Polisi Periksa 8 Saksi Kasus Ambruknya Crane di Matraman

5 Februari 2018 12:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lapfor usai meninjau lokasi crane di Matraman (Foto: Raga Imam/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Lapfor usai meninjau lokasi crane di Matraman (Foto: Raga Imam/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Crane proyek pembangunan double double track (DDT) ambruk di Jalan Slamet Riyadi, Matraman, Jakarta Timur, Minggu (4/2) pagi dan menewaskan empat orang pekerja. Polisi telah memeriksa delapan orang saksi sebagai bagian dari proses penyelidikan.
ADVERTISEMENT
Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur AKBP Sapta Maulana kembali mendatangi lokasi jatuhnya crane tersebut, Senin (5/2). Sapta bersama tim Puslabfor Mabes Polri akan melanjutkan agenda yang masih tertunda.
Kasatreskrim Jaktim tinjau lokasi crane jatuh (Foto: Reki Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kasatreskrim Jaktim tinjau lokasi crane jatuh (Foto: Reki Febrian/kumparan)
"Hari ini agendanya masih sama, melibatkan Puslabfor meninjau lokasi jatuhnya crane," ujar Sapta saat ditemui di lokasi kejadian.
Polisi juga telah memanggil 8 saksi dari pihak pekerja dan pimpinan proyek. Dia berharap, pihak yang bertanggung jawab segera ditetapkan sebagai tersangka dalam kejadian ini.
Lapfor usai meninjau lokasi crane di Matraman (Foto: Raga Imam/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Lapfor usai meninjau lokasi crane di Matraman (Foto: Raga Imam/kumparan)
"Tersangka akan kita tetapkan dalam waktu dekat ini," ujar Sapta. Namun pihak kepolisian belum memanggil pengembang proyek, yakni pihak PT Utama Karya.
Sapta juga akan memeriksa lebih lanjut tentang dugaan kelalaian yang mengakibatkan korban jiwa tersebut.
"Untuk kesalahan dari alat kita masih akan pelajari lebih lanjut," pungkas Sapta.
ADVERTISEMENT
Peristiwa ambrunknya crane itu terjadi pada Minggu (4/2) sekitar pukul 05.30 WIB. Dua orang pekerja tewas di lokasi, sementara dua orang pekerja lainnya meninggal dunia setelah mendapat perawatan di RS Premier Jatinegara, Jakarta Timur.
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, disimpulkan penyebab jatuhnya crane karena adanya faktor kelalaian.