Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Skenario Kemenag Aceh Pantau Hilal Awal Ramadhan 2020 di Tengah Pandemi Corona
22 April 2020 11:12 WIB
ADVERTISEMENT
Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1441 Hijriah/2020, tim falakiyah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh akan melakukan pengamatan hilal awal Ramadhan di Gedung Pusat Observatorium Teungku Chiek Kuta Karang Lhoknga, Aceh Besar, Kamis (23/4) besok, atau bertepatan dengan 29 Syakban 1441H.
ADVERTISEMENT
Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Aceh , Saifuddin mengatakan, rukyatul hilal tahun ini tetap akan dilakukan, namun tidak terbuka untuk umum. Hal ini sesuai dengan protokol pencegahan penularan virus Corona atau COVID-19.
"Hanya tim falakiyah, operator dan saksi yang hadir di lokasi rukyat dengan mempertimbangkan standar SOP COVID-19," ujar Saifuddin dalam keterangannya, Rabu (22/4).
Saifuddin menjelaskan, bagi masyarakat yang ingin menyaksikan jalannya rukyatul hilal bisa menyaksikan siaran langsung yang akan disiarkan di channel YouTube Kemenag Aceh.
"Proses pengamatan akan dimulai sejak pukul 17.45, kurang lebih 1 jam sebelum magrib dan tanpa hadir ke lokasi juga masyarakat bisa menyaksikannya secara live. Nantinya, laporan pemantauan kita akan kita kirim ke Kemenag RI sebagai bahan pertimbangan sidang istbat yang juga dilakukan secara daring," kata dia.
ADVERTISEMENT
Selain itu, sambung Saifuddin, pihaknya juga membatasi jumlah peserta pemantauan hilal awal Ramadhan di lokasi rukyatul hilal tersebut. "Maksimal 10 orang yang dibolehkan hadir ke lokasi, sudah termasuk para petugas pemantauan hilal dan undangan dari instansi terkait," sebutnya.
Lebih lanjut, ia meminta para petugas maupun undungan untuk senantiasa mematuhi prosedur keselamatan dengan menjalankan physical distancing dan memakai masker serta mencuci tangan dengan sabun.
"Para peserta juga akan diperiksa suhu tubuhnya sebelum memasuki area pemantauan hilal. Petugas yang merasa tidak sehat, maka secara tegas kami larang untuk mengikuti kegiatan rukyatul hilal," ujar Saifuddin.
Ia menambahkan, instrumen pemantauan seperti teleskop, teodolit, atau kamera hanya boleh dijalankan oleh satu orang petugas dan dilarang menggunakannya secara bergantian.
ADVERTISEMENT
"Alat tidak boleh saling pinjam pakai. Kemudian sebelum dan setelah pemantauan, seluruh peralatan wajib dibersikan dengan hand sanitizer," katanya.
Kepada para petugas juga diminta untuk melaksanakan Salat Hajat sebelum pemantauan hilal untuk meminta agar dijauhkan dari bencana dan wabah COVID-19.
Sementara itu, Ahli Falakiyah Kemenag Aceh, Alfirdaus Putra, menyampaikan bahwa berdasarkan konsep Imkanurrukyah (kemungkinan tinggi hilal yang dapat dirukyah), awal Ramadhan diperkirakan jatuh pada Jumat (24/4/2020).
Menurutnya, hal itu berdasarkan data ijtima' (posisi bulan dan matahari pada satu garis lurus 0 derjat) yang diperkirakan terjadi pada Kamis (23/4/2020) pada pukul 09.26 WIB.
"Ketinggian hilal untuk markas Observatorium Tgk Chiek Kuta Karang, Lhoknga, Aceh Besar pada hari ijtima' 3,6425 derjat di atas ufuq. Penentuan tanggal 1 Ramadhan 1441H tetap menunggu pengumuman Menteri Agama setelah sidang itsbat yang dilaksanakan secara daring bakda magrib 23 April mendatang," kata Alfirdaus.
ADVERTISEMENT
Meski secara perhitungan, Ramadhan 1441 H diperkirakan jatuh pada Jumat (24/4), dan juga sudah ada Ormas yang telah menetapkan awal Ramadan 1441 H pada hari tersebut. "Namun, Kemenag Aceh mengimbau masyarakat untuk tetap menunggu keputusan Menteri Agama yang akan ditetapkan dalam sidang itsbat penetapan 1 Ramadhan 1441 H pada Kamis (23/4) di Jakarta," sebutnya.