Mengenal Sie Reuboh, Kuliner Khas Aceh Besar yang Tahan Lama

Konten Media Partner
17 Juli 2022 17:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sie reuboh, kuliner tradisional Aceh Besar. Foto: Ahmad Ariska
zoom-in-whitePerbesar
Sie reuboh, kuliner tradisional Aceh Besar. Foto: Ahmad Ariska
ADVERTISEMENT
Ragam kuliner tradisional Aceh selalu muncul mengisi rumah-rumah warganya kala lebaran dan pesta, salah satunya adalah sie reuboh (daging rebus), makanan khas Aceh Besar yang punya riwayat panjang. Menu ini dapat disimpan lama, diolah tanpa pengawet.
ADVERTISEMENT
Sie reuboh kerap disajikan dalam hajatan-hajatan adat di Aceh Besar. Pada saat hari meugang yang diperingati warga Aceh dua atau satu hari jelang bulan suci Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri serta Idul Adha. Sesudah lebaran Idul Adha misalnya, sie reuboh masih tersisa untuk dinikmati. Sebagian warga menyimpannya sampai dua pekan kemudian, termasuk untuk menjamu para jemaah haji yang pulang.
Cara membuatnya gampang-gampang susah. Awalnya daging sapi dipotong seukuran dadu, selanjutnya dicuci hingga bersih. Bumbunya berupa bawang merah, bawang putih, cabai rawit, cabai merah, dan jahe. Semuanya dihaluskan, terus diaduk bersama daging.
Ketika memasaknya, ada garam yang ditambahkan secukupnya dan perasan jeruk nipis. Biarkan bumbu meresap, lalu tuang air secukupnya dan tunggu hingga matang. Jelang mendidih tambahkan sedikit cuka, irisan lengkuas, agar lebih wangi dan terasa pedas.
ADVERTISEMENT
Lihat video berikut:
Sie reuboh rasanya pedas, dan keasam-asaman. Sedap disantap dengan nasi atau disajikan langsung. Karena tanpa memakai penyedap atau pengawet kimia, makanan ini tahan berhari-hari dan tak basi.
Kuliner ini warisan yang sudah turun-temurun di kalangan masyarakat Aceh Besar. Dulunya kerap dibuat untuk menu warga saat berniaga maupun melaut. Bagi prajurit maupun pejuang kesultanan Aceh, menu ini kerap menjadi pendamping dalam perang gerilya melawan kolonial Belanda.
Kini, sie reuboh adalah kuliner tradisi, sama seperti kuah beulangong. Bagi wisatawan yang datang ke Aceh, dapat menikmatinya di beberapa warung nasi khas Aceh Rayeuk, yang tersebar di Banda Aceh, Aceh Besar serta wilayah lainnya. []