Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Perbedaan Scabies dan Jamur pada Kucing: Gejala dan Pengobatannya
23 Mei 2022 18:44 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Meski demikian, ada beberapa kondisi yang bisa diperhatikan untuk mengetahui perbedaan kedua penyakit ini. Mulai dari penyebabnya, cara penularan, hingga perawatan yang harus ditempuh.
Menurut Western Carolina Regional Animal Hospital, jamur pada kucing adalah organisme parasit yang menghasilkan spora dan beberapa dari jamur tersebut menimbulkan infeksi pada kucing, seperti:
Infeksi jamur pada kucing dapat menyebar ke seluruh tubuh atau terfokus pada satu area saja, seperti lapisan kulit, rambut, dan kuku.
Untuk menghilangkan jamur pada kucing, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Salah satunya dengan menggunakan bahan-bahan alami. Mulai dari cuka apel, pepaya mentah, kentang merah, hingga minyak kelapa.
Lantas, bagaimana dengan scabies pada kucing? Menyadur laman WebMD, scabies pada kucing sering disebut juga dengan kudis. Kondisi ini biasanya ditularkan dari sesama kucing. Namun, tidak menutup kemungkinan scabies pada kucing juga bisa tertular pada manusia.
ADVERTISEMENT
Dibandingkan jamur, scabies pada kucing perlu diatasi dengan menggunakan pemberian obat-obatan dokter dan beberapa sampo antitungau.
Perbedaan Scabies dan Jamur pada Kucing
Melihat penjelasan singkat yang ada di atas, bisa diketahui bahwa scabies dan jamur memiliki banyak perbedaan. Ingin tau perbedaan lebih lengkap dari scabies dan jamur? Berikut informasinya.
1. Penyebab
Perbedaan scabies dan jamur pada kucing yang pertama bisa dilihat dari penyebabnya. Jamur biasanya disebabkan oleh tanah yang ada di sekitarnya hingga virus kurap.
Lebih lanjut, jamur pada kucing juga sering disebut dengan ring worm maupun dermatophytosis, yang disebabkan oleh kelompok jamur dermatophytes.
Sementara itu, scabies disebabkan oleh tungau atau hewan kecil yang disebut dengan nama Sarcoptes scabiei. Menyadur laman Dailypaws, kasus scabies pada kucing biasanya ditularkan melalui kegiatan kucing yang sering menghabiskan banyak waktu di luar atau mengunjungi hewan lain yang terkena scabies.
ADVERTISEMENT
Jika jamur tidak menularkan kepada manusia, scabies justru memiliki kemungkinan dapat menularkan tungau kepada manusia. Namun, kondisi ini tidak perlu terlalu dikhawatirkan, karena Sarcoptes scabiei pada manusia bisa sembuh dengan sendirinya dan tidak berkembang biak.
2. Gejala
Sebelumnya sudah dijelaskan bahwa gejala scabies dan jamur memiliki beberapa kemiripan. Namun, jika diperhatikan lebih detail, kedua gejala dari scabies dan jamur cukup berbeda.
Mengutip dari Pet Medical Center of Vero Beach, gejala jamur pada kucing diawali dengan warna kemerahan pada kulit dan ketombe. Tanda lain dari jamur pada kucing adalah bercak botak yang membuat kulit pada kucing bersisik.
Sementara gejala pada scabies adalah membuat kucing mengalami kulit kemerahan, gatal-gatal, hingga luka atau koreng di beberapa area. Bahkan tidak sedikit kucing yang mengalami penurunan berat badan karena tungau yang menghisap nutrisi dan darah.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, kedua gejala baik scabies dan jamur membuat kucing merasa gatal bahkan infeksi.
3. Penularan
Scabies dan jamur memiliki kemungkinan besar untuk menularkan kepada sesama kucing yang lain. Namun, penularan jamur pada kucing ternyata lebih cepat dibandingkan scabies. Terlebih jika kucing-kucing tersebut berada di tempat atau sering bermain bersama.
Lantas, bagaimana penularan scabies? Menurut Centers for Disease Control and Prevention, penularan scabies lebih lambat dan rumit, meski tidur atau tinggal di tempat yang sama, scabies akan tertular jika bersentuhan dalam waktu yang lama.
4. Pengobatan
Meskipun keduanya merupakan penyakit, baik scabies dan jamur pada kucing memerlukan pengobatan yang berbeda-beda. Menyadur jurnal yang disusun oleh University of Wisconsin Madison School of Veternity Medicine, jamur pada kucing bisa dihilangkan dengan menggunakan cairan lime sulfur.
ADVERTISEMENT
Cairan tersebut dipercaya bisa mensterilkan bulu untuk mencegah pertumbuhan jamur. Dengan begitu, tingkat penularan jamur pada kucing peliharaan dapat berkurang.
Sementara itu, scabies harus disembuhkan menggunakan obat-obatan yang diberikan oleh dokter, bernama ivermectin. Biasanya dokter akan menyesuaikan obatnya dengan jenis tungau, area tubuh yang terkena scabies, dan tingkat keparahannya.
(JA)