1 Paramedis di Aceh Utara Diduga Terpapar COVID-19, Pemkab: Tunggu Hasil Swab

Konten Media Partner
9 April 2020 18:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi paramedis yang menangani pasien COVID-19 di Aceh. Foto: Suparta/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi paramedis yang menangani pasien COVID-19 di Aceh. Foto: Suparta/acehkini
ADVERTISEMENT
Terkait tersebarnya informasi di tengah masyarakat yang menyebutkan salah seorang paramedis RSUD Cut Meutia Aceh Utara positif terpapar virus corona atau COVID-19, Tim Gugus Tugas Pemerintah Kabupaten Aceh Utara belum dapat memastikannya dan masih menunggu hasil tes swab dari Laboratorium Balitbangkes di Jakarta.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Aceh Utara, Andree Prayuda, pada Kamis (9/4). Karena sehari sebelumnya menurut informasi beredar disebutkan seorang paramedis di RSUD Cut Meutia positif terjangkit COVID-19 berdasarkan hasil pemeriksaan rapid test.
"Jika belum ada hasil pemeriksaan laboratorium, tidak bisa memvonis seseorang positif atau negatif karena hasilnya belum akurat 100 persen," ujar Andree dalam keterangan tertulis.
Ia menjelaskan, untuk mendapatkan hasil yang akurat, maka harus diambil spesimen sampel swab untuk diperiksa ke Laboratorium Balitbangkes di Jakarta.
"Itu SOP-nya sudah kita lakukan, sudah diambil swab pada paramedis tersebut, dan telah kita kirim ke Balitbangkes. Untuk itu, mari kita tunggu hasil lab tersebut apakah positif atau negatif," sebut Andree.
Ilustrasi paramedis yang menangani pasien COVID-19 di Aceh. Foto: Suparta/acehkini
"Jadi, untuk saat ini jangan kucilkan dan jangan vonis apapun terhadap seseorang hanya berdasarkan hasil yang belum jelas kepastiannya," kata dia.
ADVERTISEMENT
Namun demikian, sebut Andree, Tim Gugus Tugas Aceh Utara tetap memberlakukan SOP protokol kesehatan terhadap paramedis bersangkutan dengan memberlakukan karantina mandiri. Paramedis terkait juga telah dibebastugaskan sementara dari pekerjaannya di RSUD Cut Meutia.
Andrea menyebut, hal itu harus dilakukan pihaknya terutama agar yang bersangkutan bisa istirahat lebih banyak, dan tidak melakukan kontak dengan orang lain selama masa karantina.
"Saat ini kondisi yang bersangkutan sehat-sehat saja, tidak ada gejala sakit apapun, tidak ada gejala COVID-19. Yang bersangkutan juga tidak pernah bepergian keluar daerah. Juga tidak pernah kontak dengan orang yang positif. Makanya kita lakukan karantina mandiri," ujarnya.
"Mudah-mudahan nantinya hasil lab-nya negatif, sehingga yang bersangkutan bisa kembali beraktivitas seperti biasa," sambung Andree.
ADVERTISEMENT