Konten Media Partner

Makna Doa Pengusir Virus Corona yang Dilakukan Warga Aceh

5 Februari 2020 8:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Santri berdoa untuk mengusir Virus Corona di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh. Foto: Suparta/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Santri berdoa untuk mengusir Virus Corona di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh. Foto: Suparta/acehkini
ADVERTISEMENT
Mengiring berbagai usaha untuk antisipasi menyebarnya Virus Corona di Aceh, maka doa dibutuhkan untuk memohon kepada Allah menjauhkan wabah itu dari Aceh dan Indonesia, sesuai tuntunan agama. Didasari alasan tersebut, masyarakat Aceh menggelar doa dan zikir bersama, dipusatkan di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Selasa malam (4/2).
ADVERTISEMENT
"Salah satu upaya dan senjata kita adalah doa. Doa adalah senjata orang beriman, doa dapat menolak bala," kata Ustadz Masrul Aidi, Pimpinan Dayah Babul Maghfirah Cot Keueng dalam tausyiahnya.
Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah menyampaikan sambutan. Foto: Suparta/acehkini
Perumpamaan dari muslim yang beriman adalah ikut merasakan apa yang dirasakan mereka yang terdampak dari sebuah kejadian (musibah). Salah satu cara yang dapat dilakukan seorang muslim adalah menyampaikan doa dan zikir memohon kepada Allah agar musibah tersebut diangkat Allah dari muka bumi.
Masrul Aidi menyampaikan kisah Saidina Umar bin Khattab. Pada suatu ketika, Umar melakukan perjalanan dinas ke negeri Syam bersama sahabat Rasulullah Muhammad SAW yang lain, Abdurrahman bin Auf. Dalam perjalanan, Umar mendengar Syam sedang dilanda wabah, lantas beliau mengajak rombongan untuk kembali.
ADVERTISEMENT
Abdurrahman bin Auf kemudian menggugat keputusan Umar tersebut, “apa anda hendak lari dari takdir Allah.” Umar menjawab, “Iya. Saya sedang lari dari kehendak Allah kepada kehendak Allah yang lain,” jelas Umar.
"Karena itulah kemudian berlaku sikap karantina seperti sekarang. Islam yang pertama mengajarkan karantina," ujar Ustadz Masrul Aidi.
Warga melakukan doa bersama usir Virus Corona di Aceh. Foto: Suparta/acehkini
Menurutnya, sikap Pemerintah Aceh menyerukan doa bersama untuk mencegah Virus Corona merupakan sebuah kepedulian layaknya orang tua kepada anak yang menghendaki anaknya segera pulang dan bisa segera untuk dipeluk. Namun demikian, agama melarang mereka yang baru keluar dari daerah yang terkena wabah untuk berbaur dengan warga dari tempat lain. Salah satu tuntunan agama, adalah mengkarantina mereka hingga dipastikan mereka bebas dari segala wabah penyakit.
ADVERTISEMENT
Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah mengatakan pelaksanaan zikir dan doa bersama digelar untuk mendoakan agar negeri ini dijauhkan dari wabah penyakit, serta mendoakan ratusan Warga Negara Indonesia yang baru dipulangkan dari China. Juga bentuk dukungan spiritual masyarakat Aceh kepada masyarakat dunia, Indonesia dan khususnya mahasiswa Aceh di China.
Menurutnya, banyak mahasiswa Aceh yang berada di Wuhan, China saat merebaknya Virus Corona. Saat ini, wabah tersebut telah menewaskan lebih dari 400 jiwa. Banyak negara telah melakukan berbagai upaya pencegahan, agar virus tersebut tidak terinfeksi secara masif. “Saking berbahayanya virus ini, badan kesehatan dunia (WHO) telah mengumumkan situasi darurat kesehatan global,” katanya.
Nova mengklaim, Aceh menjadi provinsi pertama di Indonesia yang memberikan respons cepat terhadap dampak yang muncul dari Virus Corona. "Respons kita sangat beralasan, banyak warga Aceh yang sedang menetap di beberapa kota di China dan sebagian besar mereka adalah mahasiswa yang sedang menuntut ilmu," katanya.
Doa bersama di Masjid Raya Baiturrahman. Foto: Suparta/acehkini
Sejak virus itu teridentifikasi, Pemerintah Aceh telah melakukan penanganan serius terutama bagi warga dan mahasiswa yang masih berada di Wuhan dan beberapa kota lainnya di China maupun yang sudah kembali ke tanah air. Selain membuka posko informasi di Banda Aceh dan Jakarta, juga menetapkan rumah sakit rujukan. Sementara bagi mahasiswa yang masih berada di China, dikirimkan biaya logistik, juga memfasilitasi kepulangan mereka.
ADVERTISEMENT
Doa bersama yang dilakukan di Aceh, menjadi sandaran vertikal dalam membangun kesiagaan bencana tersebut, dengan meminta ampun dan bertaubat kepada Allah atas dosa dan kesalahan. "Hal itu adalah jalan satu-satunya agar Allah memberikan keselamatan dan menurunkan keberkahan kepada kita," kata dia.
Kegiatan yang digelar bakda Isya, dihadiri ratusan warga. Zikir dan doa bersama dipimpin langsung Pimpinan Majelis Zikir Mujiburrahman, Tgk. Asy’ari. []
Jemaah perempuan dalam doa bersama usir Virus Corona. Foto: Suparta/acehkini
Doa dan zikir dipimpin oleh Tgk Asy'ari. Foto: Suparta/acehkini