Konten dari Pengguna

Jamur Kuku: Ciri-Ciri, Penyebab, dan Cara Mengobatinya

Artikel Kesehatan
Kumpulan artikel yang membahas informasi seputar kesehatan.
27 Mei 2022 21:40 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kuku kaki yang terkena infeksi jamur. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kuku kaki yang terkena infeksi jamur. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jamur kuku atau tinea unguium adalah infeksi jamur pada kuku yang dapat menyerang tangan maupun kaki. Kondisi ini dapat menyebabkan kuku berwarna putih hingga kehitaman dan menjadi mudah terlepas.
ADVERTISEMENT
Jika dibiarkan tanpa penanganan yang tepat, jamur kuku tak hanya menyebabkan perubahan warna pada kuku, tetapi kuku juga akan semakin menebal dan hancur.
Menurut situs Healthline, jamur kuku mudah terjadi pada area kuku yang hangat dan lembab. Kondisi ini kerap terjadi pada mereka yang menderita gangguan kekebalan tubuh seperti diabetes, kanker, dan infeksi HIV.
Jamur kuku yang juga dikenal dengan onkomikosis ini dapat dialami oleh siapa saja, terutama lansia. Pada penyakit ini, jamur akan hidup di keratin yang membentuk lapisan luar kulit. Bila jamur menyebar ke keratin kuku, kuku pun terinfeksi jamur.
Umumnya, jamur kuku tidak menimbulkan keluhan. Bahkan, pengobatan masalah pada kuku ini juga tidak sulit. Namun, ketika tidak ditangani dengan baik, tentu dapat menginfeksi kuku secara berulang.
ADVERTISEMENT
Langsung saja, ketahui ciri-ciri, penyebab, dan pengobatan yang tepat bagi permasalahan jamur kuku ini.
Ilustrasi kuku yang memiliki gejala terserang jamur. Foto: Pexels

Ciri-Ciri Jamur Kuku

Kenapa di dalam kuku terasa gatal? Kuku bagian dalam terasa gatal merupakan salah satu ciri-ciri adanya jamur kuku. Seperti yang telah diketahui, jamur menyukai daerah yang lembab. Infeksi jamur pada kuku inilah yang menimbulkan rasa gatal hingga bau tak sedap.
Selain itu, terdapat gejala lain yang bisa menandakan adanya jamur kuku. Memang, awalnya jamur kuku tidak menunjukkan gejala apa pun. Namun, seiring berjalannya waktu akan muncul ciri-ciri yang mengganggu.
Menurut buku Ensiklopedi Macam-Macam Penyakit: Flek Hitam hingga Kutu Rambut tulisan Atma Endris, dkk., ciri-cirinya ialah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Perlu diingat bahwa kuku berjamur adalah penyakit yang berbeda dengan psoriasis. Sebagai contoh, baik psoriasis dan infeksi jamur cenderung memburuk seiring berjalannya waktu.
Meski begitu, psoriasis tidak menyebar dengan kontak seperti infeksi jamur, sehingga infeksi jamur cenderung menyebar lebih cepat. Penderita infeksi jamur pada kuku kaki juga dapat melihat perubahan warna di antara jari-jari kaki dan tanda infeksi lainnya.
Perlu diwaspadai pula, kemungkinan ada ciri-ciri atau gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter.
Ilustrasi jamur kuku yang disebabkan oleh berbagai kemungkinan. Foto: Pexels

Apa Penyebab Jamur Kuku?

Kuku berjamur dapat disebabkan oleh berbagai jenis jamur, kebiasaan sehari-hari, hingga faktor-faktor yang dapat meningkatkan risikonya. Dr. Dito Anurogo dalam buku The Art of Medicine memaparkan, kemungkinan pertama penyebabnya ialah beberapa jenis jamur, di antaranya:
ADVERTISEMENT

1. Dermatofita

Umumnya, jenis dermatofita yang paling sering menyebabkan infeksi pada kuku adalah Trichophyton rubrum. Perlu diketahui bahwa patogen yang satu ini dapat ditularkan melalui tikus dan kotorannya. Namun, cara penularan ini biasanya lebih berdampak pada kulit ketimbang kesehatan kuku.

2. Candida albicans

Jamur ini umumnya menyerang orang yang melakukan pekerjaan berhubungan dengan air, seperti perenang dan penyelam. Infeksi Candida albicans akan diawali dengan menyerang jaringan lunak yang mengelilingi kuku.
Selanjutnya, infeksi akan menyebar hingga pada lempeng kuku setelah jamur berkembang biak. Akibatnya, kuku menjadi berwarna hitam ataupun putih.

