Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
Konten dari Pengguna
Memahami Apa Itu Fobia, Rasa Takut Berlebihan terhadap Hal Biasa
7 Juni 2022 16:16 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Apa itu fobia? Fobia adalah rasa takut berlebihan terhadap sesuatu yang biasanya tidak membahayakan, misalnya ketika melihat hewan tertentu, berada di suatu tempat, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Sebetulnya, ada banyak hal yang menyebabkan seseorang mengalami fobia. Namun jika dilihat dari jenis ketakutannya, fobia dapat dibedakan menjadi dua jenis, yakni:
Ingin memahami lebih lanjut tentang apa itu fobia? Simak informasinya pada artikel di bawha ini.
Apa itu Fobia?
Fobia berasal dari kata Yunani, yaitu phobos yang berarti ketakutan. Jika diartikan secara lengkap, fobia adalah suatu ketakutan yang tidak normal dan tidak beralasan terhadap suatu objek atau situasi tertentu.
ADVERTISEMENT
Menurut buku Hipnoterapi: Cara Tepat & Cepat Mengarasi Stres, Fobia, dan Trauma karangan Andri Hakim, seseorang yang mengalami fobia biasanya mengalami gejala lain, seperti cemas, panik, jantung berdebar-debar, hingga napas yang tersengal-sengal.
Apabila gejala yang dirasakan sudah menganggu kegiatan sehari-hari, sehingga sulit untuk melakukan aktivitas lain, seperti sekolah atau bekerja, pengidap fobia disarankan untuk berkonsultasi ke psikolog atau psikiater.
Fobia terbentuk oleh sebuah pengalaman buruk yang sangat ekstrem ataupun rentetan peristiwa yang sangat menakutkan atau traumatis pada masa lalu.
Rentang waktu terbentuknya fobia bisa terjadi sejak kanak-kanak. Namun, tidak menutup kemungkinan fobia juga terjadi jika seseorang mengalami kejadian yang menurutnya sangat menakutkan di usia dewasa.
Pada beberapa orang, fobia memang tidak dianggap sebagai penyakit yang menakutkan atau menganggu dirinya, karena memang ada beberapa jenis fobia yang mudah untuk dihindari. Salah satunya adalah fobia dengan hewan-hewan reptil, seperti ular, komodo, buaya, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa ada beberapa fobia yang cukup sederhana, tetapi membuat beberapa pekerjaan menjadi terkendala, contohnya fobia ketinggian, seperti naik pesawat. Jika dibiarkan terus-menerus, kondisi ini bisa mengganggu kinerjanya.
Pasalnya, beberapa kantor sering mengirimkan karyawannya untuk bertugas di luar daerah yang lokasinya hanya bisa diakses melalui helikopter atau pesawat. Tentu, kondisi ini bisa membuat karyawan yang mengidap fobia tersiksa dan tidak bisa fokus untuk bekerja.
Oleh karena itu, ada beberapa pengobatan yang bisa dilakukan oleh pengidap fobia, seperti mengonsumsi obat-obat yang sudah diresepkan oleh dokter ahlinya.
Sebetulnya tidak hanya dokter ahli, psikolog atau psikiater juga bisa menghilangkan penyakit fobia melalui berbagai macam konsultasi. Menurut buku Psikiatri karangan I.M. Ingram, dkk, ada salah satu terapi yang bisa dimanfaatkan oleh pengidap fobia.
ADVERTISEMENT
Terapi tersebut adalah hipnoterapi. Sebagai informasi, hipnoterapi adalah terapi yang digunakan untuk mengurangi kecemasan dengan mengambil alir kontrol individu atas dirinya. Sederhananya, hipnoterapi merupakan relaksasi pikiran dan bukan relaksasi fisik.
Jadi, hipnoterapi ini digunakan oleh pengidap fobia untuk mengontrol masalah mentol dan emosinya. Dengan begitu, ketika ada pemicu yang akan memunculkan fobianya tersebut, si pengidap bisa dengan mudah mengontrol kecemasannya.
Menurut laman Rumah Sakit Pondok Indah Group, pengidap fobia juga harus bisa mengatur pikirannya supaya tidak memikirkan hal-hal yang tidak terjadi.
Misalnya, seseorang yang fobia dengan ular otomatis akan berteriak ketika melihat hewan tersebut, respons yang diberikan mencerminkan bagaimana ia berpikir tentang hal-hal atau situasi tertentu.
Maka dari itu, disarankan untuk mencoba berpikir dan mengubah kejadian yang pernah terjadi sebagai pengalaman untuk menjadi sosok yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
Baca Juga: Kenali 7 Fobia yang Sering Dialami Remaja
(JA)