Tanpa Nonton Sirkus, Anak Bisa Kenal Lumba-lumba Dengan Cara Ini

1 November 2018 13:45 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konten Eksklusif: Sirkus Lumba-Lumba. Foto: Basith Subastian/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konten Eksklusif: Sirkus Lumba-Lumba. Foto: Basith Subastian/kumparan
ADVERTISEMENT
Orang tua biasanya senang membawa anak-anak berlibur ke tempat atraksi hewan. Misalnya saja sirkus lumba-lumba.
ADVERTISEMENT
Dengan alasan edukasi, anak bisa dikenalkan, dan menyentuh langsung hewan mamalia laut itu.
Tapi nyatanya, sirkus lumba-lumba dengan tujuan edukasi itu banyak ditentang para pecinta hewan. Mereka yang kontra, menyebut edukasi itu hanya kedok belaka, ujung-ujungnya lumba-lumba sirkus hanya diekspolitasi untuk mendapatkan keuntungan.
Ketua dan pendiri Jakarta Animal Aid Network (JAAN), Benfika menawarkan dua solusi lain bagaimana cara mengenalkan lumba-lumba dengan anak tanpa harus menonton sirkus.
Pertama, memperkenalkan lumba-lumba tak harus membawa binatang aslinya. Dengan visualisasi di layar kaca atau layar monitor, itu sudah cukup untuk merepresentasi lumba-lumba.
“Justru kalau kita berinteraksi langsung dengan satwa itu, pertama satwa itu cepat stres. Kedua si anak ini kan pola pikirnya masih bersih nih, makanya kita tidak mau mengubah image "wah lucu nih satwa, suatu saat saya akan miliki" begitu,” Benfika kepada kumparan.
Benfika Jakarta Animal Aid Network (Foto: Tommy/kumparan)
Kedua, Benfika mencontohkan bila ingin menampilkan lumba-lumba secara langsung bisa dilakukan di habitat aslinya. Semisal di Teluk Kiluan, Lampung, di sana terdapat praktik konservasi lumba-lumba secara alami.
ADVERTISEMENT
“Mereka (masyarakat) nonton lumba-lumba secara langsung di laut. Justru itu bagus sekali, dalam artian loh ini habitat alaminya,” tutur Benfika.
Konservasi lumba-lumba secara alami sedikit banyak mendongkrak perekonomian masyrakat di sekitar Teluk Kiluan. Banyak turis datang dan menyewa perahu nelayan untuk melihat langsung lumba-lumba.
Kawanan lumba-lumba menyapa ramah para wisatawan yang datang ke Kiluan (Foto: (Instagram/@yuktravel))
Saat ini, JAAN terus memperjuangkan supaya praktik sirkus lumba-lumba bisa dihentikan. Banyaknya mudarat daripada manfaat adalah landasan yang selama ini dijadikan pijakan.
“Kami berharap bukan hanya lumba-lumba tapi juga satwa liar lainnya yang ada di Indonesia ini, biarkanlah mereka hidup liar di alamnya,” ucap Benfika.
--------------------------------------------------------------------------
Bagaimana kisah sirkus lumba-lumba keliling saat ini? Simak ulasan lengkapnya dalam story-story berikut.
ADVERTISEMENT