilustasi nestapa anak psk. (Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan)
Dalam kasus lain, ada anak yang sudah begitu terbiasa dengan aktivitas ibunya sebagai PSK hingga ia dewasa. Akhirnya anak tersebut juga memilih jalan yang sama dengan ibunya, yakni menjadi PSK.
ADVERTISEMENT
kumparan juga menelusuri 4 panti asuhan yang disebut oleh salah seorang germo, Putra (23), sebagai lokasi para PSK menyerahkan bayi mereka. Namun keempat panti asuhan itu mengaku tak tahu menahu soal ibu-ibu PSK yang menyerahkan bayi.
Biasanya panti asuhan menerima bayi-bayi tak dikenal dari Dinsos yang menemukan bayi telantar. Atau terkadang panti asuhan menerima bayi dari seorang ibu tapi tak menyebutkan pekerjaan sebenarnya.
Lantas bagaimana sebenarnya psikis para anak-anak PSK? Adakah mereka mengalami pergolakan batin?
Simak selengkapnya konten spesial Nestapa Anak PSK melalui tautan di bawah ini:
ADVERTISEMENT