Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Antisipasi Penyebaran Corona di Aceh, TNI AL Tingkatkan Patroli di Selat Malaka
13 April 2020 14:15 WIB
ADVERTISEMENT
Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Lhokseumawe meningkatkan patroli di 'jalur tikus' alias jalur tidak resmi perairan Selat Malaka, yang kerap digunakan para Tenaga Kerja Indonesia (TKI ) ilegal untuk pulang dari Malaysia. Peningkatan patroli tersebut dilakukan guna mengantisipasi penyebaran Virus Corona atau COVID-19 di Aceh .
ADVERTISEMENT
Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Lhokseumawe Kolonel Laut (P), Muhammad Sjamsul Rizal, mengatakan dengan menggunakan Kapal Angkatan Laut (KAL) Bireuen I-1-70, pihaknya melakukan penyisiran terutama di wilayah perairan Lhokseumawe dan Langsa untuk mencari kapal nelayan yang mengangkut TKI ilegal lewat jalur tikus.
"Jalur tidak resmi itu akan diawasi untuk mengantisipasi penyebaran virus corona atau COVID-19 di laut, sekaligus melakukan pemeriksaan kelengkapan dokumen pelayaran kapal boat, agar tidak adanya penumpang gelap dari TKI asal Aceh dari Malaysia," ujar Sjamsul dalam keterangannya kepada jurnalis, Senin (13/4).
Ia menjelaskan, prajurit Lanal Lhokseumawe juga melakukan pemeriksaan suhu tubuh serta memberikan hand sanitizer, dan mensosialisasi pencegahan COVID-19 terhadap para nelayan di sekitar perairan Selat Malaka, Provinsi Aceh.
ADVERTISEMENT
Sjamsul menyebut, patroli perairan Selat Malaka itu dilakukan sebagai upaya Lanal Lhokseumawe dengan maraknya TKI yang masuk ke wilayah Aceh. Pihaknya turut membantu pemerintah daerah, khususnya di wilayah perairan yang mempunyai tugas pokok di laut dengan peningkatan patroli mengunakan armada KAL Bireuen dan Sea Reader.
"Kita juga sudah merintahkan para Danposal, untuk tingkatkan pengamanan, mengantisipasi TKI ilegal yang masuk ke wilayah perairan kita perlu diwaspadai mereka masuk lewat pelabuhan jalur tidak resmi atau jalur tikus. Jalur tikus yang biasa digunakan oleh penyeludup saat ini, banyak dimanfaatkan menjadi jalur kedatangan TKI yang tidak dilengkapi dokumen resmi," sebutnya.
Selain peningkatan pengamanan di pelabuhan resmi, kata Sjamsul, personel Lanal Lhokseumawe juga meningkatkan penjagaan di jalur tikus yang banyak terdapat di perairan Aceh wilayah timur, dengan patroli rutin menggunakan kapal Sea Reader, serta penempatan pos penjagaan yang dilengkapi Radar IMSS, dengan radius 30 mil untuk melacak adanya kapal ilegal, yang rawan digunakan oleh TKI dari Malaysia.
ADVERTISEMENT
"Patroli ini menjadi konsentrasi Lanal Lhokseumawe di tengah pandemi COVID-19. Dengan cara deteksi dini terhadap TKI yang baru kembali dari luar negeri melalui jalur resmi dan tidak resmi. Dengan demikian, diharapkan seluruh TKI yang pulang dari Malaysia dapat diawasi. Jika terindikasi COVID-19, maka bisa ditangani dengan cepat sesuai prosedur," ujarnya.
Lebih lanjut, Sjamsul menambahkan, pihaknya juga melakukan kerja sama dengan pihak kemaritiman serta terus berkoordinasi dengan imigrasi dan bea cukai, untuk mengawasi dan mencegah masuknya pendatang dan barang ilegal lewat jalur laut tersebut.
"Kepada masyarakat kami mengimbau agar menyadari dan memaklumi, kita harus tingkatkan kesadaran penyebaran COVID-19 ini. Kita ikuti beberapa aturan yang sudah ditetapkan pemerintah. Mari kita sama-sama menjaga penyebaran virus corona di wilayah kita," pungkasnya.
ADVERTISEMENT