Kekeringan, Bulog Aceh Pastikan Stok Beras Aman Hingga 6 Bulan Mendatang

Konten Media Partner
26 Februari 2020 18:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja mengangkat karung isi beras di Gudang Beras Bulog Divre Aceh, Rabu (26/2/2020). Foto: Suparta/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja mengangkat karung isi beras di Gudang Beras Bulog Divre Aceh, Rabu (26/2/2020). Foto: Suparta/acehkini
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Stok beras di gudang Bulog Aceh mencapai 20 ton lebih. Jumlah ini disebut aman untuk persediaan hingga enam bulan ke depan. Meski di sejumlah wilayah Aceh mengalami kekeringan dan persawahan gagal panen, masyarakat diminta tak khawatir mengenai persediaan beras.
ADVERTISEMENT
Kepala Bulog Divisi Regional Aceh, Irsan Nasution, mengatakan asumsi kebutuhan beras di Aceh mencapai 3.500 hingga 4.000 ton per bulan.
Jika dibandingkan dengan jumlah stok beras, dia menyebut persediaan itu bakal mencukupi sampai lima hingga enam bulan ke depan. "Sampai Juli dan Agustus," kata dia kepada jurnalis, Rabu (26/2).
Gudang Beras Bulog Divre Aceh di Gampong Siron, Kabupaten Aceh Besar. Foto: Suparta/acehkini
Menurut Irsan, stok beras tersebut disimpan di sejumlah area pergudangan di seluruh Aceh. Misalnya di Lhokseumawe, Langsa, Blang Pidie, Meulaboh, Kutacane, Banda Aceh, Takengon, dan Sigli.
"Stok kita ini berasal dari petani dalam negeri, dan sebagiannya dari luar ada juga," tutur Irsan.
Beras tersebut, imbuhnya, dibeli dari petani seharga Rp 8.030 per kilogram untuk beras medium. Harga pembelian ini, menurutnya diatur dengan Instruksi Presiden Nomor 5 tahun 2015.
Susunan karung beras di Gudang Bulog Divre Aceh, Rabu (26/2). Foto: Suparta/acehkini
"Kita tidak tahu apakah ada peninjauan oleh pemerintah tahun ini," sebutnya.
ADVERTISEMENT
Hingga Februari 2020, kata Irsan, serapan beras dari petani sudah mencapai 2.040 ton. "Tahun ini target kita 18 ribu ton," tutupnya.
Pekerja mengatur karung berisi beras di Gudang Bulog Divre Aceh, Rabu (26/2/2020). Foto: Suparta/acehkini
Sebelumnya diberitakan, seluas 2.490 hektare areal persawahan di Kabupaten Aceh Besar, Aceh, terancam gagal panen akibat kekeringan yang terjadi selama sebulan terakhir. Pada medio Februari 2020, petani di Kecamatan Kuta Baro, Kabupaten Aceh Besar, terpaksa memotong tanaman padi di sawah mereka untuk dijadikan sebagai pakan ternak. Langkah itu dilakukan untuk mengurangi risiko kerugian akibat gagal panen.
Selain di Kabupaten Aceh Besar, kekeringan juga menyebabkan ratusan hektare sawah di Kecamatan Cot Girek, Kabupaten Aceh Utara, dalam kondisi kritis. Pada akhir Januari lalu, sebagian tanaman pada di sana mulai mati, ancaman gagal panen di depan mata.
ADVERTISEMENT