Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
7 Bahaya Dehidrasi bagi Kesehatan yang Bisa Picu Komplikasi
20 Mei 2022 17:07 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ada banyak bahaya dehidrasi yang dapat mengganggu kesehatan. Oleh sebab itu, dehidrasi perlu dicegah agar tidak mengakibatkan hal yang fatal.
ADVERTISEMENT
Dehidrasi merupakan suatu kondisi ketika tubuh kekurangan cairan. Kondisi ini diakibatkan oleh berbagai macam hal, salah satunya adalah kurang minum air putih.
Artikel ini akan membahas secara rinci mengenai bahaya dari kondisi dehidrasi bagi kesehatan tubuh. Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Bahaya Dehidrasi
Tubuh membutuhkan cairan agar dapat memaksimalkan kerja organ dalam tubuh. Banyaknya cairan yang keluar dan tidak diimbangi dengan cairan yang masuk akan menyebabkan dehidrasi .
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian dehidrasi adalah kondisi kehilangan cairan dalam tubuh. Dehidrasi sendiri memiliki sejumlah dampak buruk bagi kesehatan.
Berikut ini sejumlah bahaya yang timbul akibat kondisi dehidrasi yang dikutip dari laman situs Mayo Clinic dan Kemenkes RI.
1. Sulit Memproduksi Keringat
Bahaya dehidrasi yang pertama adalah dehidrasi dapat menyebabkan tubuh sulit memproduksi keringat karena kurangnya cairan dalam tubuh. Hal ini akan menyebabkan berbagai macam komplikasi kesehatan pada tubuh.
ADVERTISEMENT
2. Suhu Tubuh Sulit Dikontrol
Dehidrasi menyebabkan tubuh tidak memproduksi keringat. Hal ini dapat mengakibatkan suhu tubuh sulit untuk dikontrol.
Pada umumnya, setiap gerakan akan menghasilkan energi panas. Terkuncinya keringat dalam tubuh dapat mengakibatkan suhu tubuh inti akan naik.
3. Serangan Panas
Serangan panas atau heat injury/stroke adalah gangguan komplikasi yang terjadi akibat kurangnya produksi keringat. Gangguan komplikasi ini perlu ditangani secara cepat agar tidak berujung pada kematian.
4. Gangguan Ginjal
Dehidrasi atau kekurangan cairan dapat mengakibatkan berbagai macam gangguan ginjal, seperti infeksi saluran kemih, batu ginjal, dan bahkan gagal ginjal.
5. Kejang
Selain dapat mengakibatkan gangguan ginjal, dehidrasi juga dapat mengakibatkan kejang-kejang. Kurangnya cairan elektrolit mengakibatkan kacaunya sinyal-sinyal antarsel.
Hal ini dapat menyebabkan adanya kontraksi otot yang tidak disengaja dan terkadang hingga kehilangan kesadaran.
ADVERTISEMENT
6. Jantung Bekerja Lebih Cepat
Bahaya lain yang diakibatkan oleh dehidrasi adalah jantung akan bekerja lebih cepat dari biasanya. Kondisi ini akan menyebabkan berbagai macam masalah jantung.
Ada sekitar 60% dari tubuh manusia diisi oleh cairan. Cairan tersebut tertampung dalam darah.
Ketika dehidrasi, volume darah akan menurun. Akan tetapi, jantung tetap memompa dengan jumlah yang sebelumnya agar menghasilkan efek pendingin dan mendistribusikan nutrisi ke otot.
Penurunan volume darah tersebut akan membuat jantung bekerja lebih keras dan kondisi tersebut tentunya tidak baik bagi kesehatan jantung.
7. Syok Hipovolemik
Syok hipovolemik adalah suatu komplikasi dari kondisi dehidrasi yang paling serius. Kondisi ini dapat mengakibatkan terjadinya penurunan pada volume darah yang menyebabkan tekanan darah menjadi rendah.
Akibatnya, jumlah oksigen dalam tubuh pun berkurang. Hal ini dianggap sangat berbahaya karena dapat mengancam jiwa seseorang.
ADVERTISEMENT
Faktor Risiko Dehidrasi
Dehidrasi dapat dialami oleh siapa saja, tetapi ada sejumlah kelompok orang yang rentan terserang kondisi ini. Berikut adalah orang-orang tertentu yang memiliki risiko lebih besar terserang dehidrasi:
1. Bayi dan Anak-Anak
Salah satu penyebab terjadinya dehidrasi adalah penyakit diare. Penyakit diare sendiri banyak dialami oleh bayi dan anak-anak.
Selain itu, bayi dan anak-anak juga mudah terserang muntah berat yang mengakibatkan tubuh mengeluarkan cairan hingga mengalami dehidrasi.
2. Lansia
Seiring bertambahnya usia, cadangan cairan tubuh menjadi lebih sedikit, kemampuan untuk menghemat cairan juga berkurang sehingga rasa haus menjadi kurang akut. Selain itu, hal ini juga dipengaruhi oleh penyakit kronis seperti diabetes dan demensia, dan dengan penggunaan obat-obatan tertentu.
Tak hanya itu, orang yang berusia lanjut sulit melakukan mobilisasi dan bergerak untuk mendapatkan air sehingga meningkatkan risiko terkena dehidrasi.
ADVERTISEMENT
3. Orang dengan Penyakit Kronis
Ada banyak penyakit kronis, seperti diabetes yang dapat mengakibatkan seseorang dehidrasi. Penyakit ginjal juga meningkatkan risiko dehidrasi karena mengonsumsi obat-obatan yang meningkatkan buang air kecil.
4. Orang dengan Aktivitas Fisik yang Berat
Seseorang yang memiliki aktivitas fisik yang berat setiap harinya, seperti atlet, pekerja kasar, dan lain-lain akan lebih rentan mengeluarkan cairan, sehingga sangat rentan untuk kekurangan cairan.
Kapan Dehidrasi Perlu Mendapatkan Pertolongan Dokter?
Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, dehidrasi dapat mengakibatkan gangguan komplikasi pada tubuh. Dalam kondisi tersebut, mencukupi kebutuhan cairan tidaklah cukup untuk menanganinya.
Dehidrasi bisa saja perlu ditangani oleh dokter dan ahli medis. Lantas, kapan sebaiknya menghubungi dokter saat dehidrasi?
Dehidrasi perlu ditangani oleh dokter ketika disertai dengan kondisi berikut ini:
ADVERTISEMENT
Jika mengalami kondisi dehidrasi dan disertai kondisi di atas, segera hubungi dokter atau ahli medis untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Bahaya dehidrasi sangatlah banyak. Untuk mencegah terjadinya dehidrasi, cukupilah kebutuhan cairan dengan cara rutin minum air putih sebanyak 2-2,3 liter per hari dan mengonsumsi makanan dengan kandungan air yang tinggi.
Dengan begitu, pasokan cairan dalam tubuh tetap tersedia, sehingga tubuh dapat terhindar dari berbagai macam bahaya dehidrasi.
(SAI)