Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
10 Ramadhan 1446 HSenin, 10 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Mengenal Gejala Angin Duduk Berdasarkan dari Jenis-jenisnya
8 Juni 2022 14:16 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Karena gejala tersebut, angin duduk sering dianggap sebagai pemicu dari penyakit serangan jantung. Bahkan kondisi ini juga terjadi secara tiba-tiba, sehingga tidak bisa diprediksi oleh siapa pun, terlebih oleh penderitanya sendiri.
Lebih lanjut, angin duduk bisa dialami oleh laki-laki maupun wanita, tapi risiko penyakitnya bisa semakin meningkat seiring bertambahnya usia, yakni pria di atas 45 tahun dan perempuan yang berusia lebih dari 55 tahun.
Selain usia, ada banyak faktor lain yang menyebabkan risiko angin duduk. Menurut laman American Heart Association, berikut faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena angin duduk, di antaranya:
Faktor-faktor tersebut dapat dicegah dengan berhenti merokok, menurunkan berat badan jika mengalami obesitas, mengonsumsi vitamin yang cukup, makanan rendah lemak, rendah garam, dan tinggi serat.
ADVERTISEMENT
Untuk lebih mengenal gejala-gejala dari angin duduk, simak penjelasan lebih lengkapnya di bawah ini.
Gejala Angin Duduk
Sebelum membahas gejala angin duduk, perlu diketahui bahwa angin duduk disebabkan oleh arteri koroner yang mengalami kondisi hipertrofi. Lebih jelasnya, kondisi tersebut terjadi karena dilatasi vertikel kiri terasa berat dan ditandai dengan kebutuhan miokard.
Menurut buku Lecture Notes: Kardiologi karya Huon H. Gray, para ahli juga menyatakan bahwa angin duduk sangat berkaitan dengan penyempitan pembuluh darah jantung. Penyempitan tersebut menyebabkan sebagian jantung yang tidak mendapat oksigen.
Gejala angin duduk biasanya dilihat dari jenis-jenisnya. Sebagai informasi, angin duduk terdiri dari beberapa jenis , yaitu angina stabil, angina tidak stabil, angina varian, hingga angina mikrovaskulas. Setiap jenis dari angin tersebut memiliki gejalanya tersendiri.
ADVERTISEMENT
Ingin tau apa saja gejala angin duduk jika dilihat dari jenis-jenis angina di atas? Berikut informasinya seperti yang dikutip dari berbagai sumber.
1. Angina stabil
Menyadur laman Primaya Hospital, angin stabil ditandai dengan gejala nyeri berkembang perlahan seiring dengan waktu dan memiliki pola. Salah satu contohnya adalah nyeri dada yang muncul ketika berjalan menanjak atau berada dalam cuaca dingin.
Selain itu, pemicu aktivitas fisik jadi pemicu kemunculan angina stabil, seperti stres, makanan berat, dan lainnya. Untuk lebih jelas, berikut gejala angina stabil, di antaranya:
ADVERTISEMENT
2. Angina tidak stabil
Selanjutnya adalah angin tidak stabil atau yang dikenal dengan sindrom koroner akut. Dibandingkan dengan angina stabil, angina tidak stabil memiliki gejala dan kondisi yang lebih parah.
Bahkan ada beberaa kasus angina tidak stabil yang menimbulkan nyeri dada yang sulit untuk hilang. Walaupun sudah diatasi dengan minum obat dan beristirahat, gejala yang dirasakan belum tentu hilang sepenuhnya.
3. Angina varian
Menurut laman Health Grades, angina varian adalah jenis angin duduk yang paling tidak umum, tetapi sering terjadi pada orang dewasa muda. Berikut gejala-gejala angina varian, yakni:
ADVERTISEMENT
4. Angina mikrovaskular
Selanjutnya adalah angina mikrovaskular yang sering dialami oleh wanita dan orang dewasa. Biasanya jenis angina mikrovaskular disebabkan oleh plak atau gumpalan yang menyebabkan kerusakan pada cabang terkecil arteri koroner. Berikut gejala-gejala angin mikrovaskular:
(JA)