Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Profesi Personal Stylist Menjanjikan: Rp 3 Juta Sekali Dandani Artis
21 Maret 2017 9:29 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT
Awalnya tidak pernah terbayang di benak pria bernama Erich Al Amin untuk terjun sebagai personal fashion stylist. Erich bercerita, ia terjun ke dunia fesyen untuk pertama kali yakni pada saat dirinya mendapatkan tawaran bekerja bagian mengurus wardrobe di salah satu stasiun televisi swasta, tahun 2011.
ADVERTISEMENT
Merasa memiliki pengetahuan fesyen yang cukup mumpuni, membuat Erich akhirnya mampu bertahan hingga 2 tahun di tempat kerjanya itu. Penghasilan yang masih kurang, serta waktu kerja yang tidak fleksibel, membuatnya memutuskan untuk berhenti.
Erich akhirnya beralih menjadi salah satu asisten fashion stylist pada 2013, dan mulai banyak belajar bagaimana mengatur penampilan seseorang agar lebih menarik. Pria berusia 27 tahun ini baru memberanikan diri berjalan sendiri sebagai personal stylist pada 2014.
Penyanyi Nindy Ayunda menjadi selebriti pertama yang mempercayakan Erich untuk mengatur gaya busana yang digunakannya.
"Karena Nindy itu sahabat aku kan, dia sahabat aku sebelum jadi artis. Dia kemudian comeback lagi setelah melahirkan anak pertama dan keluarin album. Terus dia minta buat aku jadi stylist dia," ujar Erich kepada kumparan (kumparan.com).
ADVERTISEMENT
Rupanya, tangan dingin Erich memancing daya tarik selebriti lain, saat melongok akun media sosial miliknya. Kala itu, Luna Maya ikut berkomentar di salah satu foto Erich saat menjadi stylist Nindy.
Baca Juga:
Singkat cerita, dewi fortuna datang dalam kariernya. Luna pun akhirnya tertarik dan meminta untuk menjnggunakan jasa dia. Peluang kembali datang pada saat Ayu Dewi ikut meminta jasanya saat bekerjasama dengan Luna.
"Terus sampai sekarang aku pegang Ashanty, Aurel, Luna, Ayu Dewi, Nindy, terus Titi Kamal, penyanyi Astrid, Mika Tambayong, terus Lea Simanjuntak, Raisa dan masih banyak juga lah," ceritanya antusias.
Menangani banyak klien disyukuri Erich sebagai anugerah. Tetapi jika timing-nya bersamaan, juga membuat repot. Apalagi, lokasi acaranya pun berbeda-beda.
ADVERTISEMENT
"Iya makanya kadang pusing beberapa artis jadwalnya sama. Ya paling, aku selalu plot jadwal, karena kebetulan aku punya asisten satu, jadi bisa dibagi sama dia sih," kata anak pertama dari dua bersaudara itu.
Meski demikian, Erich mengaku tak pernah keteteran dalam menangani kliennya yang hadir dalam beberapa acara.
"Kebetulan artis aku emang enggak ada yang ribet. Jadi selama bajunya aman, aku enggak mesti standby. Jadi misalnya dalam sehari aku ada 5 artis yang ada acara, ya paling aku standby yang memang acaranya butuh aku datang, karena bajunya ribet," tuturnya.
Dalam satu selebriti, Erich biasanya menyiapkan busana minimal dua sebagai cadangan. Sehingga, jika ada salah satu busana yang rusak, ia bisa langsung mengganti busana lainnya.
ADVERTISEMENT
Busana yang dipilihnya pun harus disesuaikan dengan pribadi selebriti masing-masing dan acara yang akan dihadiri. Sehingga ia bisa lebih mudah mencari desainer mana yang cocok busananya dipinjam untuk selebriti tersebut.
Selama kurang lebih dua tahun menjalani profesi sebagai fashion stylist, Erich banyak belajar. Menurutnya yang terpenting rajin membaca dan melihat referensi fesyen, agar penampilan artis yang ditanganinya tidak monoton.
Lalu, dari mana saja ya inspirasi fashion Erich selama ini?
"Aku biasanya sih dari stylist lain di luar negeri, kadang aku juga suka lihat di internet kayak apa. Terus kadang aku lihat karakternya (artis) juga," ujar Pria kelahiran Jombang, Jawa Timur tersebut.
"Kayak Luna itu kan sebenarnya tomboi, jadi dia lebih suka pakai celana, dan dia penginnya lengan tertutup. Jadi aku hunting-hunting aja di internet. Kayak Ashanty juga enggak mau pakai baju yang lengannya buntung. Raisa aku juga lagi pegang sekarang, dan dia enggak mau yang lengannya buntung," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Erich menilai, perkembangan teknologi dan zaman yang semakin modern membuat pekerjaan sebagai fashion stylist semakin menjanjikan. Apalagi, masyarakat saat ini sudah mulai melek dalam memperhatikan penampilannya.
Ia juga menuturkan, penghasilan sebagai fashion stylist juga cukup menarik dibandingkan pekerjaan dia sebelumnya yang bertugas mengurus wardrobe di salah satu stasiun televisi swasta.
"Ha-ha-ha, enggak usah omongin honor deh. Tapi yang jelas kalau misal aku di TV digaji sebulan Rp 3 juta, kalau jadi stylist aku dibayar segitu untuk sekali styling artis gitu," ucapnya tersenyum.
Kini Erich menilai, profesi sebagai fashion stylist masih menjadi pekerjaan yang menjanjikan untuk ke depannya. Ia pun memberikan sedikit saran bagi kaum pemula yang ingin mulai berkecimpung di dunia fashion stylist.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, selain banyak membaca dan melihat referensi fashion, seorang stylist harus punya attitude yang baik terhadap siapapun. Karakter adalah modal utama selain bakat.
"Jadi menurut aku, pekerjaan ini lumayanlah, dan have fun banget. Kalau materi sih buat aku udah lebih dari cukup," tandasnya.
Erich berharap, usaha dan kerja kerasnya selama ini menjadi fashion stylist dapat mengantarkan dirinya dikenal selebriti mancanegara.
"Mungkin aku bisa pegang salah satu artis di sana (Amerika dan Eropa). Emang enggak gampang perjalanan ke sana, tapi aku masih terus cari cara agar bisa ke sana," tutup Erich Al Amin.