Konten Media Partner

Update Corona di Aceh 8 April: Pasien Positif Tinggal 1, 58 PDP, dan 1.304 ODP

8 April 2020 21:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ruangan khusus untuk menangani pasien COVID-19 di RSUDZA Banda Aceh. Foto: Suparta/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ruangan khusus untuk menangani pasien COVID-19 di RSUDZA Banda Aceh. Foto: Suparta/acehkini
ADVERTISEMENT
Angka pasien positif virus corona atau COVID-19 di Aceh yang masih menjalani perawatan di RSUDZA Banda Aceh hingga Rabu (8/4/2020) tinggal satu orang. Sebelumnya terdapat 5 kasus positif COVID-19 di Aceh, namun tiga di antaranya telah sembuh dan dibolehkan pulang, sementara satu lainnya telah meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Juru Bicara Gugus Tugas Penanggulangan COVID-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani alias SAG, mengatakan terkait data dari gugus tugas nasional yang sempat menampilkan pasien positif COVID-19 di Aceh pada hari ini menjadi 6 orang, pihaknya telah meminta data tersebut untuk dikoreksi.
Ia menjelaskan, hasil pemeriksaan swab dan hasilnya positif yang baru diterima Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Aceh, bukan swab pasien baru. "Melainkan swab pasien lama yang diperiksa ketiga kalinya, yakni pasien positif COVID-19 yang berinisial AJ yang sudah lama dirawat di RSUDZA Banda Aceh," ujar SAG dalam keterangannya pada Rabu (8/4) sore.
SAG merincikan, dari 5 kasus positif COVID-19 di Aceh, tiga orang di antaranya sudah sehat dan telah dipulangkan ke rumah masing-masing. Sisanya satu orang dalam perawatan RSUDZA Banda Aceh, dan satu kasus lainnya meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
"Kasus meninggal dua orang, tapi yang positif COVID-19 satu orang di Aceh," kata SAG.
Jubir Gugus Tugas Penanggulangan COVID-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani alias SAG. Foto: Dok. Humas Aceh
Lebih lanjut, ia juga memperbaharui informasi harian terkait COVID-19 yang merupakan akumulasi kasus yang dicatat dan dilaporkan gugus tugas dari 23 kabupaten/kota se-Aceh, per Rabu (8/4) pukul 15.00 WIB.
"Jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Aceh per hari ini jumlahnya 1.304 orang. Ada penambahan sebanyak 22 kasus dibandingkan kemarin, 1.282 kasus," ujarnya.
Dari angka keseluruhan tersebut, sebanyak 638 ODP telah selesai proses pemantauannya, sementara 666 orang lainnya masih dalam proses pemantauan.
Sedangkan angka Pasien Dalam Pengawasan (PDP), kata SAG, saat ini berjumlah 58 kasus, bertambah 1 kasus dibandingkan kemarin, 57 kasus.
"Dari jumlah itu, 50 orang sudah sehat dan pulang. Enam pasien masih dirawat di rumah sakit rujukan di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, termasuk satu pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 di RSUDZA Banda Aceh," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Ia menambahkan, pasien yang sudah pulang baik yang PDP maupun yang positif COVID-19 dan sudah bebas dari virus corona, tetap harus istirahat di rumah hingga sembuh sempurna.
Update data COVID-19 Aceh di laman resmi Dinas Kesehatan Aceh per Rabu (8/4) pukul 15.00 WIB.
Di sisi lain, kata SAG, pihaknya menganjurkan kepada masyarakat agar tetap disiplin menjalankan upaya-upaya pencegahan yang telah diimbau Pemerintah Aceh dan Forkopimda Aceh, seperti menjaga jarak fisik dengan setiap orang (physical distancing), dan tidak berkumpul di tempat-tempat umum (social distancing).
Menurutnya, jumlah ODP terus bertambah di Aceh. Namun, jangan memberikan stigma buruk kepada mereka karena setiap orang berpotensi menjadi ODP dan bahkan PDP.
"Masyarakat wajib mendorong ODP untuk berobat ke puskesmas terdekat, mendukung isolasi mandiri yang harus dijalankan selama 14 hari. Dan tetap menjaga jarak, namun tidak menjauhinya." ujar SAG.
ADVERTISEMENT
Apabila mengucilkan ODP, sambung SAG, ada kemungkinan mereka akan menutup diri dan bersembunyi di kamar serta enggan berobat karena malu. Akibatnya, ia berpotensi terjadi sumber penularan berantai mulai dari keluarganya, tetangga, dan masyarakat sekitarnya.
"Jangan kita padang negatif orang sakit, tapi membantunya berobat dan terus berdoa memita perlindungan dari Allah SWT," pungkasnya.