Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Unit Perdana Motor Listrik GESITS untuk Kalangan Terbatas
30 November 2018 9:02 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
ADVERTISEMENT
Setelah mendapatkan izin dari Kemenperin berupa Kode Perusahaan dan Nomor Identifikasi Kendaraan (NIK), motor listrik GESITS telah siap diproduksi secara massal. Bila tidak ada aral melintang, produksinya akan dilakukan awal tahun depan.
ADVERTISEMENT
Hal ini dikatakan langsung oleh CEO PT Gesits Technologies Indo (GTI), Harun Sjech, yang mengatakan produksi GESITS akan dimulai pada bulan Januari.
"Kami akan produksi massal GESITS di Januari," ujarnya saat dihubungi kumparanOTO, Kamis (29/11).
Meski begitu, Harun juga menjelaskan pabrik WIKON (Wijaya Karya Industri dan Konstruksi) di Cileungsi, Jawa Barat yang menjadi fasilitas perakitan GESITS, sedang berbenah berproduksi secara besar-besaran salah satunya dengan menyiapkan molding bodi GESITS.
Guna menjamin kualitasnya di tangan masyarakat umum, Harun juga menjelaskan model produksi tahap awal motor listrik GESITS akan difokuskan untuk memenuhi permintaan beberapa instansi pemerintahan yang sudah tercatat sekitar 30 ribu unit.
"Yang penting jual ke kalangan terbatas supaya make sure dulu kualitas produksi pertama baik, meski tes integerasi dulu, stasiun pengisian baterai berjalan, sistem aplikasinya berjalan, supaya waktu dijual massal enggak ada masalah," imbuhnya.
Namun Harun memastikan setelah model produksinya lolos uji coba oleh kalangan tertentu, GESITS akan langsung dijual secara umum.
ADVERTISEMENT
Dijual ke konsumen
"Jadi setelah 25 ribu kami lepas (ke instansi pemerintahan) dan sudah oke, sisanya bisa buat konsumen dong," tambahnya.
Tapi jauh sebelum dicoba oleh orang-orang pemerintahan, motor listrik GESITS terlebih dahulu sudah menjalani dua rangkaian tes jalan.
Pertama uji performa dengan rute Jakarta sampai Bali pada November 2016 silam sejauh 1.400 km, dan uji coba kedua yang dilakukan pada September 2017 lalu yang menempuh jarak 60.000 km.