ODP COVID-19 di Aceh Utara Akan Dikarantina di Eks Shelter Rohingya

Konten Media Partner
6 April 2020 15:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peninjauan fasilitas dan prasarana di eks barak Rohingnya yang dijadikan tempat karantina ODP COVID-19 di Kabupaten Aceh Utara. Foto: Humas Pemkab Aceh Utara
zoom-in-whitePerbesar
Peninjauan fasilitas dan prasarana di eks barak Rohingnya yang dijadikan tempat karantina ODP COVID-19 di Kabupaten Aceh Utara. Foto: Humas Pemkab Aceh Utara
ADVERTISEMENT
Bangunan shelter (barak) tempat penampungan imigran etnis Rohingya, Myanmar, yang terdampar di Aceh pada 2015 lalu, kini difungsikan sebagai tempat karantina warga yang berstatus sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP) virus corona atau COVID-19 di Kabupaten Aceh Utara.
ADVERTISEMENT
Pada hari ini, Senin (6/4), Wakil Bupati Aceh Utara Fauzi Yusuf melakukan peninjauan secara menyeluruh untuk mengecek semua fasilitas dan prasarana yang telah disiapkan. Hal itu dilakukan agar nantinya para ODP bisa terlayani dengan baik dan lebih nyaman menempati barak karantina.
Ia menyampaikan, bangunan Shelter Blang Adoe Kecamatan Kuta Makmur tersebut telah dilakukan perbaikan sarana dan prasarana oleh Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Wabah COVID-19 Kabupaten Aceh Utara dibantu oleh satuan TNI dan Polri.
Serah terima eks shelter Rohingnya di Blang Adoe, Aceh Utara, untuk dijadikan tempat karantina warga berstatus ODP COVID-19. Foto: Humas Pemkab Aceh Utara
"Hari ini kondisinya sudah siap, dan bisa dioperasikan untuk tempat karantina ODP yang ada di Aceh Utara," sebutnya dalam keterangan tertulis, Senin (6/4).
Fauzi menjelaskan, shelter itu bertujuan untuk mengkarantina ODP yang baru pulang dari luar daerah atau luar negeri untuk pencegahan penularan virus COVID-19. Pihaknya sangat mengharapkan jumlah ODP di Aceh Utara terus menurun. Jikapun ada ODP, mereka diharapkan bisa melakukan karantina mandiri di rumah masing-masing.
ADVERTISEMENT
"Bagi ODP yang tidak mungkin dilakukan karantina mandiri karena berbagai faktor, inilah yang akan dijemput untuk dilakukan karantina di sini," kata dia.
Ia menyebut, shelter di Gampong (desa) Blang Adoe tersebut merupakan bekas barak tempat penampungan imigran etnis Rohingya yang terdampar ke Aceh pada 2015 lalu. Setelah imigran Rohingya meninggalkan Aceh akhir 2016, shelter tersebut menjadi kosong.
Lebih lanjut, Fauzi menambahkan, di shelter tersebut terdapat 62 kamar. Direncakan setiap ODP akan menempati satu kamar. Selain fasilitas sanitasi dan MCK, juga disiapkan dapur umum dan fasilitas kesehatan.
"Lokasi karantina ini akan dijaga oleh petugas, baik petugas medis maupun petugas keamanan," sebutnya.
Wakil Bupati Aceh Utara, Fauzi Yusuf, saat meninjau fasilitas dan prasarana di eks barak Rohingnya yang dijadikan tempat karantina ODP COVID-19. Foto: Pemkab Aceh Utara
Sementara itu, Sekdakab Aceh Utara Abdul Aziz mengatakan, karantina ODP di barak tersebut dimaksudkan untuk mengantisipasi penyebaran virus COVID-19. Operasional shelter dikelola Dinas Sosial Kabupaten Aceh Utara khususnya dalam penyiapan dapur umum untuk makanan dan minuman bagi ODP dan Tim Gugus COVD-19 yang bertugas di shelter.
ADVERTISEMENT
"Sedangkan Dinas Kesehatan akan terus melakukan koordinasi dengan puskesmas, RSUD Cut Meutia, para camat, dan BPBD, khususnya untuk menjemput ODP dari gampong dan mengantar ke shelter Blang Adoe. Dinas Kesehatan juga bertanggung jawab dalam pelayanan bidang kesehatan sesuai dengan SOP kesehatan," ujar Abdul Aziz.
--------------------------------
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!