SBY: Politik Makin Memanas Jelang Pemilu 2019

17 September 2018 20:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono saat memberikan pidato akbar HUT Partai Demokrat ke-17 di Djakarta Theatre, Jakartaa Pusat (17/9). (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono saat memberikan pidato akbar HUT Partai Demokrat ke-17 di Djakarta Theatre, Jakartaa Pusat (17/9). (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberi pidato dalam HUT ke-17 Partai Demokrat di Ballroom Djakarta Theater, Jakarta Pusat. Dalam sambutannya, SBY menyinggung soal kondisi politik yang akan memanas jelang Pemilu 2019.
ADVERTISEMENT
SBY bercerita pemilu pada tahun 2004 hingga 2014 berlangsung adil dan demokratis. Ia berharap pemerintah mampu mempertahankan jalannya pemilu 2019 dengan baik seperti di tahun-tahun sebelumnya.
"Menjelang pemilihan umum 2019, politik akan makin memanas. Banyak godaan dan ujian yang akan kita hadapi. Negara kembali akan diuji apakah Pemilu 2019 ini dapat berlangsung secara damai, adil dan demokratis. Peaceful, free and fair election," kata SBY di Djakarta Theatre, Senin (17/9).
"Tiga pemilu sebelumnya, Pemilu 2004, Pemilu 2009 dan Pemilu 2014, berlangsung secara damai, adil dan demokratis. Sejarah akan menguji apakah negara dapat mempertahankan prestasi ini," jelas SBY.
SBY mengatakan Pemilu 2019 akan diuji oleh sejumlah persoalan, mulai dari menghalalkan segala cara hingga politik uang. SBY khawatir ada oknum yang menyalahgunakan kekuasaan dalam Pemilu 2019.
ADVERTISEMENT
"Kita akan diuji apakah pemilu ini bisa mencegah politik uang (money politics) yang makin menjadi-jadi," katanya.
"Gelap politik kita kalau uang digunakan sebagai alat untuk membeli suara rakyat dan juga sebagai transaksi terbangunnya koalisi partai-partai," lanjut SBY.
Presiden Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono memberikan pidato akbar HUT Partai Demokrat ke-17 di Djakarta Theatre, Jakartaa Pusat (17/9). (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono memberikan pidato akbar HUT Partai Demokrat ke-17 di Djakarta Theatre, Jakartaa Pusat (17/9). (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
Tak hanya politik uang, SBY mengatakan Indonesia akan diuji oleh sejumlah orang hingga partai politik yang memanfaatkan politik identitas di Pemilu 2019. Ia juga mengatakan Indonesia akan diuji sejauh mana netralitas aparat negara dalam menghadapi Pemilu 2019.
"Kita akan diuji, apakah perangkat negara termasuk intelijen, kepolisian dan militer netral dan tidak berpihak. Ingat, TNI, Polri dan BIN adalah milik negara, milik rakyat Indonesia," kata SBY.
"Akan mencederai sumpah dan etikanya kalau aparat negara tidak netral. Sebagai salah satu pelaku reformasi, saya ingatkan TNI, Polri dan BIN harus belajar dari sejarah, bahwa karena kesalahan masa lampaunya, rakyat terpaksa memberikan koreksi," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, SBY menjelaskan Pemilu 2019 akan menjadi ujian bagi parpol, apakah akan memainkan politik identitas. SBY tak bisa menampik memang ada korelasi antara politik identitas dan preferensi pemilih.