3. Jamur non-dermatofita

Pada negara beriklim tropis dan subtropis, jamur Skyalidium ternyata menjadi penyebab jamur kuku pada kebanyakan orang. Selain itu, infeksi jamur kuku ini juga bisa bertahan tanpa pengobatan.
ADVERTISEMENT
Bahkan, infeksi jamur tetap akan ada ketika seseorang berpindah ke negara beriklim sedang. Selain Skyalidium, jenis jamur non-dermatofita lainnya yang membuat kuku jamuran adalah Neoscytalidium, Scopulariopsis, dan Aspergillus.
Ketiga kelompok jamur yang telah disebutkan ternyata lebih sering menyerang kuku kaki. Selain itu, infeksi jamur juga berisiko pada orang-orang yang gemar melakukan kebiasaan tertentu, seperti:
Adapun faktor risiko yang menjadi penyebab jamur kuku. Menyadur dalam buku Skin Infection: It's A Must Know Disease karya Sri Linuwih Sw Menaldi, ia menambahkan faktor risiko yang dimaksud, di antaranya meliputi:
ADVERTISEMENT

4. Usia

Salah satu faktor yang lebih berisiko terkena jamur kuku adalah usia. Seiring bertambahnya usia, kesehatan kuku juga semakin menurun dan sirkulasi darah melambat, sehingga kuku akan semakin lemah untuk melawan infeksi jamur. Itu sebabnya, jamur kuku lebih rentan terjadi pada lansia.

5. Iklim

Selain usia, faktor lainnya adalah iklim tempat tinggal. Pasalnya, hidup di negara dengan iklim yang panas dan lembab membuat seseorang sering berkeringat. Alhasil, kulit di sekitar kuku pun menjadi lebih lembab dan menjadi sarang untuk tempat pertumbuhan jamur.

6. Kondisi Kesehatan Tertentu

Bagi para penderita masalah kesehatan tertentu, ternyata juga berisiko mengembangkan infeksi jamur pada kuku. Masalah kesehatannya meliputi:
Ilustrasi mengobati jamur kuku menggunakan krim anti jamur. Foto: Pexels

Bagaimana Cara Mengobati Jamur Kuku?

Apakah jamur kuku bisa sembuh total? Meski bukan penyakit serius, pengobatan jamur kuku membutuhkan waktu cukup lama. Setidaknya, dibutuhkan waktu setidaknya 2-4 bulan, agar terbebas dari jamur kuku.
ADVERTISEMENT
Selain itu, walaupun telah melakukan berbagai perawatan dan pengobatan, jamur kuku bisa saja datang kembali jika seseorang tidak menjaga kebersihan kuku dengan baik. Menghimpun buku Obat-Obat Penting Edisi Ketujuh milik Drs. Tan Hoan Tjay dkk., ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi jamur kuku, antara lain:

1. Obat Anti Jamur Oral

Untuk membasmi jamur penyebab jamur kuku, dokter dapat memberikan obat anti jamur. Proses penyembuhan jamur kuku dengan obat jenis ini biasanya memakan waktu sekitar 4 bulan hingga kuku bisa terbebas dari jamur.

2. Krim Anti Jamur

Pengobatan lain yang bisa dilakukan adalah memakai krim atau salep anti jamur. Penggunaannya dilakukan dengan cara dioleskan pada kuku yang terinfeksi.
Pastikan Anda merendam dan menipiskan kuku terlebih dahulu, sebelum menggunakan krim. Penipisan kuku diperlukan, agar krim lebih mudah menembus lapisan kuku, sehingga jamur kuku semakin mudah diobati.
ADVERTISEMENT

3. Obat berupa Cat Kuku

Obat lain yang dapat diresepkan dokter adalah cat kuku yang memiliki sifat anti jamur. Cat kuku anti jamur ini disebut ciclopirox. Kegunaannya adalah untuk melapisi kuku dan kulit sekitar kuku yang terinfeksi.
Pada awal pemakaian, cat kuku akan dibiarkan selama 7 hari sebelum dibersihkan dengan alkohol. Selanjutnya, pemakaian cat kuku anti jamur ini harus dilakukan setiap hari selama setahun, hingga kuku benar-benar bebas dari jamur.

4. Operasi Pencabutan Kuku

Pencabutan kuku yang terinfeksi jamur akan direkomendasikan dokter, jika sudah menyebabkan sakit yang tidak tertahankan. Melalui prosedur pencabutan, kuku yang baru akan tumbuh di tempat yang sama. Proses penyembuhan dengan metode ini bisa memakan waktu setahun hingga kuku baru tumbuh sempurna.

5. Terapi Laser

Salah satu metode modern yang bisa dilakukan, yaitu menggunakan terapi laser. Beberapa penelitian terbaru menunjukkan, bahwa penggunaan terapi laser efektif untuk menangani jamur kuku. Namun, jenis pengobatan ini cukup mahal dan belum lazim dilakukan sebagai metode penanganan jamur kuku secara umum.
ADVERTISEMENT
(VIO)