Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
6 Ramadhan 1446 HKamis, 06 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner
Sekda Aceh: Butuh Kolaborasi Semua Pihak untuk Mencegah Penyebaran Virus Corona
6 Maret 2020 16:24 WIB

ADVERTISEMENT
Sekretaris Daerah Aceh, Taqwallah, menyatakan kolaborasi semua pihak dibutuhkan untuk mencegah penyebaran Virus Corona atau COVID-19 dan mengendalikan kepanikan masyarakat di Aceh .
ADVERTISEMENT
Pernyataan tersebut disampaikan Sekda Aceh, Taqwallah, saat memimpin rapat koordinasi membahas langkah-langkah Pemerintah Aceh dalam mengantisipasi wabah Virus Corona bersama unsur terkait di Kantor Gubernur Aceh, Jumat (6/3/2020).
Rapat itu diikuti Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Aceh di antaranya perwakilan Kodam Iskandar Muda, Polda Aceh, PT Angkasa Pura II Bandara Sultan Iskandar Muda, Kantor Kesehatan Pelabuhan, Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Pengadilan Tinggi, Kanwil Bea Cukai Aceh, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Kejaksaan Tinggi, Bank Indonesia dan sejumlah Kepala Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA).
"Rapat kita hari ini adalah menyamakan persepsi untuk menangani Virus Corona ini, sehingga kita satu bahasa," kata Taqwallah dalam keterangannya, Jumat (6/3).
Ia menyebut langkah antispasi penularan COVID-19 terhadap masyarakat Aceh telah dilakukan Pemerintah Aceh sejak pertama kali muncul di Kota Wuhan, China. Saat itu, Pemerintah Aceh langsung menjalin komunikasi dengan mahasiswa di sana untuk memastikan kecukupan logistik selama diisolasi serta membangun komunikasi dengan Kementerian Luar Ngeri agar mahasiswa Aceh segera dievakuasi.
ADVERTISEMENT
"Kemudian Pemerintah Aceh sudah mendirikan posko di Dinas Kesehatan Aceh sebelum kasus COVID-19 terjadi di Indonesia. Posko itu kini berfungsi untuk melayani laporan masyarakat jika ada orang yang diduga terinfeksi virus," sebutnya.
Selain itu, sambung Taqwallah, Pemerintah Aceh juga telah menyiapkan dua rumah sakit rujukan untuk menangani pasien suspect Virus Corona, yaitu RSUD Zainoel Abidin di Banda Aceh dan RSUD Cut Mutia di Aceh Utara.
Lebih lanjut, Taqwallah meminta semua pihak di Aceh dan seluruh dinas di bawah Pemerintah Aceh ikut melakukan upaya pencegahan terhadap COVID-19 sesuai dengan peran dan wewenangnya masing-masing.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Aceh, Hanif, menambahkan, untuk mencegah penyebaran Virus Corona , pemerintah menetapkan kriteria khusus bagi mereka yang melakukan perjalanan dari luar negeri. Mereka yang pulang dari luar negeri akan dipantau oleh petugas kesehatan di puskesmas domisili.
ADVERTISEMENT
"Selama 14 hari mereka akan dipantau, jika terjadi gejala flu dan demam mereka akan segera ditangani untuk dilakukan perawatan dan dicek untuk dipastikan apakah positif atau negatif Corona," ujar Hanif.
Direktur RSUD Zainoel Abidin, Azharuddin, mengatakan bahwa rumah sakit yang ia pimpin sudah siap untuk menangani pasien yang diduga terinfeksi Virus Corona. Ia mengatakan, sampai saat ini belum ada masyarakat Aceh yang suspect COVID-19.
"Pasien yang dirujuk ke Zainoel Abidin karena diduga suspect Corona juga sudah dilakukan pemeriksaan di laboratorium dan yang bersangkutan tidak positif," ujar Azharuddin.
Sementara itu, Asisten Operasi Kodam Iskandar Muda, Kolonel Inf Wahyu Dili Yudha Irawan, menyampaikan bahwa pihaknya telah membentuk Satgas Antivirus Corona. Satgas ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat dalam menyikapi penyebaran Virus Corona.
ADVERTISEMENT
"Saya perintahkan kepada TNI yang ada di daerah agar memberi pelajaran singkat tentang Corona ini sampai kepada masyarakat, mereka ditugaskan sampai ke sekolah dan kelompok masyarakat," ujar Wahyu.
Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes) Polda Aceh, Kombes Pol Hery Wijatmoko, mengatakan, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan satgas di berbagai daerah untuk mendorong masyarakat tidak panik, tapi tetap melakukan upaya pencegahan.
Perwakilan PT Angkasa Pura II Bandara SIM juga menyampaikan bahwa pihaknya terus memperketat pemeriksaan suhu badan penumpang, terutama mereka yang melakukan perjalanan luar negeri. Sejak 1 Maret lalu, pihaknya juga sudah mulai melakukan pemeriksaan suhu badan seluruh karyawan bandara. Di sejumlah lokasi bandara saat ini juga sudah dipasang hand sanitizer.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Kepala Kanwil Bea Cukai Aceh, Safuadi, menyebutkan jika terjadinya kelangkaan kebutuhan bahan pokok di Aceh, pihaknya siap memfasilitasi dan membantu percepatan proses impor segala kebutuhan masyarakat.
Sebelumnya, Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh juga telah mengeluarkan seruan kepada seluruh muslim di Aceh untuk melakukan Qunut Nazilah dalam upaya berdoa agar Allah SWT menjauhkan Virus Corona. Dinas Syariat Islam Aceh juga telah menyerukan para dai dan khatib Jumat di seluruh kabupaten/kota untuk menyampaikan pesan-pesan pencegahan dan menenangkan agar masyarakat tidak panik menyusuk merebaknya Virus Corona .