Konten dari Pengguna

Ciri-ciri Kanker Serviks yang Perlu Diwaspadai Wanita

Artikel Kesehatan
Kumpulan artikel yang membahas informasi seputar kesehatan.
15 Mei 2025 12:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Kiriman Pengguna
Ciri-ciri Kanker Serviks yang Perlu Diwaspadai Wanita
Apa saja ciri-ciri kanker serviks pada wanita? Simak pembahasan dalam artikel ini mengenai beberapa gejala yang perlu diwaspadai.
Artikel Kesehatan
Tulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
 Ilustrasi kanker serviks. Foto: Siriluk ok/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kanker serviks. Foto: Siriluk ok/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Kanker serviks menjadi salah satu momok yang paling ditakuti oleh seluruh wanita. Penyakit ini menyerang leher rahim yang ditandai tumbuhnya sel-sel abnormal dan tak terkendali pada leher rahim.
ADVERTISEMENT
Penyebab utama dari kanker serviks adalah infeksi Human Papiloma Virus (HPV), terutama tipe 16 dan 18. Namun, tak semua wanita yang terinfeksi HPV akan mengalami kanker.
Ada faktor-faktor lain yang turut meningkatkan risiko seperti berganti-ganti pasangan seksual, merokok, menurunnya kekebalan tubuh, hingga adanya riwayat keluarga yang pernah mengalami kanker serviks.

Ciri-ciri Kanker Serviks

Ilustrasi ciri-ciri kanker serviks. Foto: Siriluk ok/Shutterstock
Kanker serviks pada stadium awal biasanya tak menimbulkan gejala. Tanda baru terlihat saat sel kanker serviks sudah menginvasi jaringan di sekitarnya.
Mengutip buku Asuhan Kebidanan pada Remaja dan Perimenopause karya Irma Maya Puspita dkk., berikut beberapa gejala yang mungkin muncul.

1. Perdarahan yang Tidak Biasa

Ketika wanita menderita kanker serviks, gejala yang biasanya muncul adalah perdarahan yang tak normal pada vagina. Perdarahan bisa lebih banyak atau pun lebih sedikit dari menstruasi biasanya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, perdarahan juga dapat terjadi di antara periode menstruasi, terjadi pada wanita yang sudah menopause, atau saat sedang berhubungan seksual.

2. Keputihan Tak Normal

Ciri-ciri kanker serviks lainnya adalah keputihan yang tak normal. Lendir pada keputihan akan mengalami perubahan warna, memiliki aroma tak sedap atau berbau, serta terjadi perubahan tekstur dan konsistensi cairan vagina.
Meski demikian, keputihan yang tak biasa ini juga bisa disebabkan oleh penyakit lain sehingga wanita disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter saat mengalaminya.

3. Nyeri pada Panggul dan Perut Bawah

Nyeri di area panggul dan perut bawah secara terus-menerus atau muncul tiba-tiba tanpa sebab jelas, patut dicurigai. Terlebih lagi, jika rasa nyeri ini muncul bersamaan dengan gejala lain seperti keputihan abnormal atau perdarahan.

4. Mudah Lelah dan Penurunan Berat Badan

Kanker yang sudah menyebar dapat memengaruhi metabolisme tubuh. Akibatnya, penderita bisa merasa lemas terus-menerus, meski tak sedang melakukan aktivitas berat. Penurunan berat badan secara drastis tanpa sebab jelas juga menjadi alarm penting.
ADVERTISEMENT

5. Gangguan Buang Air Kecil dan Besar

Kanker serviks stadium lanjut juga bisa melibatkan organ lain seperti saluran kemih sehingga bisa menyebabkan keluhan sering berkemih, kesulitan buang air besar, buang air kecil disertai darah, bahkan menyebabkan sumbatan saluran kemih.

6. Pembengkakan pada Kaki

Jika kanker sudah menyebar ke tulang kaki, itu bisa menyebabkan penyumbatan pembuluh darah sehingga terjadi pembengkakan pada satu atau kedua kaki. Ini biasanya disertai rasa nyeri atau tak nyaman.

Cara Deteksi Dini Kanker Serviks

Ilustrasi pemeriksaan atau skrining kanker serviks. Foto: Chinnapong/Shutterstock
Untuk mencegah kanker serviks berkembang ke tahap yang lebih parah, berikut beberapa metode deteksi yang umum dilakukan.

1. Pap Smear

Pap smear merupakan salah satu metode untuk mendeteksi adanya kanker serviks dengan cara mengambil sampel jaringan pada leher rahim dan selanjutnya diperiksa secara mikroskopis di laboratorium.
ADVERTISEMENT

2. Tes IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat)

IVA adalah pemeriksaan leher rahim dengan cara pengamatan dan melihat leher rahim setelah diolesi asam asetat atau cuka. Hasil dari tes IVA yang positif perlu ditindaklanjuti lagi dengan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter spesialis kandungan.

3. Kolposkopi

Jika hasil pap smear menunjukkan ketidaknormalan, dokter biasanya akan menyarankan kolposkopi. Prosedur ini menggunakan alat pembesar (kolposkop) untuk melihat kondisi serviks secara detail.
Pemeriksaan ini akan menampilkan lesi secara jelas pada permukaan serviks, selanjutnya dilakukan biopsi terarah pada lesi-lesi tersebut.

4. Biopsi

Melalui biopsi, dokter akan mengambil sebagian kecil jaringan dari serviks untuk dianalisis di laboratorium. Hasil biopsi akan menunjukkan apakah ada sel kanker dan seberapa parah tingkatannya.
(SA)