Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Mendikbud Sebut Full Day School Diberlakukan demi Perbaikan Nasib Guru
13 Juni 2017 17:06 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan kebijakan Full Day School diberlakukan semata-mata demi mengurangi beban guru. Ia menegaskan kebijakan ini tidak akan menambah beban para murid.
ADVERTISEMENT
Muhadjir menyebut berlakunya kebijakan ini terkait dengan adanya Permendikbud Nomor 19 Tahun 2017 tentang revisi beban kerja guru.
"Ini ingin kita sesuaikan dengan aparatur sipil negara lain di mana di beberapa kantor diberlakukan 5 hari kerja. Mengapa? setelah 10 tahun lebih berjalan, kriteria penilaian terhadap kinerja guru dianggap belum sesuai dengan di lapangan," ujar Muhadjir di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (13/6).
[Baca juga: Wapres JK Minta Kebijakan Full Day School Dievaluasi ]
Menurut dia, kriteria penilaian berupa tatap muka selama minimal 24 jam tidak mencerminkan tugas pokok guru secara keseluruhan.
"Tugas pokok guru tidak hanya mengajar di kelas 24 jam, akibatnya banyak tugas pokok guru yang tak diakui," katanya.
ADVERTISEMENT
Aturan ini bertujuan untuk mencari alternatif agar penilaian kinerja guru lebih longgar.
[Baca juga: PGRI Usul Jumlah Hari Bersekolah Diserahkan ke Pemda ]
"Jadi kita kedepankan kinerja guru sebagaimana standar yang berlaku bagi ASN pada umumnya. Sehingga muncul 5 hari kerja itu, tentu sekolah juga harus menyesuaikan hari sekolah jadi 5 hari," ucapnya.
Ia menegaskan penerapan sistem full day school tidak akan menambah beban dari para murid. Menurutnya, banyak persepsi yang salah telah berkembang sehingga menimbulkan kesimpulan tersendiri.
"Masih ada persepsi yang salah di sebagian masyarakat seolah anak-anak akan ada di kelas 8 jam, diberi pelajaran terus menerus, sama sekali tidak," katanya.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, tidak ada yang berubah dengan sistem pelajaran dengan berlakunya sistem ini. Perubahan yang terjadi adalah jumlah kegiatan ekstrakurikuler yang ditambah.
Dari sistem yang diterapkan, Muhadjir mengaku sudah melakukan sejumlah uji coba di beberapa sekolah di daerah.