Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pada Jumat (17/5) lalu, Pemerintah Timor Leste menyepakati pembuatan pabrik daur ulang bersama sekelompok peneliti Australia yang berada di bawah Australia's Mura Technology. Kesepakatan itu berisi persetujuan pembangunan pabrik senilai USD 40 juta atau Rp2.8 triliun.
Dengan dibangunnya pabrik pengelolaan tersebut, nantinya di Timor Leste tidak akan ada plastik yang menjadi limbah. Seluruhnya akan diubah menjadi produk baru.
Pabrik non-profit bersama Mura Teknologi diberi nama RESPECT. Pembangunan pabrik ditargetkan dimulai pada akhir 2020.
Salah satu penemu teknologi daur ulang yang bekerja di Mura, Thomas Maschmeyer menyebut pembangunan RESPECT adalah sebuah revolusi besar.
"Di negara kecil ini kami dapat membuat pernyataan bahwa mereka akan jadi negara plastik netral pertama di dunia, dan negara ini berada di wilayah polusi sampah plastik terbesar di dunia," kata Maschmeyer, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (18/5).
ADVERTISEMENT
"Plastik jika tak dibuang dengan baik maka akan menjadi hal mengerikan. Namun, jika dibuang dengan baik maka akan menjadi luar biasa," sambung dia.
Maschmeyer mengatakan di pabrik RESPECT mereka menggunakan teknologi kimia untuk mengubah plastik menjadi cairan atau gas tanpa menambahkan minyak mineral. Hal ini belum pernah dilakukan pihak manapun.
"Masalah dari plastik adalah saat selesai menggunakan produk itu. Dalam hal ini kami dapat mendaur ulang secara kimiawi dan membuat mereka kembali pada perputaran ekonomi," kata dia.
Pembangunan pabrik tersebut disambut baik oleh Menteri Lingkungan Hidup Timor Leste Demetrio do Amaral.
"Ini adalah kolaborasi menarik bagi kami. Bukan cuma karena kami akan membuat perbedaan besar dalam hal pengurangan sampah plastik," kata Demetrio.
ADVERTISEMENT
"Timor Leste dapat dijadikan contoh bagi seluruh dunia," tegas dia.
Populasi Timor Leste saat ini mencapai 1,3 juta jiwa. Data pemerintah menyebut setiap harinya terdapat 70 ton sampah plastik.
Sementara itu, setiap tahunnya sebanyak 8 juta ton sampah plastik dibuang ke lautan. China, Indonesia, Vietnam, Filipina, dan Thailand jadi negara teratas yang memproduksi sampah plastik.